Langit Antarex

By Ulyayani0504

3.2K 1.1K 1K

Tawuran?apa yg bisa kalian bayangin klo denger kata itu.Pastilah tindakan bodoh cowok cowok brandalan.Ya,disi... More

1.Tawuran
2.Rahasia
3.Perselisihan
5.Pertandingan
6.Di comblangin
7.Sebuah Rindu
8. Lab IPA
9. That night
10. Cinta
11. Cemburu
12. Ada apa?
13. Raka?
14. Dia
15. Gila
16. Senja with El
17. Then Tawuran
18. Deep Wound
19. Next Ambition
20. Antara Lelah dan Pasrah
21. Dear Rindu
22. Unconscious
23. Entah ini rasa atau kecewa
24. Pasar Malam
25. Rasa Nyaman
26. Friends
27. Serangan
28. The other side
30. Masalah ( Satu )
31. Masalah ( Dua )
32. Controversy
33. Tragedi Jembatan
34. Can be solved

29. When reluctant to switch

35 7 8
By Ulyayani0504

Happy Reading 😃

Ada pepatah bahwa menyesal itu pasti diakhir. Dan itu benar adanya penyesalan memang  selalu datang terakhir. Disaat kita benar benar merasa bersalah dan kalah. Hal itulah yang dirasakan Alata sekarang.

Setelah menerima perkataan Risky kemarin rasanya Alata sudah tak punya semangat dalam menunai kehidupan. Ia jadi sering melamun dan tak perduli. Bahkan ia tak berambisi lagi terhadap Langit. Alata menyerah dengan kata cinta. Ia kalah akan semua itu.

"Alata lo ngapain malah ngalamun disini?" El menyela dalam pikiran Alata. Alata menoleh sebentar lantas kembali tenggalam dalam pikirannya sendiri.

"Lo beruntung El." Kata Alata tiba tiba.

El yang kaget bukan main hanya mengerutkan dahi sebagai tanda bahwa ia belum mengerti maksud dari perkataan Alata tadi.

"Maksud lo?"

Alata tersenyum tipis," Langit suka sama lo tanpa lo usaha buat dia suka sama lo. Sedangkan gue, gue harus mati matian buat dapetin dia tapi nyatanya nihil. Langit suka sama lo."

El paham arah bicara Alata sekarang. El buru buru melayangkan satu senyuman yang terukir tulus untuk Alata.

"Lo tau kalo cinta nggak bisa di arahkan apalagi di paksakan? Nah, itu alasan kenapa Langit nggak suka sama lo. Karena apa? Karena mungkin saja Langit bukan jodoh lo."

Alata nampak manggut manggut dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya.

"Gue tau itu. Gue emang nggak setakdir sama Langit atau pun Risky." Jawab Alata masih terlihat biasa saja dan memaksa senyumnya agar tetap merekah.

"Maksud lo lo pernah suka juga sama iky?"

Alata mengangguk membenarkan.

"Gue pernah pacaran sama Iky. Dari kelas 10 dan putus di  kelas 11."

"Kok berita itu nggak pernah kedengaran sama anak anak lain."

"Iya emang Iky pinter banget ambil alih situasi. Dia alay biar nggak ada yang tau kalo gue itu pacarnya."

"Why?"

"Ya dia itu orangnya nggak suka blak blakan di depan umum."

"Sabar Alata, gue yakin mungkin ini adalah salah satu  cara Tuhan untuk membuat lo mendapatkan apa yang lo butuh."

"Maksudnya?"

"Tentang Langit yang nggak suka sama lo atau putusnya lo sama Iky. Mungkin Tuhan mau lo lebih fokus ke sekolah. Lo kan pinter. Kalo lo terus terusan kepikiran sama yang namanya pacaran mungkin sekolah lo bakal ke ganggu. Nah makanya kalo lo jomblo otomatis lo bakal lebih fokus buat ngejar cita cita lo. Masuk ke univ yang lo mau. Dan gue yakin lo bakal nemuin cinta lo tanpa lo cari dan maksa. Karena apa? Karena cinta selalu kembali kepada pemiliknya." Jelas El panjang lebar namun terlalu menyentuh Alata.

Alata terdiam sejenak mencerna perkataan El. Benar apa yang di katakan El. Mungkin ini saatnya untuk dirinya berhenti berpikir tentang cinta. Ia harus fokus dengan ujian yang sudah ada didepan mata.

"Lo bener. Maafin gue yang udah pernah dendam sama lo atas Langit."

El mengulumkan senyumnya yang entah keberapa kalinya. Yang jelas ia senang memberi orang lain pencerahan ya walau dirinya sendiri banyak salah.

"Setelah kesalahan gue apa Lo mau kasih gue kesempatan buat jadi temen lo?"

"Semua yang ada di Bharada adalah temen gue. Termasuk lo bahkan yang punya mulut setan. Mereka tetep temen gue. Gue nggak bisa dendam. Kalo ada yang salah sama gue, gue bakal hajar langsung. Nggak perlu disimpan sampai sedalam apapun dendam itu."

"Lo baik banget. Nggak salah kalo Langit suka sama lo. Thanks!"

"You are welcome."

"Tapi gue takut temen temen  lo Nggak suka kalo gue temenan sama lo."

"Nggak usah khawatir. Meskipun tuh temen gue pada lucnut semua yang mulutnya suka nggak di jaga, tapi kalo orang sudah menyadari kesalahannya mereka bakal maafin kok. Tenang aja."

"Kalian emang baik. Kenapa nggak dari dulu gue temenan sama lo?"

"Semua itu takdir bukan?"

Alata tertawa pelan,"bener!"

"Kantin yuk!" Ajak El.

"Kuy!"

##

Apa Langit masih bisa bertahan dalam situasi yang sangat sulit ia jelaskan? Sampai kapan ia harus berjuang sendirian tanpa ia mengerti? Langit sudah berkorban banyak tanpa ia melihat? Apa perjuangannya akan segera berakhir?

Langit bahkan tak mengerti harus berbuat apa sekarang. Ia harus melangkah ke depan dan berjuang atau berhenti dan mengiklaskan. Namun Langit bukan cowok lemah. Ia akan terus memperjuangkan cintanya  kepada wanita bermata teduh itu.

"El!"

"Ya."

"Gue mau ngomong serius sama lo. Lo mau nggak jadi pacar gue?" Tanya seorang pria yang masih dalam pantauan Langit sekarang.

El terdiam memandangi cowok di depannya. Cowok itu membawanya ke luar Bharada hanya untuk membicarakan hal ini? El tak tau harus berkata apa?

Langit yang sedang memantau kedua remaja itu mengerang keras. Ingin ia pergi ke sana dan bilang bahwa El itu miliknya. Namun ia memilih diam di tempat dan terus mengawasi apa yang akan El katakan.

"Bukannya gue nolak Raka, tapi gue nggak cinta sama lo. Gue udah ada yang lain." Jawab El ragu. Ia takut jika Raka Britama marah padanya.

Raka nampak tersenyum getir saat kalimat itu meluncur ke gendang telinganya. Ia sudah menduga El akan mengatakan ini. Tapi kenapa ia malah menembak cewek itu? Dasar bodoh! Umpat Raka dalam hati.

Sekuat mungkin El bertahan memandangi Raka yang nampak sangat kecewa. El tak menyangka jika Raka menyukainya. El pikir ia tak akan sampai begitu menarik hati Raka. Namun nyatanya Raka menyukainya. El merasa bersalah sendiri akibat penolakannya tadi. Tapi El harus berkata apa lagi? Ia hanya mencintai satu makhluk bernama Langit. Bukan yang lain.

"Gue ngerti El. Gue nggak pantes buat lo. Dan gue juga tau kalo lo nggak suka sama gue. Makasih buat Semua yang pernah lo lakuin buat gue." Kata Raka parau.

Beberapa detik berikutnya Raka memilih pergi dari pandangan El. El hanya bisa memandangi kepergian Raka tanpa bisa berkata apapun lagi.

"Kenapa lo tolak dia?" Tanya sebuah suara berat yang tiba tiba saja memasuki indra pendengaran El.

El mendongak memandangi sesorang yang berdiri di sampingnya. Sosok jangkung itu teramat El kenal. El hanya mendengus pelan. Sementara sosok jangkung tadi duduk di tempat yang tadi di tempati oleh Raka.

"Kenapa lo tolak dia?" Suara itu kembali mengulang pertanyaan yang belum sempat El jawab.

"Gue cuma cinta sama lo bang. Nggak ada yang lain. Sampai kapanpun lo yang bakal gue cinta." Sahut El dengan nada pasti.

Langit menyunggingkan senyumnya. Ternyata apa yang Ia perjuangkan selama ini masih ada dalam genggamannya. Langit tak sia sia. Ia masih punya harapan bukan terus menerus merasa gagal.

"Makasih. Gue juga sayang sama lo. Banget malah." Kata Langit pelan sambil memeluk tubuh El erat. Nyaman langsung merayapi diri Langit.

El juga merasa sangat nyaman entah apa yang membuat Langit begitu hangat saat cowok itu memeluknya. Ini seperti mimpi baginya. Namun ini nyata bukan bayang tanpa rupa. Ini nyata benar benar nyata.

Itu alesan kenapa lo nolak gue El? Gue tau sekarang. 

Seorang cowok sedang mengamati adegan berpelukan antara Langit dan juga El. Berulang kali cowok si pengintai itu mengerang dan menampilkan raut murka.

##

Setelah hari ini apa Langit masih harus merutuki dirinya akan pertahanan yang selama ini ia bangun? Sepertinya Langit akan menjawab tidak dengan suara yakin tanpa rasa berat sedikitpun.

Kini tatapan cowok itu tertuju pada El yang baru saja memasuki halaman rumahnya. Rambut cewek itu terlihat bergoyang saat di terpa angin sore. Seharian tadi kedua remaja itu bolos. Adegan di tembaknya El oleh Raka sedikit membuat Langit gentar. Namun setelah mendengar penolakkan dari El Langit merasa lega.

"Selamat sore." Teriak Langit.

Cewek yang tadi hendak memasuki rumahnya kini membalikkan tubuhnya untuk menatap Langit. Angin masih saja menyapa rambut gadis itu membuatnya melambai indah dihiasi wajah cantik  gadis itu. Langit terpesona sendiri dengan aura El sekarang.

"Selamat sore. Makasih udah nemenin bolos. Kapan kapan bolos lagi ya." Jawab El. Cewek itu terkekeh pelan setelah mengatakan kalimat itu.

"Ah gampang itu. Tapi gak usah sering sering. Lo harus belajar. Ujian bentar lagi." Peringat Langit.

"Iya iya bos ku. Assiyap!" El kembali terkekeh.

"Ya udah gue balik ya. Take good care of the feeling that I entrust to you." Kata Langit lagi.

El tersenyum,"Certainly. Even l won't  dissapoint you." Jawabnya kemudian memasuki rumahnya lewat pintu tertulis selamat datang itu.

Betapa El tak bisa menahan senyumnya hari ini. Today is amazing. I love you Langit. Really in fact. I'm not lying.

Ketika El sibuk menanggapi gejolak yang ada di hatinya akibat pesona Langit, tiba tiba saja satu pesan masuk dalam wattshapnya.

Abang gue
Online

Abang gue:
Jan senyum senyum sendiri
Kesambet setan genit ntar

Me:
Dasar lo bang yang setan. Gila
Gue ampe senyum sendiri nih
Kek orgil

Abang gue:
Emang lo kan orgil🤪🤪


Me:
Eh lo berani ya bang ngatain
gue. Gue bogem besok lo bang😤

Abang gue:
Dih marah, cantiknya entar ilang
Lo tuh cakepnya tuh kek gini😘😁
Gak usah marah. Lo cantik kalo senyum

Me:
Dasar buaya. Terus aja bikin
Gue melayang akan gombalan
Lo yang sama sekali nggak mempan
Bang. 😜😜

Abang gue:
Nggak mempan lo bilang?
Gue tau Lo lagi senyum
senyum gaje sekarang jangan
jadi pembohong besar dengan mengatakan nggak☺
El love you 😁

Me:

Sial lo menang bang.
Gue juga Lopyu 😉

Abang gue:
Haha. Makasih. Save me at
Your dream. Save me okay! Don't forget it! Bye^^

Me:
Sure, Bye👋.
       

El menutup wall whatsapp nya. Detak jantung El kembali memompa lebih cepat dari biasanya. Ini sangat berdampak buruk bagi kesehatan jantungnya. SIAL!!!!!!

"Bang Lo bikin gue jadi kek gini!"

##

FOR YOU

Love ……
Do not you go from my side ….
Do not you love leave us no matter what you say to me …
Give my love for you is a sincerity … not material and treasure that I expect from you …
Listen to your inner voice small ego not always erode your feelings ….

Letting love grows in the ocean … OUR hearts.
Keep me in when I really need you ….
MY HAPPY to have you ……
I never tired of waiting … ..
Never lost my love for this until later ……
Until now you have come back … ..
I remembered in the hearts of foreverrrrrrrrrr………….

BECAUSE YOU existing only in my heart for this breath blows ……
I’m willing to go if you are requesting away from your life ….
Love is never lost time ……
because of the love that I give is sincerity …….
Do not you go when there is LOVE in your heart for me … ..
I keep the love in each of my supplications in downing my knees that we love are always in the way that god blesses… ..

I loveeee you My love ………

El harap, semoga saja Langit adalah orang yang selama ini ia cari dan ingin temui. El berharap masa lalunya dapat terulang kembali. Langit? Iya Langit adalah orang yang selama ini El cari dalam keraguan yang tak pernah pasti.

**

Hadeh susah juga yah bikin cerita
Buktinya aku sampai pusing tujuh keliling bikin nih part. Maklum belum berpengalaman jadi cerita nya mungkin agak belepotan dan nggak karuan.

Sorry para reader kalo bingung.

Eh btw ada yang bingung nggak nih dengan part ini? Atau bahkan nggak tau alur ceritanya? Kalo ada tanya aja ke aku, bakal aku jelasin kok dari part awal sampai part ini.

So thanks for reading.....

Save good and give my story apretiation.....

Thanks:)

Salam dari

Yani 😁

Continue Reading

You'll Also Like

440K 32.3K 26
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
212K 7K 20
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
990K 48.6K 64
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

632K 29.5K 50
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...