Me Ama

By Zataeayam

326K 20.4K 774

Aku harap suatu saat nanti hyung bisa melihat kearahku, menerima cintaku, dan peduli padaku. Tak apa, aku aka... More

1. Perjodohan
2. Dorm BTS
3. Sakit Hati
4. Dingin
5. Makan Malam
6. Bertemu Dengannya
7. Baby Jiwoo
8. Bermain Bersama
9. Pinky Promise
10. Laki-laki Jalang
11. Malam yang Buruk
12. Terimakasih Tae hyung
13. Konser BTS
14. Yoona
15. Gyeomie
16. Itulah Alasanku
17. Daegu
18. Air Mata
19. Aku Baik-Baik Saja
20. Makan Siang Bersama
21. Khawatir
22. Demam
23. Senyuman Itu
24. Ancaman
25. Aku Lelah
26. Pembohong Yang Buruk
27. Dia Milikku
28. Taman
29. Ice Cream
30. Risih
31. Pertengkaran
32. Maafkan aku
33. Percaya Padanya
34. Terkunci
35. Perusak Hubungan
36. Panik
37. Pulang
38. Kita Selesai
39. Kacau
40. Pub
41. Mabuk
42. Batal
43. Pergi
44. Irene
45. Berhenti Mencintai
46. Menyesal
47. Pesan
48. Tanggung Jawab
49. Selesaikan Masalah
50. Aku Mencintaimu
51. Permintaan Maaf
52. Rindu
53. Haters
54. Luka
55. Cemburu
57. Hubungan
58. Official
59. Bonus Chapter

56. Penjelasan

4.8K 268 4
By Zataeayam

"Kookie!" sebuah teriakan cukup kencang tiba-tiba saja terdengar mendekati dirinya yang kini baru saja memasuki sebuah ruangan.

"Hi Mingyu!"

"Kemana saja kau? Aku merindukanmu tau"

"Aku lebih merindukanmu Gyu, aku hanya di rumah dan di kampus" ujarnya dengan tawa kecil.

"Kau tahu Kook? Aku dan Wonwoo sangat mengkhawatirkanmu. Sebenarnya, kami ingin sekali menghampirimu. Tetapi Namjoon hyung bilang bahwa kau sedang tidak ingin diganggu"

Jungkook mengulas senyum simpul dan menggeleng kecil.
"Maafkan aku"

"Tidak masalah" Mingyu menggenggam tangan Jungkook kemudian menariknya untuk menghampiri Namjoon, Seokjin, Jimin, dan Hoseok.

Taehyung sedari tadi berada di belakang Jungkook, yang juga mengikuti langkah Mingyu menuju keempat sahabatnya. Menyapanya satu persatu sembari memberikan tos tangan singkat yang diiringi dengan tawa kecil.

Jungkook mendudukan bokongnya tepat disamping Jimin. Melemparkan eyes smile-nya, Jimin memandang Jungkook dengan antusias.
"Kau ikut?"

Jungkook menganggukan kepalanya dua kali untuk mengiyakan pertanyaan lelaki disebelahnya.

"Aku senang melihatmu kembali bergabung dengan kami"

"Begitupun denganku Jimin hyung" ucapnya seraya tersenyum manis pada lelaki berdarah Busan itu.

Tak lama kemudian, Wonwoo menampakan dirinya di pintu ruangan dan dengan segera menyerbu tubuh Jungkook. Mendekapnya erat serta tersenyum lebar, menghilangkan kerinduannya.

"Kook"
"Kau baik-baik saja?"

Jika boleh jujur, saat ini Jungkook memang merasa cukup khawatir dengan press conference yang ia datangi. Entah apa yang tiba-tiba saja mengganggu pikirannya hingga berhasil membuatnya terdiam sejenak.

"Uh? N-nee, aku baik-baik saja" dustanya sembari tersenyum hambar.

"Kau yakin?"

Anggukan kecil-lah yang didapatkan Wonwoo. Wonwoo memilih untuk berusaha mempercayai Jungkook dan menghampiri kekasihnya yang tengah duduk di sebuah sofa.

Jungkook pun ikut mendudukkan dirinya di sebuah sofa lain yang letaknya berseberangan dengan Wonwoo dan Mingyu.

"Kau baik-baik saja?"

Suara bariton yang sangat Jungkook hafal itu terdengar dari arah sebelah kanannya. Jungkook memberikan senyum manisnya sebelum akhirnya menganggukan kepala untuk meyakinkan Taehyung yang duduk di sebelahnya.

"Apakah kau-"

"Nee Kim Taehyung-ssi, aku sangat yakin aku baik-baik saja"

Taehyung menatap lekat kedua mata Jungkook, mencoba mencari kebenaran yang mungkin saja disembunyikan oleh Jungkook seperti yang pernah dilakukannya.

"Jangan menyembunyikan apapun lagi dariku, nee?"

Jungkook mengangguk seraya tersenyum simpul ke arah Taehyung.
"Tidak akan"

"Janji padaku?"

"Uhm, janji?"

"Jungie.. "

"O-ok.. Aku berjanji hyungie"

***

Jeon Jungkook POV

Berulang kali Taehyung hyung menanyakan apakah aku baik-baik saja atau sebaliknya. Tapi masalahnya, aku sendiri pun tidak mengerti apa yang sedang kurasakan saat ini. Jadi aku tidak dapat memberitahunya.

Kami menuruni mobil setelah kurang lebih 30 menit menempuh perjalanan untuk tiba di sebuah gedung pencakar langit yang kami tuju. Begitu memasuki gedung lantai 4 ini, sebuah kilatan-kilatan kamera serta suara gemuruh dari kerumunan orang-orang yang telah menunggu kedatangan hyungdeul sejak tadi.

Aku pun segera menundukkan kepalaku cepat, berusaha menghindari banyaknya pasang mata yang tertuju ke arahku saat ini, atau lebih tepatnya ke arah BTS yang berjalan beriringan denganku saat ini.

"Kau akan baik-baik saja" aku merasakan genggaman Taehyung yang semakin erat di tangan kananku. Seolah ingin meyakinkanku bahwa dirinya akan selalu ada untuk melindungiku.

Aku hanya dapat mengangguk kecil sembari terus mengikuti langkahnya menuju ruangan yang berada di samping panggung yang cukup panjang dan besar tempat dimana sebuah meja panjang tersedia untuk BTS berbicara pada khalayak umum nantinya.

"Jung.. "

Aku tersentak ketika tiba-tiba saja Taehyung hyung mengusap lembut pipiku sembari menuntun kepalaku untuk kembali terangkat.
"N-nee hyungie?"

"Ada apa denganmu?"

"A-aku.. "

"Tidak apa-apa Jungie. Katakan padaku apa yang terjadi"

"Um.. Aku hanya terlalu memikirkan pertanyaan apa yang mungkin akan kau dapatkan Tae hyungie"

Taehyung hyung memberikan senyum hangatnya, lalu kembali mengusap pipiku dengan perlahan.
"Aku akan menjawab semua pertanyaan yang tertuju padaku dengan hati-hati Jungie. Jangan khawatir"

Maksudku jika itu berhubungan denganku, Taehyung hyung.

Tidak ingin menahan Taehyung hyung lebih lama lagi, aku pun hanya membalas dengan sebuah senyum simpul serta anggukan mengerti.

"Tae, ayo!"

"Aku akan kembali" ucapnya singkat setelah mengecup singkat puncak kepalaku.

Akhirnya pun hyungdeul muncul dan berdiri di atas panggung untuk memberi salam. Suara gemuruh dari teriakan-teriakan para penggemar BTS pun kembali menyeruak hebat. Menampakan keantusiasan mereka terhadap kelima lelaki tampan tersebut.

Aku memperhatikan kelimanya dengan kagum yang teramat sangat, terlebih lagi pada Taehyung hyung. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa malam akan berganti secepat ini. Maksudku, aku mengenal Taehyung hyung jauh sebelum dirinya menjadi seperti saat ini. Kala itu, ia hanyalah seorang remaja biasa yang hanya pergi ke sekolah, mengerjakan tugas, bermain dengan teman sebayanya, dan membantu eomma-nya di rumah. Tapi sekarang, ia bahkan terbilang cukup jarang untuk sekedar berada di rumah. Sejak saat dirinya memutuskan untuk menunjukan bakat bernyanyinya kepada Big Hit, sangat jelas terlihat olehku bahwa kehidupannya berubah 180°. Kegiatannya kini dipenuhi oleh jadwal show di berbagai tempat, interview, pembuatan berderet lagu-lagu maupun album baru, dan berbagai macam kegiatan menyibukkan lainnya.

Aku yakin hyungdeul juga mengalami hal yang sama seperti Taehyung hyung.

"Taehyung-ssi, apakah kau membawa Jungkook-ssi bersamamu kemari ? Apakah itu berarti kau akan benar-benar memperkenalkan dirinya kepada dunia kali ini ?"

DEG.

Jantungku seakan berhenti berdetak karena pembicaraan press conference ini mulai tertuju kepadaku dan Taehyung hyung.

"Entahlah, mungkin lain kali"

Aku menghembuskan nafas lega saat mendengar ucapan Taehyung hyung yang seolah mengerti dengan keadaanku.

"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Irene-ssi ?"

"Kami berdua baik-baik saja"

"Dan mengenai Jungkook-ssi, apakah ia merupakan perusak hubungan seperti yang dikatakan Irene-ssi ?"

"Aku sudah pernah membicarakan ini sebelumnya, dia bukanlah perusak hubungan. Ia hanya laki-laki sederhana yang memiliki wajah yang manis dan hati yang baik"

"Bisakah kau menjelaskan kepada kami lebih dalam tentang hubunganmu dengan Jungkook-ssi ?"

Taehyung hyung menghela nafas panjang sebelum menjawab kembali pertanyaan-pertanyaan yang tak berujung itu.

"Jika anda bertanya bagaimana awal dari pertemuanku dengannya, sebenarnya kami sudah saling mengenal sejak kecil. Keluarga kami pun sangat dekat. Dan.. Saat tour konser singkat kami, Jungkookie memutuskan untuk menawarkan diri menjadi salah satu staff kami. Sejak saat itulah, aku dan Jungkookie menjadi semakin dekat. Tapi sungguh ia bukanlah seorang perusak hubungan. Aku dan Irene-ssi memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami karena memiliki alasan lain, dan bukan karena Jungkookie"

"Tetapi bukankah ia hanyalah laki-laki biasa, tidak seperti Irene-ssi yang merupakan idol papan atas ?"

"Nee, karna itulah aku-"

"Lebih baik kau bersama Irene eonnie, Oppa!"

"Ya, Oppa tidak cocok dengan Jungkook!"

"Jungkook tidak sebanding denganmu yang jauh di atasnya Oppa!"

"Taehyung Oppa adalah bintang besar! Jungkook hanyalah sebuah sampah untukmu!"

"Jungkook terlalu menjijikkan untukmu Oppa!"

"Jungkook hanyalah seorang penguntit yang haus akan ketenaranmu Oppa!"

"Vrene adalah pasangan terbaik sepanjang masa!"

"Vrene untuk selamanya !"

"VRENE VRENE"

"Kami semua selalu mendukung Vrene!"

Buliran kristal itu lagi-lagi jatuh dengan mulus di pipi kiriku. Aku pun menghapus jejak buliran itu dengan kilat. Sampah? Penguntit? Menjijikkan? Lalu apa selanjutnya ?

Aku telah mengambil keputusan yang salah.

Author POV

"Cukup, semuanya hentikan" Namjoon menggerak-gerakan tangannya ke udara, berusaha menghentikan hujatan para penggemarnya kepada Jungkook yang tidak ada habisnya.

Taehyung hanya terdiam dengan rahangnya yang mengeras. Begitupun dengan kedua tangannya yang mengepal kuat dibawah meja. Sungguh, ia tengah berusaha mengendalikan emosinya.

"So what?" timpal Taehyung dengan suaranya yang secara tiba-tiba terdengar begitu tajam.
"Memangnya kenapa kalau ia hanyalah seorang laki-laki biasa? Dia manusia sama seperti kita semua, ia bernafas dengan menghirup oksigen, ia berjalan menggunakan kedua kakinya, ia berbicara menggunakan mulut, ia melihat menggukan mata, ia mendengar menggunakan telinga, ia makan dan minum yang sama sepertiku, lalu apa yang perlu kalian permasalahkan? Apakah aku salah jika aku mencintai seorang laki-laki sederhana? Apakah aku salah jika aku memilih salah satu dari kalian menjadi pasanganku?"

Suara teriakan yang sebelumnya terdengar riuh di dalam ruangan ini, seketika menjadi sunyi akibat intonasi suara Taehyung yang baru saja berubah.

"Aku mencintainya, dan ia sama sekali tidak sama seperti apa yang kalian semua ucapkan tadi. Dia bukanlah sampah, penguntit, apalagi menjijikan atau hal buruk lainnya yang kalian pikirkan. Kalian tidak mengenalnya. Jangan pernah menghina dan merendahkannya karena kalian belum tentu lebih baik darinya"

"Jika kalian benar-benar mencintaiku, atau mencintai kami berlima, kalian harus mencintai apa yang kita cintai. Termasuk seseorang yang kita pilih sebagai pasangan nanti"

Seluruhnya seakaan masih tidak dapat berkata setelah Taehyung menuturkan berbagai penjelasannya mengenai Jungkook. Rasa bersalah yang menyelimuti para penggemarnya, membuat mereka memilih untuk diam.

"Maafkan kami Taehyung Oppa!"

Salah seorang penggemar akhirnya memecah keheningan dengan berteriak meminta maaf kepada laki-laki berkulit tan tersebut. Dan kemudian penggemar lainnya pun melakukan hal yang sama dengan berteriak meminta maaf kepada Taehyung membuat Taehyung menarik ujung bibirnya hingga membentuk senyum kecil.

"Nee, baiklah" ujar Taehyung singkat yang diikuti dengan anggukan kecil serta helaan nafas panjang.

Beberapa menit kemudian, press conference kembali berjalan dengan seharusnya. Topik mengenai Taehyung dan Jungkook tidak lagi dibicarakan. Kini canda tawalah yang terus terdengar menyertai berlangsungnya acara.

"Kerja bagus, Tae!" Namjoon menepuk-nepuk pundak Taehyung, menunjukkan kesalutannya pada lelaki tersebut. Kelimanya telah menyelesaikan press conference setelah kurang lebih satu jam setengah lamanya.

"Kau berani sekali Kim" ucap Jimin sembari mengacak rambut Taehyung dengan bangga.

"Aku hanya merasa sedikit kesal karena mendengar semua ucapan- hey dimana yang lain?"

Menyadari ketidakhadiran Mingyu, Wonwoo, dan Jungkook di tempat sebelumnya, membuat kelimanya menolehkan kepalanya kesana-kemari.

"Namjoon!" salah satu staff tengah berjalan cepat ke arah Namjoon.

"Nee, ada apa noona?"

"Mingyu memberitahuku bahwa ia dan Wonwoo akan melakukan sesuatu di luar beberapa menit yang lalu. Dan ia memintaku untuk memberitahumu untuk memeriksa ponselmu setelah kau menyelesaikan press conference" jelas staff tersebut sembari menyodorkan ponsel Namjoon dan juga milik keempat lainnya.

Mengerutkan dahinya bingung, dengan cepat Namjoon mengambil alih ponsel miliknya. Membuka satu pesan yang dikirim Mingyu 14 menit yang lalu untuknya.

From : Mingyu :)

Joonie hyung, aku dan Wonwoo pergi mencari Kookie. Aku akan menunggumu di kedai kopi tepat di samping gedung tadi. Aku akan menjelaskan semuanya disana. Sampai jumpa!

"Kita harus pergi teman-teman"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung

Alhamdulillah update tepat waktu :)

Can i ask you guys to hit the star button? TYSM ❤💛

Continue Reading

You'll Also Like

241K 36.1K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
8.6K 792 15
Jungkook dikurung di dalam istana milik seorang makhluk buruk rupa setelah berusaha menyelamatkan ayahnya. "Tale as old as time Song as old as rhyme ...
180K 14.3K 49
"Jelasin apa? soal aku gaboleh main kerumah kamu? karena mama kamu lebih setuju kamu pacaran sama om-om tua bangka yang dompetnya jauh lebih tebel da...
105K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...