MOONSTONE [ Draco X OC ] (do...

By xxgumusservi

16.6K 1.6K 103

・‥...━━━━━━━☆°•..•°☆━━━━━━━...‥・ Love is for everyone but us. [ 13+ ] All characters and places belong to J... More

Brunette Weasley
Mr. Malfoy
Boggart
Werewolf
Animagus
Enmity Dance
Moonstone
Are we dating?
Dumbledore's Army
Draco's ring
He's Back
He deserved it
Apologize
Suspected
Tears
The Potter(s)
The Locket
Inside the Tent
Peverells
Malfoy manor
The Castle
Battle
Cigarette
NEWT
France
Florist
Finally, France!
And The Piano
Rory's Letters
The Art Museum
Epilog
Bonus part-Rory's galery

Lavenders, Butterflies, and Ced

570 59 4
By xxgumusservi

                                  *+:。.。  4th y e a r  。.。:+*

Rory sampai di the burrow pagi hari. Ia di antar oleh Archie dengan cara ber apparate. Archie langsung pergi setelah berpamitan kepada paman dan bibi nya. Rory duduk di kursi meja makan he burrow. Baru Fred dan George saja yang bangun, Harry dan Ron belum.

Tak lama setelah nya Hermione datang. Mereka berdua saling bertegur sapa. Bibi Weasley menyuruh salah satu diantara mereka untuk membangunkan Harry dan Ron diatas karena makanan telah siap.

Ginny turun dari atas, ia duduk di sebelah Rory dan tersenyum saat melihatnya. "Hey Rory kau tau Krum?" tanya Fred.

"Yaaa aku tau. Dia lumayan terkenal" jawab Rory sambil meminum air putih.

"Tidak, mungkin seharus nya kamu menghilangkan kata lumayan" kata Ginny.

Mereka berempat tertawa pelan. Hermione kembali dari kamar Ron dan bergabung di meja makan.

****

Rory, dan beberapa saudara nya berjalan di tengah hutan. Paman Arthur bertemu dengan teman nya di kementrian sihir; Amos Diggory. Rory berbisik pada hermione dan Ginny ketika melihat Amos Diggory. "Bukan kah itu ayah Cedric?" bisik Rory.

"Tentu saja" jawab Hermione pelan.

Tidak lama setelah itu, Cedric muncul dan bersalaman dengan paman Arthur. Ginny menyenggol pundak Rory karena selama liburan sekolah Rory membicarakan tentang Cedric. Rory tersenyum senyum sendiri sambil melihat Cedric.

Mereka semua sampai ke bukit dan mendekati portkey yang ada disana. Semua berkumpul dan tiarap di tanah sambil memegang sepatu itu. Rory tidak sadar di sebelah nya ternyata Cedric yang terkenal tampan itu. Rory tersenyum melihat nya, dibalas juga oleh Cedric ia tersenyum balik.

Pada hitungan ketiga portkey itu melayang yang berputar. Lalu tempat itu terbelah dan akhirnya mereka mendarat dengan kasar di tanah. Kecuali Amos Diggory, Paman Arthur, dan Cedric, mereka sepertinya sudah berpengalaman menggunakan portkey tersebut.

Mereka semua berjalan menuju tenda penginapan masing masing keluarga. Rory masuk ke dalam tenda milik paman nya diikuti yang lain. Tenda itu tampak kecil di bagian luar nya. Namun sangat luas pada bagian dalam.

"Ayo gadis gadis pilih kamar kalian" sahut Paman Arthur sambil menaruh tas nya.

"Ron keluarlah dari dapur" ucap Paman Arthur.

"Turunkan kaki kalian dari meja"sambung nya menyuruh si kembaruntuk menurunkan kaki nya dari meja.

Rory menaruh tas nya dan mengeluarkan barang barang pribadi nya. Ia satu kamar dengan Ginny dan Hermione.

****

Mereka semua berjalan menuju stadion pertandingan quidditch. Rory mencoret kedua pipi nya dengan face paint berbentuk garis hijau dan putih, sama seperti Fred dan George.

"Seberapa tinggi kursi kita yah?" tanya George pada Paman Arthur.

Belum sempat Paman Arthur menjawab pertanyaan itu. Mr. Malfoy dan anak laki laki nya datang dengan pakaian serba hitam yang tampak elegan namun tidak terlalu formal. "Katakan saja begini, jika hujan kalian yang akan pertama tau" ledeknya.

"Ayah dan aku duduk di boks menteri, di undang langsung oleh Cornelius Fudge" ucap Draco dengan sombong.

"Jangan memyombong kan Draco, tidak pada mereka" kata Mr. Malfoy sambil memukul pelan Draco menggunakan tongkat nya.

Draco melihat ke arah Rory dengan tatapan penuh ejekan. Ia menyeringai dan merapikan jas hitam nya. Rory memalingkan wajah nya dari Draco dan lanjut berjalan.

"Bersenang senang lah, selagi kau bisa" cecar Mr. Malfoy terhadap Harry. Ia menyeringai dan berlalu dengan Draco ke tempat duduk yang ada di dalam boks menteri.

Rory duduk di sebelah Fred. Namun dengan cepat Ron menyerobot dan berdiri di tengah tengah mereka berdua. Rory sedikit terdorong karena Ron yang terlalu bersemangat. Ia hampir terjatuh namun karena tangan nya berpengangan kuat pada besi pelindung disana.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Cedric sambil menundukan kepala nya agar Rory bisa melihat nya.

"Iya iyaa, aku baik baik saja" jawab Rory santai. Sebenarnya ia lumayan terkejut ketika wajah Cedric tiba tiba ada di hadapan wajah nya.

"Aku akan pindah, hm ke tengah" ucap Rory sambil menunjuk ke belakang.

"Baiklah" ucap nya mengangguk.

Dengan segera Rory pergi dan berdiri di antara Ginny dan Hermione, dan menikmati pertandingan quidditch saat itu.

****

"Krum!! Krum!!" sahut si kembar sedikit meledek Ron yang terobsesi dengan Victor Krum.

"Tidak ada yang seperti Krum" ucap Ron puitis.

"Krum si bodoh" sahut Fred sambil mengitari Ron bersama George.

"Dia lebih dati seekor burung saat ia mengitari langit. Dia lebih dari sekedar atlet, dia seorang seniman!" sahut Ron bersemangat.

Fred dan George tidak henti henti nya meledek Ron dan menyanyikan lagu untuk nya dan Victor Krum. Mereka bernyanyi sambil mengitari Ron dan tertawa.

Rory, Harry, dan Hermione tidak henti henti nya tertawa saat melihat mereka bertiga.

"Sepertinya kau jatuh cinta Ron" ledek Ginny sambil tertawa.

"Sepertinya tim Irlandia sedang merayakan kemenangan mereka" ucap George sambil hendak melihat keluar tenda.

"Itu bukan tim Irlandia, kita harus segera pergi dari sini!" sahut Paman Arthur sambil memberhentikan gurauan Fred dan George.

Rory mengiyakan perintah paman nya, ia merapikan barang barang nya dan segera keluar dari tenda. Di luar tenda keadaan nya sudah kacau, banyak tenda yang terbakar dan hancur. Semua orang berlarian dan terlihat panik.

"Itu pada death eater" sahut seseorang.

"Semua nya kembali ke portkey. Fred, George Ginny tanggung jawab kalian!" Paman Arthur terlihat sangat panik.

Ron menarik tangan Rory, mereka dan Hermione berlari bersama. Namun Harry terpisah dari rombongan mereka. Setelah berlari cukup lama. Rory, Ron, dan Hermione berbalik dan berlari ke arah tenda untuk mencari Harry. Mereka bertiga cukup lama mencari nya, di tambah keadaan yang sudah gelap. Lalu akhirnya mereka bertiga menemukan Harry.

Terdapat siluet hijau berbentuk tengkorak dan seekor ular di langit. Mereka berempat terperangah melihat nya. Harry mengerang kesakitan pada bekas luka yang aja di dahi nya. Tiba tiba saja beberapa orang dari kementrian sihir datang dan segera menyisir tempat kejadian.

Paman Arthur datang dan menyelamatkan mereka berempat dan langsung memboyong mereka ke portkey agar segera pergi dari sana.

****

Mereka berempat duduk di dalam bilik kereta hogwarts. Rory dan Hermione bergantian membaca koran yang memberitakan tentang teror di pertandingan quidditch kemarin.

"Ada yang ingin di beli dari troli?" tanya penjual makanan saat melewati bilik merema berempat.

Ron berdiri dan merogoh uang di kantongnya. "Sepaket Drooble dan satu permen tongkat akar manis" pinta Ron pada penjual.

"Setelah ku pikirkan mungkin sepaket drooble saja" ucap Ron sambil melihat uangnya.

Rory tiba tiba merasakan sepertinya kantung kemih nya sudah penuh. Ia menyimpan tas kecil nya di kursi kereta dan pergi keluar dari bilik itu. Rory segera masjk ke dalam kamar mandi dan menyelesaikan urusannya. Ia tidak menghabiskan waktu yang lama di kamar mandi. Setelah selesai mengosongkan kantung kemih nya, ia segera keluar agar yang lain tidak menunggu.

Rory bertemu Michael di lorong kereta. Mereka berdua cukup dekat dan beberapa kali berkirim surat satu sama lain. Bisa di bilang mereka berdua menjadi lumayan dekat setelah mereka berdua bertemu di depan toko Honey Dukes dan Michael membantu Rory membuka bungkus lolipopnya.

"Hey Rory!" sapa Michael sambil mendekat.

"Michael" sapa Rory balik.

Michael melihat ke arah jacket baru milik Rory iang Rory sempat ceritakan pada nya. "Itu jacket baru mu?" tanya nya.

"Iyaa" jawab Rory.

"Itu terlihat lebih bagus dari bayanganku" puji nya sambil tersenyum.

Rory tersenyum lalu tertawa pelan. Lalu mereka kembali ke bilik mereka masing-masing. Rory duduk kembali di kursi nya. Ia menjulurkan tangan nya pada Ron yang sedang memegang sepaket drooble.

"Kenapa kau tidak membeli tadi?" tanya Ron sambil memberikan Rory satu permen drooble.

"Aku hanya ingin satu" jawab Rory sambil memasukan permen itu ke dalam mulut nya.

"Ngomong-ngomong, apa yang mereka mau?, maksusku para death eater" ucap Rory merendahkan volume suara nya ketika menyebutkan death eater.

Hermione menggeleng dan melihat ke arah Harry cemas. Kemarin Hermione membangunkan Harry dari mimpi nya yang terlihat buruk. Pun dengan ekspresi wajah Harry, ia terlihat tidak senang.

****

Semua murid berbondong bondong mendatangi halaman hogwarts. Mereka berempat berdesakan di lorong untuk melihat kejadian disana. Hagrid mengarahkan tempat pelandasan kereta kuda dari sekolah Beauxbatons.

Lalu pandangan para murid teralihkan oleh kapal milik sekolah Durmstrang yang keluar dari air dengan kokoh nya. Rory takjub melihat kapal yang kokoh dan besar tersebut.

Rory memakai hoodie nya yang berwarna lilac saat itu. Kepala nya ia tutup dengan penutup kepala yang ada pada hoodie nya. Di saat yang bersamaan, Pansy juga memakai hoodie, namun warna nya berbeda. Ia menggunakan hoodie berwarna abu abu dan menutup kepala nya juga.

Namun tiba tiba saja seseorang merangkul nya dan menjadikan bahu nya tumpuan. "Kau tau, dulu ayah ku ingin menyekolahkanku di sekolah durmstrang" seseorang itu menyombongkan. Di dengar dari suara dan pembawaannya, tidak lain dan tidak bukan itu adalah Draco.

Rory langsung menoleh ke arah nya, di susul Hermione yang terheran heran melihat pemandangan yang sangat tidak biasa tersebut. Draco kemudian melihat ke arah Rory dan langsung melepaskan tangan nya. Ia terkejut dan berpikir bahwa itu adalah Pansy. "Aku pikir kau Pansy" ucap nya terbata.

Pansy menoleh ketika ia mendengar seseorang menyebutkan nama nya. Rory dan Draco pun melihat ke arah Pansy saat ia berjalan mendekat. "Apa kau buta? Pansy memakai warna abu abu!" cecar Rory.

"Mana aku tau!" Draco membela diri nya sendiri.

"Dasar aneh" Rory mengeluh lalu ia mengabaikan Draco dan Pansy dan lanjut melihat murid murid sekolah durmstrang.

****

"Baiklah, sekarang saya akan mengumumkan. Bahwa, hogwarts bukan hanya rhmah bagi kalian tahun ini, melainkan rumah bagi para tamu tamu yang sangat istimewa. Kalian semua sudah tau, hogwarts di pilih menjadi tuan rumah turnamen triwizard" Profesor Dumbledore menjelaskan tentang turnamen triwizard yang akan dilaksanakan di hogwarts tahun ini.

Profesor Dumbledore kemudian menyambut murid murid dari kedua sekolah yang berbeda tersebut. Ia memanggil sekolah beauxbatons terlebih dahulu, sekolah itu terletak di Prancis. Murid murid beauxbatons berjalan dan menari dengan anggun. Mereka memakai seragam berbentuk gaun selutut satin berwarna biru muda yang lembut. Di lengkapi topi dan rompi kecil senada.

Kepala sekolah sekolah beauxbatons berjalan di tengah tengah murid nya; Madame Maxime nama nya. Ia adalah seorang manusia setengah raksasa. Selain anggun, mereka juga sangat cantik. Terutama Fleur Delacour, salah satu murid beauxbatons yang memiliki satu perempat darah Veela. Hampir semua anak laki laki terpana melihat mereka di aula besar. Termasuk Ron yang tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari mereka.

Namun tidak dengan Hermione, ia menunjukan wajah yang di tekuk. Tidak hanya Hermione, Rory, dan Ginny pun demikian.

Kemudian Profesor Dumbledore mempersilahkan murid sekolah durmstrang dan kepala sekolah mereka; Igor Karkaroff untuk masuk. Mereka masuk dengan gagah dan sedikit terkesan mengintimidasi. Mereka mengenakan jubah berwarna merah dan membawa tongkat mereka. Lalu menunjukan beberapa aksi dengan tongkat itu.

Murid murid durmstrang berbadan tinggi dan kekar. Potongan rambut mereka semua selaras dan rapi. Tidak hanya berbadan bagus, mereka juga memiliki wajah yang tampan dan maskulin.

"Apa menurutmu mereka tidak menyeramkan?" bisik Rory pada Hermione. Namun Hermione tidak mengubris nya. Rory menyenggol pundak Hermione, lalu Hermione langsung menyadari bahwa Rory bicara pada nya. Ia mengangguk pada Rory dengan cepat dan mengiyakan ucapannya.

"Itu Krum!!" sahut Seamus sahat melihat Victor Krum yang berjalan dengan cepat di tengah tengah mereka.

"Oh astaga itu benar dia!" Ron ikut menyahuti.

"Apa kau masih terobsesi dengan Krum, Ron?" tanya Rory sambil memotong kudapan nya.

"Bukan kah dia hebat? Dia sangat keren bukan" jawab Ron.

"Yaa di keren, tapi entahlah tatapan nya sangat mengintimidasi jika di lihat dari dekat. Itu menyeramkan" tutur Rory dengan jujur.

Harry dan Hermione tertawa karena ucapan yang baru saja di lontarkan oleh Rory. Ia terlalu jujur dan bicara nya terlalu keras saat itu.

Filch mempersiapkan sesuatu dan menaruh nya di depan aula besar. Bentuk nya cukup besar dan tinggi, namun tidak ada yang tau apa itu isi di dalam nya. Profesor Dumbledore berdiri dan berjalan mendekat ke arah benda itu. Ia menjelaskan tentang tiga lomba berbahaya yang akan di lakukan oleh ketiga orang yang terpilih mengikuti turnamen triwizard dan aturan kementrian sihir yang hanya mengizinkan murid yang berumur tujuh belas tahun untuk mengikuti turnamen triwizard ini.

Profesor Dumbledore menunjukan benda yang ada di dalam kotak tersebut. Itu adalah piala api, tempat untuk mengajukan nama masing masing untuk mengikuti turnamen triwizard.

Namun tiba tiba langit langit aula berubah menjadi mendung dan penuh dengan kilatan cahaya petir. Seseorang tiba tiba muncul dan melancarkan mantra nya agar langit langit kembali menjadi seperti semula. Dia memiliki mata yang berbeda satu dengan lain nya. Ia juga berjalan pincang dan membawa tongkat.

"Itu moody mad eye" ucap Seamus.

"Alastor Moody" timpal Hermione.

"Bukan kah dia mantan Auror?" tanya Rory.

"Benar, sebagian sel azkaban penuh karenanya" jawab Ron sambil memperhatikannya.

****

Kelas pertahanan terhadap ilmu hitam di mulai. Profesor Moody memperkenalkan diri nya. Ia membahas beberapa hal tentang dirinya yang sekarang tidak menjadi Auror.

"Membahas tentang ilmu hitam, ada yang bisa menyebutkan tentang kutukan tidak termaafkan?" Profesor Moody mengajukan pertanyaan.

"Ada tiga pak" jawab Hermione seperti biasa.

"Kenapa di sebutkan begitu?" Profesor Moody melanjutkan pertanyaan nya.

"Karena itu tidak termaafkan, penggunaan salah satu dari ketiga nya akan memberikan tiket ke azkaban" tutur Hermione dengan lengkap.

Profesor Moody menunjukan kutukan ilegal itu kepada semua murid di dalam kelas. Mulai dari Imperio, Crucio, bahkan kutukan yang sangat tidak termaafkan yaitu kutukan kematian; Avada Kedavra.

Semua murid tampak ketakutan saat itu, terlebih Neville yang melihat langsung saat Profesor Moody menyiksa laba laba itu dengan kutukan crusiatus tepat di depan wajahnya.

Selama pelajaran berlangsung. Profesor Moody tidak berhenti meminum sesuatu di dalam botol yang sedari tadi ia kantungi. Rory berbisik pada Hermione karena ia penasaran apa yang sedang Profesor Moody minum.

****

Rory berdiri di sekeliling lingkaran usia yang mengitari piala api. Ia terkagum melihat piala api yang menurutnya sangat cantik. Ia membuka jubahnya dan menguncir rambutnya. Lalu duduk di samping Hermione yang sedang fokus membaca buku.

Michael datang dan ikut duduk di samping Rory. "Rory, jika kau di perbolehkan mengajukan nama mu di piala api, apa kamu akan mengajukannya?" tanya Michael membuka pembicaraan.

"Yaa mungkin saja, tapi mungkin aku akan mencari tau dulu tentang lomba lomba nya, kau?" Rory bertanya balik.

"Entahlah, aku tidak terlalu tertarik, aku tidak se berani kamu" ucap Michael memuji Rory.

"Oh benarkah, aku tidak yakin" Rory terkekeh, namun pandangannya teralihkan pada Cedric.

Cedric datang dan memasukan nama nya pada piala api. Pakaiannya basah karena habis berlari lari dibawah hujan. Setelah memasukan nama nya, ia segera berkumpul dengan teman-teman nya di kursi panjang.

Pandangan Rory tidak berpindah sedetikpun dari Cedric. Michael menyadari nya, ia memperhatikan wajah Rory yang seperti menyembunyikan senyum.

"Kau menyukai Cedric?" tanya Michael tiba tiba.

"Hah?, tidak" Rory sedikit terkejut karena ucapan Michael.

"Matamu tidak bisa bohong Rory. Apa kalian dekat?" tanya Michael lanjut.

"Hahaha, aku tidak dekat dengan Ced. Mungkin bisa di bilang aku cuma mengagguminya, yaa dia keren ku harap kau paham maksudku" tutur Rory sambil tertawa pelan.

"Oh syukurlah" kata Michael tersenyum.

"Hah?" Rory merenggangkan alis nya.

"Maksudku baiklah" kata Michael dengan terbata.

Fred dan George datang dengan semangat. Sedari pagi mereka memang sudah merencanakan untuk mengajukan nama mereka menggunakan ramuan menua. Karena usia mereka belum pas tujuh belas tahun.

Hermione memprotes mereka berdua karena menurut nya itu tindakan yang bodoh. Ya sebenarnya itu memang tindakan yang bodoh karena orang jenius seperti Dumbledore tidak akan tertipu dengan ramuan menua yang mereka buat.

Namun mereka tetap meminumnya tanpa ragu. Tanpa pikir panjang mereka langsung melompati garis usia yang telat Dumbledore buat. Nyatanya mereka memang berhasil melewati garis usia itu dan berhasil mengajukan nama mereka di piala api. Namun tepat seperti yang Hermione katakan, bahwa mereka tidak akan bisa menipu Dumbledore itu benar kejadian. Mereka berdua terlempar cukup jauh dari piala api. Rambut mereka tiba tiba memutih dan penampilan mereka berubah seperti dua kakek saat itu.

Semua murid yang ada disana termasuk Rory menyoraki nya dan menertawainya. Sedang mereka berdua berkelahi dengan cukup heboh.

****

Akhirnya saat yang paling di tunggu tunggu tiba. Malam ini adalah saat dimana pejuang turnamen triwizard di umumkan. Profesor Dumbledore mengumpulkan semua orang untuk menyaksikan momen yang menegangkan ini.

Dumbledore mengambil kertas yang keluar dari piala api. "Pejuang dari durmstrang adalah Viktor Krum!" sahut Dumbledore.

Semua orang bersorak senang. Krum maju ke depan dan menjabat tangan Dumbledore. Ia berbaris di depan. Dumbledore mengambil lagi kertas kedua, ia membukanya dan membacanya. "Pejuang dari beauxbatons adalah Fleur Delacour!" ucap nya. Fleur berdiri dan juga melakukan hal yang sama seperti dilakukan Krum.

Saat nya pejuang dari hogwarts yang di umumkan. Dumbledore mengambil kertas terakhir. "Pejuang dari hogwarts adalah Cedric Diggory!" sahut nya bersemangat. Semua orang bersorak senang termasuk Rory.

Cedric berjalan sambil tersenyum senang. Cedric menghampiri Dumbledore untuk menjabat tangannya. Lalu ia berkumpul dengan Viktor dan Fleur.

Dumbledore memperlihatkan piala triwizard yang akan dimenangkan oleh salah satu diantara ketiga pejuang. Piala itu tampak bersinar biru keperakan. Sehingga Rory tidak henti henti nya berkata pada Hermione bahwa piala itu sangat cantik.

Namun di tengah tengah suka cita tentang turnamen triwizard. Piala api kembali menjulutkan apinya ke udara. Menunjukan ada sesuatu yang tertinggal. Profesor Snape menoleh dengan tatapan curiga dan bingung. Dumbledore mengambil kertas yang ternyata menjadi kertas terakhir yang di keluarkan oleh piala api. Ia membacanya dan menunjukan wajah terkejut.

"Harry Potter!" sahut nya memecah keheningan.

Semua orang menoleh kepada Harry. Beberapa diantaranya melirik sinis, termasuk sahabat nya sendiri; Ron. Ia terlihat sangat jengkel pada Harry saat itu.

****

Rory berjalan dengan Hermione dan Ron. Tidak dengan Harry, ia sedang berkumpul dengan para pejuang lainnya. Ron terlihat murung saat itu. Tentu saja Rory dan Hermione menyadarinya. Mereka berdua saling melirik saat memahami atmosfir yang dingin ini.

"Ron aku punya dua kotak bertie botts. Tapi terlalu menjijikan untuk memakan keduanya. Kau mau?" tawar Rory yang berusaha mencairkan suasana.

"Taruh saja di meja ruang asrama gryffindor. Nanti aku akan mengambilnya" ucap nya singkat. Ron malah mempercepat langkahnya dan meninggalkan Hermione dan Rory.

Hermione menyusul nya dengan cepat. Karena ia sebenarnya ingin segera pergi ke toilet. Rory berjalan dengan santai. Ia berpapasan dengan Draco yang juga sedang berjalan menuju ruang asrama nya.

Mereka berdua hanya saling melirik sinis dan tidak berkata apa apa. Lalu lanjut berjalan dalam arah yang berlawanan. Namun catatan daftar tugas milik Rory yang sebenarnya penuh dengan gambar terjatuh. Kertas itu mengenai sepatu hitam milik Draco.

Draco menoleh ke belakang dan melihat Rory yang sedang berjalan. Ia tidak memanggil Rory, namun ia tetap memungut kertasnya. Ia membuka lipatan kertas itu. Melihatnya dan menyadari bahwa itu merupakan daftar tugas. Ada gambar seorang anak laki laki disana. Namun gambar wajahnya dibuat terlihat kabur oleh pemilik kertas itu. Draco menyeringai ketika membaca nama 'Ced' disana.

Terdapat beberapa gambar bunga Lavender di sudut kertasnya. Juga kupu kupu di sekitar bunga tersebut. Draco melihat setiap inci kertas itu sambil berjalan. Ia melipat nya kembali dan memasukan kertas itu di saku celana nya.

Rory berjalan dengan santai dan tidak menyadari apa apa. Ia masuk ke ruangan asrama gryffindor dan menyapa Neville yang sedang duduk disana. Rory berjalan di anak tangga untuk memasuki asrama perempuan. Ia menyimpan buku nya di laci samping kasur. Membuka jubahnya dan menggantungkan nya di dinding.

Continue Reading

You'll Also Like

3.5K 428 42
❝....𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏.... ❞ {𝓒𝓻𝓮𝓪𝓽𝓮𝓭...
18.9K 2.1K 11
pain, abuse, insult, difference, stupid girl. Helera June Granger berharap dia bukanlah seorang muggleborn, dia berharap bukan hanya bayang bayang He...
53.1K 5.5K 38
Semua karakter milik J.K Rowling kecuali Arletta Venlie Silver dan [Own Character] Cover by: @mocnknighties •• Dia Arletta Venlie Silver. Hanya seora...
507K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...