Happy reading,
Jongin yang mengobati Sehun, sesekali mencuri pandang ke arah Sehun. Takut Sehun kesakitan dengan cara pengobatannya.
"Apa ini sakit?" Tanya Jongin sambil mengelap pelan luka Sehun.
Sehun menggeleng menjawab Jongin tanpa melihat wajah Jongin. "Aku ambil air dingin lagi sebentar," izin Jongin.
Dari tempatnya duduk, Sehun memperhatikan Jongin yang terburu-buru mengganti kompresnya. Sampai Jongin kembali ke sampingnya pun, Sehun masih memperhatikannya.
Setelah memeras kain kompresnya, Jongin mengarahkan kainnya ke pipi Sehun yang lebam.
"A-ada apa?" Tanya Jongin karena Sehun menghentikan tangannya.
"Aku datang bukan untuk ini," jawab Sehun meminggirkan kompres yang baru saja di bawa Jongin ke bawah sofa.
Sehun mendorong Jongin dengan melumat bibir Jongin kasar. Sehun menahan kedua tangan Jongin di atas kepala Jongin sendiri. Membantu Jongin membuka kaos rumahnya.
Sehun kembali melumat bibir Jongin kasar setelah melepas kaos Jongin. Tidak membiarkan Jongin mengambil nafasnya sebelum Jongin memaksanya berhenti.
Dada Jongin naik turun, dengan cepat mengambil nafas. Jongin menggigit bibir bawahnya ketika Sehun turun ke bagian lehernya. Bernafas di bawah telinga Jongin.
"Nghh.. mmh, ahh-!" Jongin mendesah dan memekik ketika Sehun menggigit kecil lehernya.
"J-jangan buathh disanahh, nghhh.." menuruti permintaan Jongin, Sehun turun ke dada Jongin. Membasahi nipple Jongin.
Tidak mau hanya berdiam diri, Jongin diam-diam mengelus-elus milik Sehun dari luar celananya yang sudah menggembung. "Hmmh..." lenguh Sehun.
Jongin memasukkan tangannya ke dalam celana Sehun. Melewati celana dalam Sehun dan menemukan sesuatu yang besar di balik sana. Meremas-remas, mengelus, dan sesekali menekan-nekan kedua bola Sehun.
"Mmmhhh Sehunhhh," desah Jongin menjambak rambut Sehun yang mengisap nipplenya kuat.
Dengan tangan yang sibuk bermain di rambut Sehun, Jongin menekan-nekan bagian bawah Sehun dengan lututnya. Bergerak-gerak di bawah sana mencoba lebih merangsang Sehun.
Sehun menghentikan permainannya, "Ck." Decak Sehun membuka celananya. "Puaskan dia, Kim." Perintah Sehun yang sudah melepas celananya.
"Kita tidak bisa melakukannya disini, Sehun. Ayo ke kamar." Ajak Jongin berjalan ke kamarnya.
Deg!
Jongin kaget ketika Sehun menggendong Jongin dengan bridal style. Tidak biasanya Sehun menggendongnya. Ini pertama kali dari sekian kali Jongin menjadi pelampiasan nafsu Sehun.
Setelah perlakuan Sehun, harapan Jongin Sehun membalas cintanya menjadi lebih besar. 'Baiklah. Kim Jongin, ayo lebih bersemangat!' Batin Jongin.
Sehun membuka semua pakaiannya, juga pakaian Jongin. Mendorong pundak Jongin kebawah agar Jongin berlutut di bawahnya. Membuat Jongin berhadapan langsung dengan penisnya.
Jongin menggenggam penis Sehun. Menjilat-jilat kecil ujung penis Sehun."Sshh.." desis Sehun geli.
Sehun mendorong penisnya. Menyodorkan penis idaman setiap orang ke depan mulut Jongin, "Mulai Jongin." Titah Sehun.
Jongin mulai mencium paha bagian dalam Sehun, bernafas hangat di bawah penis Sehun. Menciumi kedua bola Sehun sambil tersenyum-senyum. Kembali mengingat jika dia digendong Sehun tadi. Ah, adrenalin Jongin jadi meningkat.
Jongin memasukkan penis Sehun ke dalam mulutnya. Membuat mulutnya penuh karena milik Sehun. Mengoral penis Sehun dengan tempo cepat-lambat-cepat-lambat. Memainkan penis Sehun di dalam mulutnya dengan lidah yang berputar-putar, menggoda milik Sehun.
Sehun berpegangan pada dinding. Menahan tubuhnya yang lemas karena perlakuan Jongin pada penisnya.
"Ahh.. lebih cepat Kimh! Mereka ingin memenuhi tenggorokanmu!" Perintah Sehun. Menjambak rambut Jongin dan membantu Jongin mempercepat temponya saat tempo Jongin kembali melambat.
"Hmmh..! Terushh akh!! Benar.. begitu, nghh.." desah Sehun mendorong miliknya ke dalam mulut Sehun.
"AHH..!"
Uhuk uhuk!
Jongin terbatuk setelah Sehun mengeluarkan spermanya di dalam mulut Jongin. Sehun segera menutup mulut Jongin. Memaksa Jongin menelan seluruh spermanya.
Dengan spermanya yang masih tersisa, Sehun meletakkan penisnya di atas wajah Jongin. Membiarkan penisnya beristirahat di atas wajah Jongin.
"Kau suka ini, bukan?" Tanya Sehun.
Jongin mengangguk. Menggerak-gerakkan kepalanya, bermain dengan penis Sehun sambil mengocok miliknya sendiri.
Sehun tidak pernah menyentuh milik Jongin. Dan tidak akan pernah, Sehun bilang.
Sehun bersmirk melihat Jongin yang sangat binal di bawahnya. Tidak membiarkan Jongin memuaskan miliknya dulu, Sehun meminta Jongin bangun dan berbaring di kasurnya sendiri.
Sehun membuka lebar kaki Jongin yang masih sibuk mencari pelepasannya. Memasukkan 1 jarinya ke dalam hole Jongin. "Ahhh.."
Sehun terus memasukkan jarinya. Sampai tiga jarinya masuk di dalam hole hangat Jongin. Memutar-mutar jarinya di dalam hole Jongin.
"Nghhh... A-aahh.. S-sehun," desah Jongin menggelinjang saat Sehun menyentuh titik nikmatnya.
"Ya?" Jawab Sehun manis mendengar Jongin memanggilnya.
Jongin tersenyum malu mendengar jawaban Sehun yang manis. 'Astaga! Ada apa dengan Sehun malam ini?!' Batin Jongin gemas.
"Bisa masukkan itu sekarang-? AH!" Jongin mendesah kaget saat Sehun tiba-tiba memasukkan miliknya lembut ke dalam hole Jongin.
Jongin mengeluarkan sedikit air matanya. Entah apa arti air matanya yang turun, tapi sekarang.. Sehun mengusap pipi Jongin, membuat air matanya hilang dari wajah Jongin.
Cukup. Jongin tidak kuat jika Sehun memperlakukannya terlalu manis seperti ini. Rasanya Jongin akan meledak! Terlalu banyak kupu-kupu!
Sehun mulai memaju mundurkan penisnya di dalam Jongin. "Hmmhh, a-aku mencintaimu, Sehunhh hnggh.." bisik Jongin menciumi leher Sehun yang ada di depannya.
"Aku tau," jawab Sehun masih sibuk mencari kenikmatannya di dalam milik Jongin.
"Hei, Jongin." Panggil Sehun di sela-sela permainannya.
"Hmmhh?" Sahut Jongin yang terguncang dengan permainan Sehun.
"Apa kau tau kenapa Mina tidak mau tidur denganku?" Tanya Sehun tiba-tiba.
Deg,
Jongin yang tadinya memeluk Sehun, menahan Sehun agar tidak mengubah posisi kegiatannya, melepas pelukannya. Membuat Sehun yang lepas dari dekapan Jongin menjadi liar di dalam Jongin.
Mendorong keras dan kasar penisnya ke dalam hole Jongin. Mengadu dengan kuat pahanya dan pantat Jongin. "Kau pikir.. dia kenapa?" Tanya Sehun sekali lagi.
"Kau saja mengakui permainanku hebat, bukan? Hmmh?" Tanya Sehun dengan cepat memompa miliknya di dalam Jongin.
Jongin bernafas tidak beraturan karena kaget dengan permainan Sehun yang tiba-tiba kasar. Tapi mulutnya tidak sinkron dengan apa yang dirasakannya. Jongin malah terus mendesah ketika penis Sehun menyentuh titik nikmatnya.
"Karena alasan ini juga kau mau menjadi pelampiasanku, bukan?"
Jongin mengangguk pasrah menjawab Sehun. Tapi itu bukan jawaban sebenarnya, 'Aku mencintaimu Sehun, dan itu lebih dari cukup untuk alasanku tetap disini.' Jawab Jongin dalam hati.
Sehun membalik tubuh Jongin yang lemas. Membuat Jongin telungkup di atas kasurnya. Jongin mengambil bantal untuk menutupi wajahnya, dan meredam desahannya.
Sehun masih mencari kenikmatannya sendiri di sana dengan kasar. Jongin hanya menungging pasrah. Membiarkan holenya diobrak-abrik oleh penis Sehun yang memang.. dia ingin itu menjadi miliknya di setiap malam.
"Aku akan pastikan Mina tau seberapa hebatnya aku di atas ranjang." Monolog Sehun.
Ok. Biarkan Jongin menangisi ini sebentar. Perlakuan Sehun pada Jongin yang berbeda hari ini.. dia kira akan menjadi harapan baru untuknya.
Jongin tertawa disela tangisnya yang menghadap kasur, "Jika seperti ini, Mina tidak akan mengakui jika cara bercintamu hebat Sehun," ucap Jongin.
"Apa? Jadi aku harus bagaimana lagi?" Tanya Sehun membalik tubuh Jongin agar kembali berbaring tanpa melepas penyatuannya.
Jongin meringis sakit saat Sehun kembali menumbuknya kasar. Jongin hafal sikap ini. Sehun akan mendapat klimaksnya.
"Apa kau mengerti cinta? Jika kau mengerti itu, lakukan kegiatan seperti ini dengan cinta yang tulus, Sehun."
"Persetan dengan cinta, Kim. Orang-orang hanya butuh nafsu untuk melakukan ini."
Jongin yang tadi sibuk mengocok penisnya, berhenti karena ucapan menohok Sehun. Terserah. Dia sudah tidak ada nafsu lagi untuk melakukan kegiatannya malam ini.
Kegiatan malamnya dengan Sehun malam ini akhirnya berjalan dengan Jongin yang menungging pasrah dihantam penis penuh nafsu Sehun. Dan berakhir dengan Sehun yang mengeluarkan pelepasannya di atas kasur Jongin. Berceceran di atas sprei hitam Jongin.
Sedangkan Jongin masih butuh melampiaskan nafsunya sendiri yang tidak tersampaikan.
'
Chanyeol berpapasan dengan Sehun saat masuk ke dalam apartemennya dan Jongin. Tidak berkomentar apa-apa tentang Sehun yang keluar begitu saja dari apartemennya, tanpa diantar Jongin.
Chanyeol mengintip ke dalam kamar Jongin yang pintunya sedikit terbuka. Tidak terlihat apapun di dalamnya, karena lampunya yang mati.
'Tidak biasanya, mereka mematikan lampu.'
"Jongin..?" Panggil Chanyeol pelan masuk ke dalam kamar Jongin.
"Aku nyalakan lampunya ya?"
"Jangan!" Seru Jongin cepat.
"Jangan, Chan hyung. Berantakan. K-kau keluar saja, sudah malam."
Chanyeol menggenggam plastik belanja yang dibawanya. Mendengar suara Jongin yang teredam, Chanyeol tau Jongin ada di balik selimutnya.
Jongin yang tidak ceria setelah berhubungan dengan Sehun, Jongin yang tidak mengantar Sehun ke tempat parkir, Jongin yang tidak merapihkan kamarnya setelah berhubungan dengan Sehun. Ah, itu cukup untuk menyimpulkan jika ada yang terjadi saat mereka berdua melakukan seks.
"Jongin," panggil Chanyeol terdengar pasrah.
"Aku lelah. Apa boleh tolong tutup pintunya saat kau keluar nanti?" Pinta Jongin, sengaja membuat Chanyeol untuk segera keluar dari kamarnya.
"Baiklah," jawab Chanyeol pasrah. Mengingat ini sudah malam, Jongin butuh istirahat. Apalagi setelah memuaskan Sehun yang tidak ada puasnya memanfaatkan Jongin.
"Selamat tidur, Jongin." ucap Chanyeol pelan sambil menutup pintu kamar Jongin.
Tbc
Ngeri banget bun ngetik nc 😭
♂️💨