MOONSTONE [ Draco X OC ] (do...

By xxgumusservi

16.6K 1.6K 103

・‥...━━━━━━━☆°•..•°☆━━━━━━━...‥・ Love is for everyone but us. [ 13+ ] All characters and places belong to J... More

Brunette Weasley
Boggart
Werewolf
Lavenders, Butterflies, and Ced
Animagus
Enmity Dance
Moonstone
Are we dating?
Dumbledore's Army
Draco's ring
He's Back
He deserved it
Apologize
Suspected
Tears
The Potter(s)
The Locket
Inside the Tent
Peverells
Malfoy manor
The Castle
Battle
Cigarette
NEWT
France
Florist
Finally, France!
And The Piano
Rory's Letters
The Art Museum
Epilog
Bonus part-Rory's galery

Mr. Malfoy

1K 82 3
By xxgumusservi

*+:。.。 2nd y e a r 。.。:+*

"Archie cepat, kita harus pergi ke diagon alley!" Rory meneriaki kakak nya yang belum selesai makan.

"Satu suapan lagi" jawab Archie dengan mulu penuh makanan.

Pagi itu Archie memang telat bangun karena kemarin malam ia pergi ke the burrow dan bermain bersama Percy dan Charlie tanpa mengajak Rory serta.

Ibu menjulurkan wadah berisi bubuk floo pada Rory.
"Sudah, duluan saja dengan ibu" ucap ibu pada Rory yang sudah kesal dengan Archie.

Rory menggunakan bubuk floo dan sampai di diagon alley. Ia bertemu dengan Hermione dengan orang tua nya. "Kau tau, ada Gilderoy Lockhart di toko buku!" ucap Hermione dengan semangat.

"Oh benar kah Hermione?" tanya ibu pada Hermione dengan girang.

"Iyaa Mrs. Weasley" jawab Hermione tersenyum.

Ibu berjalan cepat ke dalam toko buku yang sangat ramai dengan orang, ada keluarga weasley juga disana, juga Harry Potter.

"Siapa itu Gilderoy?" tanya Rory pada Hermione.

"Kau tidak tau siapa Gilderoy?, sungguh?" Hermione kebingungan dengan Rory.

Rory mengangguk, Hermione menjelaskan siapa Gilderoy dan menceritakan tentang buku-buku nya yang sangat fenomenal. Rory sedikit terkagum saat itu, sampai ia melihat Gilderoy secara langsung di toko buku. Cara nya tersenyum, gesture tubuh nya yang terkesan 'sok' membuat Rory sedikit tidak menyukainya.

"Aku akan tunggu di luar saja, di dalam sangat penuh dengan orang" keluh Rory sambil keluar toko buku.

Ia menunggu di luar toko buku sambil melihat sekeliling diagon alley yang ramai. Tiba-tiba Draco dan ayah nya keluar dari toko buku itu. Rory melihat ke arah nya yang kini tampak lebih tinggi dari tahun kemarin.

"Apa yang kau lakukan disini?" Draco mengernyit.

"Ini bukan rumah mu Malfoy, aku bisa dimana saja semauku" jawab Rory dengan wajah yang sama dengan Draco.

"Draco?" Mr. Malfoy berbalik dan melihat ke arah Rory dan Draco, lalu ia berjalan menghampiri anaknya.

"Oh, kau pasti teman Draco" katanya dengan wajah yang lumayan menyebalkan.

"Lucius Malfoy" sambung nya dengan wajah sedikit mendongak sombong.

"Aurora Weasley" jawab Rory singkat dengan wajah bangga karena ia merupakan keluarga weasley.

Tuan Malfoy melirik tajam pada Draco, ia berpikir anaknya berteman dengan keluarga weasley yang bagi nya tidak terhormat. Draco terlihat sedikit ketakutan melihat wajah ayahnya, ia diam saja dan sedikit menunduk.

"Pantas saja ada abu di wajahmu" cecar Mr. Malfoy pada Rory, ia langsung pergi dari sana.

"Bersihkan wajahmu!" ucap Draco pelan pada Rory, lalu ira pergi menyusul ayah nya yang sudah pergi dari tadi.

Rory mengusap wajah nya yang penuh abu, itu memang hal biasa ketika bepergian menggunakan bubuk floo, bahkan bukan hanya wajahnya saja, rambut dan pakaian nya pun penuh abu saat itu.

Keluarga weasley lainnya keluar dari toko buku, begitu pula Harry. Mereka membawa banyak buku-buku baru. Ibu dan Molly keluar dengan wajah sumringah karena Gilderoy yang menurut Rory terlihat seperti orang bodoh.

"Hai Rory" sapa Harry sambil tersenyum.

"Hai Harry" Rory membalas sapaan Harry.

"Kenapa kau tidak masuk kedalam?" tanya Molly pada Rory sambil mengelus rambut nya yang lurus.

"Di dalam sangat penuh" keluh Rory.

****

Rory memasuki kereta bersama Hermione, mereka duduk di bilik yang sama. "Dimana Ron dan Harry?" tanya Hermione.

"Aku tidak tau, mungkin mereka duduk di bilik lain" jawab Rory santai.

Mereka akhirnya sampai di hogwarts, namun Harry dan Ron belum terlihat, entah kemana pergi nya mereka berdua. Rory berganti pakaian dan segera duduk di meja aula besar bersama siswa yang lain, begitu juga Hermione.

Beberapa menit kemudian, Harry dan Ron datang dengan terburu-buru, mereka langsung duduk di antara siswa gryffindor lainnya. "Dari mana saja kalian?" tanya Hermione cemas.

Namun belum sampai mereka berdua menjawab pertanyaan Hermione, tiba-tiba Eroll burung hantu milik keluarga weasley datang dan mendarat di hadapan Ron Weasley. Ia mendapat howler . Ia membuka nya.

"RONALD WEASLEY!, BERANINYA KAMU MENCURI MOBIL ITU, IBU BENAR BENAR KESAL DENGANMU. AYAHMU SEKARANG MENDAPATKAN PERTANYAAN DARI TEMPAT KERJA, DAN ITU SEPENUHNYA SALAHMU. JIKA KAMU MEMBUAT KESALAHAN LAGI, KAMI AKAN MEMBAWAMU PULANG!!, dan Ginny sayang, selamat kamu telah masuk gryffindor, ayah dan ibu sangat bangga padamu"

Kertas itu tiba-tiba saja robek menjadi bagian bagian kecil, semua orang menertawai nya. Termasuk Rory. "Hahahahaha, itu menyeramkan Ron" ucap Rory sambil menutup mulutnya dengan tangan.

****

Pagi ini merupakan pelajaran Profesor Sprout, semua siswa berkumpul di ruangan herbologi, siap dengan pakaian khusus dan penutup telinga. Profesor Sprout akan menjelaskan tentang bayi mandrake yang akan di pindahkan ke dalam wadah yang berbeda.

Tapi tiba-tiba Neville terkapar karena ia terkejut melihat bayi mandrake yang menangis dengan wajah yang membuat semua orang mengernyit ketika melihat wajah nya, apalagi yang mendengarnya secara langsung.

Rory mencabut bayi mandrake dan mengangkatnya ke atas sesuai perintah Profesor Sprout. Ia tertawa pelan saat melihat Ron dengan ekspresi khasnya mengangkat bayi mandrake. Lalu Rory melihat ke seberangnya, ia melihat Draco dengan jari telunjuknya yang masuk ke dalam mulut bayi mandrake. Rory menertawakannya, ia berusaha untuk tidak tertawa keras-keras saat melihat Draco yang kesulitan mengeluarkan jari telunjuknya.

Draco menyadari bahwa Rory menertawakannya dari kejauhan, ia berkata "diam!" tanpa suara dengan tatapan mengintimidasi. Namun Rory tidak menghiraukannya, ia tetap menertawakan tindakan bodoh Draco.

Profesor Sprout mengintruksikan untuk memindahkan bayi mandrake ke wadah yang lebih besar. Lalu ia menjelaskan beberapa poin penting dari fungsi dan sifat mandrake. Hermione menjawab hampir semua pertanyaan yang di ajukan oleh Profesor Sprout sampai semua orang terdiam karena kepintarananya.

"Dia sangat pintar" Rory berbisik pada Ron.

Ron mengangguk sambil melihat Hermione yang sedang menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan cepat.

"Pelajaran selesai, sekarang kalian boleh melepaskan jas kebun dan sarung tangan dan simpan kembali ke tempat semula" ucap Profesor Sprout kepada semua siswa. Semua orang menuruti perintah nya, Rory melepas jas kebun dan sarung tangannya sambil berjalan. Dengan sengaja Draco menyenggol pundak nya sambil setengah berlari, lalu ia tertawa "perhatikan langkah mu Weasley!, ahahahaha" ledeknya.

Rory mendekati nya dengan wajah yang di dongakkan ke atas "kupikir hanya jari telunjukmu saja yang termakan oleh bayi mandrake Malfoy!, ternyata otakmu juga sudah habis dimakan oleh nya" ledek Rory sambil mengibaskan jas kebunnya pada badan Draco. "Jari Draco ter makan oleh mandrake!" teriak Rory dari kejauhan.

Harry, Ron, dan Hermione tertawa karena apa yang Rory lakukan kepada Draco saat itu, mereka tampak puas sekali. Sedangkan Draco diam dengan wajah yang di tekuk seperti sedang merencanakan dendam.

"Apa itu benar?" Crabbe tiba tiba bertanya pada Draco perihal mandrake tersebut.

"Diamlah Crabbe" jawab nya singkat.

****

"Halo semua perkenalkan, tapi kurasa tidak perlu perkenalan, seperti yang kalian tau aku Gilderoy Lockhart. Pemilik senyum termanis di dunia" kata Gilderoy dengan wajah yang bangga.

Hampir semua anak perempuan menyukainya. Bukan tanpa alasan, Gilderoy memang memiliki wajah yang tampan dan buku-buku nya sangat fenomenal. Namun perangai nya sangat menyebalkan, termasuk bagi Rory. Ia tidak membantah jika ada yang mengatakannya tampan atau heroik, namun ia tidak sampai mengagumi nya seperti yang lain, contoh nya Susan Bones dan bahkan Hermione.

Rory menunjukan wajah bosan nya saat di kelas ketika Gilderoy sibuk membanggakan diri nya dan membahas tentang semua penggermarnya yang bertebaran dimana-mana.

"Lihat wajah Rory" bisik Harry pada Ron.

Ron melirik ke arah Rory dan melihat wajah nya yang tampak muak mendengarkan Gilderoy. "Hey Rory, tidakkah kamu menyukainya?" tanya Ron pelan pada Rory.

"Jika saja dia tidak narsis seperti itu" jawab Rory singkat, ia lalu melipat tangannya di atas meja dan menjadikannya bantal untuk kepala.

Ron dan Harry cekikikan melihat tanggapan Rory. Mereka berdua lalu melihat ke arah Hermione, ia terlihat seperti sangat mengagumi Gilderoy.

"Aku disini sebagai guru pertahanan ilmu hitam terbaru kalian" ucap Gilderoy dengan penuh percaya diri.

Rory yang biasanya semangat ketika pelajaran pertahanan ilmu hitam, kini ia terlihat malas karena profesor nya yang aneh. "Ku perkenalkan kepada makhluk yang paling berbahaya" Profesor Gilderoy membuka sarung sangkar yang berisi Cornish Pixies
"Cornish Pixies?" ucap Seamus dengan nada meledek.

"Cornish Pixies yang baru di tangkap, mereka bisa berbahaya" ucap nya.

"Lihat bagaimana kalian menghadapinya" kata Profesor Gilderoy sambil membuka sangkar yang berisi Cornish Pixies.

Semua Cornish Pixies berterbangan di dalam kelas dan mengacaukan semuanya, bahkan Neville di saja sanggup di angkatnya dan di gantungkan di lampu gantung kelas. Semua siswa berlarian keluar kelas kecuali Harry, Ron, Hermione, dan Rory. Beberapa makhluk itu menarik rambut Hermione dan mengangkat jubah Rory dan menerbangkannya ke sekeliling kelas.

Profesor Gilderoy tidak melakukan apa, ia malah kabur kedalam ruangannya dan meninggalkan mereka berempat di ganggu oleh Cornish Pixies.

"Immobulus!" Hermione merapal mantra dengan tongkat sihirnya.

Seketika semua Cornish Pixies terdiam dan melayang di angkasa. Mereka semua dengan segera memasukan Cornish Pixies kembali ke dalam sangkar. "Dia bahkan ketakutan" ledek Ron pada Profesor Gilderoy.

"Sudahlah Ron, cepat masukkan mereka semua ke dalam sangkar" sahut Hermione sambil memasukkan Cornish Pixies ke dalam sangkar.

Akhirnya mereka berempat keluar dari kelas yang sangat berantakan akibat Cornish Pixies liar. Beberapa buku bahkan robek halamannya. Kerangka hewan yang sebelumnya terlihat rapi, kini berjatuhan di lantai.

****

Rory, Ron, dan Hermione sedang bersantai di halaman hogwarts. Hermione membaca buku super tebal yang ia bilang bacaan ringan, sedangkan Ron dan Rory, mereka berdua asik memakan permen Berty botts. "Uh aku mendapatkan keju busuk" Rory menahan keinginannya untuk menuntahkan permen itu.

"Ahahahhaha, baiklah sekarang giliran ku" Ron merogoh wadah permen dan mencomot satu permen dari situ, lalu segera memasukkan ke dala. mulutnya.

"Ahh sial, ini rasa muntahan!" Ron memperlihatkan ekspresi mual saat mengunyah nya.

Pada waktu yang bersamaan Harry, Oliver dan tim quidditch gryffindor lainnya bersiap akan latihan di lapangan, namun mereka melihat tim quidditch slytherin yang ternyata telah siap dengan seragam dan sapu terbangnya.

"Kamu mau kemana Filnt?" tanya Oliver cuek.

"Latihan quidditch" jawabnya singkat.

"Aku booking lapangan quidditch untuk gryffindor hari ini" ucap Oliver ketus.

"Sebentar Wood, aku ada surat dari Profesor Snape" ucap Flint.

Oliver membaca surat yang berisi perizinan pemakaian lapangan quidditch untuk latihan tim quidditch slytherin. "Lagi pula, kita juga akan melahih seeker baru" sambungnya.

"Seeker baru?, siapa?" tanya Oliver pada Flint.

Ternyata sosok seeker baru itu adalah Draco, ia dengan bangganya memperkenalkan dirinya sebagai seeker baru tim quidditch slytherin.

Karena melihat adanya keributan, Ron, Rory, dan Hermione datang mendatangi dua tim quidditch yang terlihat tidak akur.

"Malfoy?!" ucap hari terkejut.

"Benar, tapi bukan hanya itu yang baru di tahun ini" kata Draco sambil memamerkan sapu nimbus 2001 yang berwarna dominan hitam dan hijau tua.

"Nimbus 2001!, bagaiman kalian mendapatkannya?" tanya Ron heran.

Rory memutar matanya saat melihat dengan sombong nya tim quidditch slytherin yang membanggakan sapu nimbus 2001 pemberian ayah Draco.

"Lihat weasley, ayahku dapat membelikan yang terbaik" ucap Draco meledek.

"Setidaknya tidak ada dari tim gryffindor yang perlu menyogok, mereka memang punya bakat" kata Hermione ketus.

Draco menoleh ke arah Hermione dengan tatapan penuh kebencian. "Tidak ada yang meminta pendapat mu darah lumpur yang kotor!" ejekan Draco tersebut berhasil membuat Hermione berkaca-kaca.

"Kamu harus membayarnya!, eat slugs!" Ron merapalkan itu dengan tongkat nya yang rusak dan hanya di rekatkan oleh selotape. Alhasil mantra nya gagal dan malah berbalik pada nya, Ron terlempar ke rumput dengan wajah yang pucat.

Rory, Hermione, Harry, dan semua tim quidditch berlari menghampiri Ron yang terlihat tidak baik-baik saja. Tidak lama setelah itu, Ron memuntahkan siput, ia menunjukan wajah jijik saat memuntahkan siput itu.

"Ayo kita bawa dia ke Hagrid, dia pasti tau caranya" ucap Hermione sambil mengangkat lengan Ron yang di bantu oleh Harry. Rory menyusul dari belakang dengan cepat. Mereka melewati Draco yang tertawa melihat Ron dengan siput itu.

Rory berdiam sejenak di hadapan Draco, "ada yang ingin kau katakan weasley?" ledek nya.

"Ini untuk Hermione!" ucap Rory lalu ia memukul pipi Draco dengan tangan kanannya, alhasil Draco sedikit terdorong karena pukulan Rory. Ia pun langsung pergi menyusul Hermione, Harry, dan Ron.

"Dasar gila!" sahut Draco kepada Rory yang sudah jalan cukup jauh.

"Kau tidak apa?" tanya Flint pada Draco.

"Yaa, bahkan tidak sakit sekalipun" katanya sombong, padahal dari raut wajahnya, sudah jelas ia terlihat kesakitan karena pukulan yang di layangkan Rory.

Rory berjalan ke arah mereka bertiga yang terburu buru untuk sampai ke pondok Hagrid. Mereka sampai disana, Hagrid memberikan Ron sebuah ember untuk menampung siput-siput yang di muntahkannya.

"Ron tadi mencoba memantrai siapa?" tanya Hagrid.

"Malfoy, dia tadi memanggil Hermione, umm aku tidak tau artinya apa.." ucapan Harry terhenti saat ia melihat Hermione.

"Dia memanggilku mudblood, ejekan untuk penyihir yang berkelahiran muggle. Itu bukan istilah yang dipakai oleh orang yang beradab" tutur Hermione berkaca-kaca.

"Itu sangat tidak sopan, lupakan saja ya Hermione" ucap Rory sambil mengelus pundak Ron.

"Terimakasih Rory" Hermione tersenyum mendengar ucapan Rory.

"Beberapa keluarga penyihir seperti malfoy, menganggap mereka lebih baik karena pureblood. Padahal seharusnya mereka tidak seperti itu. Rory benar, jangan dipikirkan Hermione, jangan sedetik pun" kata Hagrid sambil mengelus punggung tangan Hermione.

****

Rory, Ron, dan Hermione makan malam di aula besar tanpa Harry, entah kemana saja dia malam-malam begini. "Dimana Harry?" tanya Hermione kebingungan.

Rory dan Ron mengangkat kedua pundak mereka, mengisyaratkan bahwa mereka tidak tau dimana Harry berada. "Hey Rory, apa kau tidak akan memakan ayam panggang itu?" tanya Ron sambil menunjuk paha ayam yang masih utuh di piring milik Rory.

"Aku menyimpannya untuk ku makan terakhir, jangan harap akan ku beri padamu Ron" jawab Rory sambil memegang paha ayam nya dan melihat ke arah Ron tajam.

"Hahahahaha" Hermione terkekeh melihat tingkah Ron dan Rory saat itu. Menurutnya, mereka berdua cocok menjadi anak kembar karena sifatnya.

Mereka selesai makan malam di aula besar, setelah itu mereka berniat mencari Harry di koridor atau tempat lainnya. Akhirnya mereka berpapasan dengan Harry di koridor, ia seperti sedang mencari sesuatu, wajah nya nampak tidak tenang saat itu.

"Kalian mendengar suara?" tanya Harry sambil melihat sekeliling.

"Suara apa Harry?" Hermione bertanya balik.

"Membunuh?!" Harry langsung berlari untuk mencari asal suara tersebut.

Begitu pula Rory, Ron, dan Hermione mereka mengekor Harry yang setengah berlari di koridor. Koridor di penuhi air saat itu, yang entah asalnya dari mana. Mereka terkejut bukan kepalang ketika melihat tulisan di dinding koridor yang terbuat dari darah, dan ada Nyonya Norris disana.

"Itu kucing Filch" ucap Harry.

"Nyonya Norris" sambung Hermione

Harry mendekati Nyonya Norris yang terbujur kaku di lantai, Ia berniat menyentuh kaki nya. Naum belum sampai Harry menyentuhnya Filch datang dengan wajahnya yang kesal, ia mengira bahwa Harry yang membuat Nyonya Norris jadi seperti itu.

Beberapa detik setelah itu, para profesor datang ke koridor dan bertanya apa yang terjadi. Filch menuduh Harry yang melakukannya, ia meminta Harry untuk di hukum. Namun Profesor Dumbledore menenangkannya, ia berkata Profesor Sprout dapat membuatkan jus mandrake untuk menyembuhkan Nyonya Norris yang membatu.

Profesor Snape mengajukan Harry beberapa pertanyaan tentang itu, namun Harry tidak terbukti bersalah. Mereka kembali ke ruang gryffindor. Selama di perjalanan ke ruang gryffindor Hermione dan Rory membicarakan keanehan peristiwa tadi, mulai dari Harry yang mendengar suara, Nyonya Norris yang membeku, dan tulisan di dinding.

****

"Baik anak-anak, sekarang kita akan mengubah hewan menjadi piala" ucap Profesor Mcgonagall sambil mencontohkan mantra transfigurasi.

Semua siswa terkagum melihat transfigurasi yang ia lakukan di kelas saat itu. Profesor Mcgonagall mendatangi meja para siswa, ia menyuruh Ron untuk merapal mantra Vera verto. Ron merapalkan mantranya menggunakan tongkat nya yang patah.

Namun Scabbers tidak sepenuhnya berubah menjadi piala, ia malah berubah menjadi piala yang berbulu dan berekor, alhasil semua orang menertawaknnya.

"Tongkatmu harus di ganti Mr. weasley" kata Profesor Mcgonagall pada Ron.

Hermione mengacungkan tangannya, ia bertanya sesuatu tentang ruangan rahasia. Profesor Mcgonagall lalu menjelaskan sesuatu tentang ruangan rahasia yang rumor nya berada di hogwarts.

Kelas transfigurasi telah selesai, semua siswa dan profesor keluar kelas. Selama perjalanan Hermione dan Harry membicarakan tentang ruang rahasia atau yang lebih di kenal sebagai the chamber of secret. Mereka semua mencurigai Draco sebagai dalang dibalik terbukanya ruang rahasia.

Mereka berempat merencanakan sesuatu untuk membuktikan apa yang dilakukan Draco. Polijus jadi satu-satu nya jalan untuk mengungkap semua nya. Namun butuh waktu cukup lama untuk membuat ramuan polijus itu.

****

Tiba saat nya pertandingan quidditch, Harry sebagai seeker gryffindor tentu saja mengikuti pertandingan ini. Namun sebuah tragedi terjadi, entah mengapa bludger tak henti-henti nya menyerang Harry, ia dan Draco sampai terjungkal karena nya.

Hal itu mengakibatkan lengan Harry patah, Profesor Gilderoy datang dengan tongkatnya. Ia berusaha merapalkan mantra untuk menyembuhkan patah nya. Namun ia malah membuat lengan Harry tidak bertulang sama sekali, karenanya Harry harus bermalam di rumah sakit untuk menumbuhkan tulang.

Hermione, Ron, dan yang lain sudah keluar kecuali Rory. Bukan tanpa alasan, Rory disana untuk menempelkan plester di jari nya yang tidak sengaja tergores kertas. Bukan hanya Harry yang ada disana, Draco juga ada disana. Walaupun ia tidak terluka parah seperti Harry, namun gaya nya tampak seperti terluka parah.

"Kamu sangat penuh drama Malfoy!" cecar Rory sambil menempelkan plester di jadi telunjuknya.

"Kau tidak tau rasanya terbanting dari atas sapu terbang!" sahut Draco yang berusaha turun dari tempat tidur.

"Bahkan tidak ada bagian tubuh yang parah seperti Harry, kau hanya pura pura tertatih " ejek Rory pada Draco.

"Pergi kau sana!" Draco mengusir Rory.

Rory hanya memalingkan wajah dan segera berlalu dari rumah sakit. Di susul Draco yang berjalan ke arah berlawanan. Mereka berdua hendak pergi ke ruang asrama masing-masing.

****

Salju mulai turun di Hogwarts, ramuan polijus buatan Hermione pun telah siap. "Baiklah, ramuan polijus sudah siap. Kalian tinggal memilih akan menjadi siapa" tutur Hermione pada Ron dan Harry.

"Crabbe dan Goyle" jawab mereka berdua kompak.

Hermione mengeluarkan dua kue coklat. "Beri mereka ini, lalu bawa mereka ke tempat penyimpanan sapu dan bawa jubah mereka" tutur Hermione.

"Bagaimana dengan kalian?" Ron bertanya pada Rory dan Hermione.

"Aku sudah mendapatkannya, rambut Milicent Bulstrode, termasuk anak slytherin juga" ucap Hermione.

"Kau Rory?" wajah Ron melirik ke arah Rory.

"Aku sudah mendapat rambut milik Pansy Parkinson, ya walaupun ada permen karet yang menempel" jelas Rory sambil memperlihatkan kantung kecil berisi rambut Pansy yang di tempeli permen karet.

"Kau mendapatkannya terang-terangan?" tanya Harry.

"Iya, aku sengaja menempelkan permen karet di tembok dimana dia biasa bersandar, lalu aku berpura-pura menolongnya dan mencabut rambut nya" tutur Rory cekikikan.

"Itu licik sekali, tapi itu ide yang bagus" kata Hermione sambil tertawa.

Mereka berempat tertawa di aula besar karena mendengar apa yang Rory lakukan pada Pansy. Setelah itu Harry dan Ron pergi untuk membuat Crabbe dan Goyle memakan kue yang akan membuat mereka tertidur. Sedang Hermione dan Rory pergi ke kamar mandi anak perempuan untuk mempersiapkan ramuan polijus.

Harry telah berubah menjadi Goyle, Ron telah berubah menjadi Crabbe. Lengkap dengan jubah slytherin mereka. Rory pun demikian, rambut nya memendek perlahan, berubah menjadi hitam, dan kulit nya berubah menjadi lebih pucat.

"Apa kau akan memakai jubah gryffindor?" tanya Harry/Goyle pada Rory.

"Tenang, aku akan melepas jubah dan dasi ku" jawab Rory/Pansy sambil melepas jubah nya.

Hermione tak mau keluar dari kamar mandi, ia meminta mereka bertiga untuk pergi saja tanpa dirinya.

Akhirnya mereka bertiga pergi menemui Draco dan berhasil masuk ke dalam ruangan asrama slytherin. Namun mereka tidak mendapatkan informasi apa pun dari Draco karena ternyata dia juga tidak mengetahui apa-apa tentang the chamber of secret .

****

Hari-hari berlalu di Hogwarts. Sudah ada lima korban yang membeku akibat sesuatu yang berada di dalam the chamber of secret . Sampai suatu ketika, Profesor memberi tau mereka kalau Hermione pun ikut membatu karena ia merupakan penyihir kelahiran muggle.

Semenjak saat itu Harry semakin mencari tau semua tentang the chamber of secret . Rory memergoki mereka berdua yang akan pergi malam -malam. "Mau kemana kalian?" tanya Rory.

"Menyelesaikan ini, kau jangan ikut" ucap Ron singkat.

"Lagi pula aku tidak ingin ikut Ron, tapi kalian harus hati-hati. Itu saja" pesan Rory, lalu pergi ke asrama nya.

Keesokan hari nya Rory berlari di koridor untuk menemui Profesor Pomfrey, ia ingin bertanya tentang ramuan mandrake yang hampir selesai. Dengan tidak sengaja ia menabrak punggung seseorang yang tinggi dan berambut pirang pucat panjang. Ia menabrak Lucius Malfoy.

Mr. Malfoy menoleh dengan cepat, ia menunjukan wajah kesal saat itu. "Weasley!" cibir nya singkat. "Keluarga kalian seperti nya memang tidak mengajarkan sopan santun" sambung nya dengan wajah yang menyebalkan.

"Aku minta maaf Mr. Malfoy" ucap Rory berusaha sopan, padahal sebenarnya ia sudah jengkel mendengarnya menyangkut paut kan kejadian tadi dengan keluarga nya.

"Ayah?" Draco tiba-tiba muncul dari koridor.

Rory dan Mr. Malfoy menoleh ke arah nya bersamaan dengan wajah suram. Seperti ada percikan api diantara mereka berdua saat itu.

"Enyahlah dari keluargaku, dasar penghianat darah. Jangan sampai kamu berteman dengan Draco, keluarga kalian tidak se derajat dengan kami" ucap Mr. Malfoy ketus. Insiden tabrakan yang tidak seberapa ternyata berhasil membuatnya tega melontarkan kata-kata yang tidak pantas.

Draco diam saja saat itu, ia berjalan mendekati ayah nya dan menyeringai pada Rory, ia berpikir Rory tidak serius saat itu. Namun nyatanya tidak, Rory yang kesal saat itu berjalan dengan cepat dengan mata yang berkaca-kaca. Ia sangat kesal pada saat itu. Draco sedikit terkejut melihatnya, ia berpikir Rory tidak akan marah seperti itu. Menurutnya Rory akan melakukan pukulan kepada ayah nya, sama dengan yang ia lakukan saat mendengar nya mengolok Hermione.

Rory diam sejenak, ia menyeka air mata yang belum sempat turun saat itu. Ia berpikir untuk melupakannya, lagi pula keluarga Malfoy sudah sering melakukan itu pada keluarga Weasley. Ia lanjut berjalan ke ruangan Profesor Pomfrey, benar dugaannya ramuan mandrake telah siap. Ia tidak sabar menunggu Hermione untuk sembuh setelah membatu.

Setelah menemui Profesor Pomfrey, Rory pergi ke aula besar untuk menemui Harry dan Ron dan mendengar cerita mereka soal the chamber of secret. Ia juga ingin memastikan Ginny baik-baik saja setelah apa yang terjadi.

****

Hermione dan semua siswa yang membatu telah sembuh. Semua nya berkumpul di aula besar untuk makan malam dan menunggu pemenang piala asrama. Hagrid juga kembali saat itu, tentu saja ia tidak bersalah karena ia tidak membuka the chamber of secret .

Tahun kedua telah berakhir, semua siswa akhirnya harus kembali ke rumah mereka masing-masing. Archie berdiri di hadapan Hogwarts dengan wajah yang tampak sedih. Ini merupakan tahun terakhirnya di Hogwarts. Rory berjalan mendekati nya dan berdiri di hadapannya.

"Ada apa dengan mu?. Oh baiklah, aku tau ini tahun terakhirmu bukan?" ucap Rory sedikit meledek.

"Lima tahun lagi kau akan merasakannya" cecar Archie.

"Memang, tapi masih lama wlee" Rory menjulurkan lidah sambil berjalan menabrak lengan kakaknya.

























Continue Reading

You'll Also Like

5.4K 551 18
Tahun ini adalah tahun ke-tiga bagi Nay dan teman-teman satu angkatannya. Naida Lilyana Potter adalah saudara kembar Harry James Potter. Meskipun tid...
18.9K 2.1K 11
pain, abuse, insult, difference, stupid girl. Helera June Granger berharap dia bukanlah seorang muggleborn, dia berharap bukan hanya bayang bayang He...
4.9K 499 17
[edmund x OC] || BOOK 2 from King Edmund || - Written in Bahasa - Credits untuk C.S Lewis, Narnia Movies Company, Pinterest, Google Photos - Cerita...
601 73 13
Selene berpikir bahwa dengan terseleksinya dia yang keturunan muggle ke asrama Slytherin adalah cobaan terberat dalam hidupnya. Namun ternyata, dekat...