Me Ama

By Zataeayam

325K 20.4K 774

Aku harap suatu saat nanti hyung bisa melihat kearahku, menerima cintaku, dan peduli padaku. Tak apa, aku aka... More

1. Perjodohan
2. Dorm BTS
3. Sakit Hati
4. Dingin
5. Makan Malam
6. Bertemu Dengannya
7. Baby Jiwoo
8. Bermain Bersama
9. Pinky Promise
10. Laki-laki Jalang
11. Malam yang Buruk
12. Terimakasih Tae hyung
13. Konser BTS
14. Yoona
15. Gyeomie
16. Itulah Alasanku
17. Daegu
18. Air Mata
19. Aku Baik-Baik Saja
20. Makan Siang Bersama
21. Khawatir
22. Demam
23. Senyuman Itu
24. Ancaman
25. Aku Lelah
26. Pembohong Yang Buruk
27. Dia Milikku
28. Taman
29. Ice Cream
30. Risih
31. Pertengkaran
32. Maafkan aku
33. Percaya Padanya
34. Terkunci
35. Perusak Hubungan
36. Panik
37. Pulang
38. Kita Selesai
39. Kacau
40. Pub
41. Mabuk
42. Batal
43. Pergi
44. Irene
45. Berhenti Mencintai
46. Menyesal
47. Pesan
49. Selesaikan Masalah
50. Aku Mencintaimu
51. Permintaan Maaf
52. Rindu
53. Haters
54. Luka
55. Cemburu
56. Penjelasan
57. Hubungan
58. Official
59. Bonus Chapter

48. Tanggung Jawab

5.7K 352 13
By Zataeayam

Author POV

Jungkook terus memandang pantulan dirinya yang telah mengenakan setelan suit berwarna hitam menawan di depan cermin. Berdiam diri untuk beberapa saat, kemudian menghela nafasnya panjang.

"Kau terlihat sangat tampan Kookie"

Tersentak akan teguran seorang laki-laki di belakangnya, ia pun dengan segera membalikan tubuhnya dan seketika terpana akan apa yang dilihatnya saat ini.

"Wow! Kau sangat tampan Yoongi-ah!"

"Terimakasih" Yoongi menyunggingkan senyum manisnya, kemudian melangkahkan kakinya mendekati Jungkook.
"Kau masih ragu ?"

"Tidak, hanya saja aku takut untuk bertemu Taehyung hyung"

Yoongi memegang kedua pundak Jungkook dan menatapnya cukup dalam.

"Yak, aku dan Yugyeom akan terus menemanimu, lagipula bukankah kau merindukannya?"

Jungkook mengangguk lesu seraya menundukkan kepalanya.
"Nee"

"Lihat senyum dan tawanya, tapi tidak berbicara dengannya. Mudah kan?"

"Kuharap begitu.. "

Yoongi mengelus lembut bahu Jungkook, mencoba memberikan ketenangan serta keyakinan untuk Jungkook.

"Yoongi! Kookie! Apakah kalian- Kookie?"

Keduanya sontak menolehkan kepala ke arah pintu kamar yang terbuka secara tiba-tiba oleh Yugyeom. Ia tak melepaskan pandangannya dari Jungkook yang terlihat benar-benar menakjubkan.

"K-kau.. " Yugyeom melangkah mendekat hingga berhenti tepat di depan Yoongi dan Jungkook.
"Kau terlihat sangat tampan"

Merasa pipinya yang merona merah, Jungkook pun berusaha menutupinya dengan menundukkan kepala seraya menggigit bibir bawahnya.
"Uhm.. Terimakasih"

"Tidak, tidak"

"Ada apa?"

"Jangan menggigit bibirmu seperti itu! Kau terlihat semakin menggoda" ucap Yugyeom yang membuat Yoongi serta Jungkook memutar kedua bola matanya bersamaan.

"Kau menjijikkan" cibir Yoongi menjulurkan lidahnya meledek.
"Bagaimana denganku?"

"Hmm.. Biasa saja, Ayo Kookie" kini giliran Yugyeom yang menjulurkan lidahnya pada Yoongi. Menarik lengan Kookie yang sedang tertawa geli meninggalkan Yoongi yang terus berdengus kesal karenanya.

***

Ketiganya melangkah perlahan menaiki 3 anak tangga di teras rumah tersebut. Membuka dua buah pintu bercat putih yang langsung menunjukan beberapa orang yang tak asing bagi mereka, pesta ini dihadiri oleh beberapa artis papan atas.

Hampir seluruh pasang mata dari tamu-tamu di dalam rumah ini, memusatkan perhatiannya pada Jungkook, Yoongi, dan Yugyeom. Karena hanya mereka bertiga-lah yang tidak diketahui oleh para tamu disini. Bingung dan terpana, menatap ketiganya.

"Kau datang?" Jungkook menganggukan kepalanya saat menemukan Seokjin yang tiba-tiba saja sudah berada di depannya.
"Oh aigooo, kau tampak sangat menakjubkan!"

Jungkook menunjukkan senyum manisnya.
"Terimakasih"

"Dan kalian berdua juga"

"Terimakasih" ucap Yoongi dan Yugyeom bersamaan.

"Taehyung pasti akan sangat senang melihatmu" gumaman Seokjin membuat Jungkook mengerutkan dahinya sejenak.

"Um, maaf ?"

"Tidak, ayo ke yang lainnya"

Jungkook mengekori Seokjin hingga sampai di tempat hyungdeul berkumpul. Begitupun dengan Yoongi dan Yugyeom yang mengikuti langkahnya.

Jungkook dapat bernafas lega ketika menyadari ketidak hadiran Taehyung di tempat tersebut.

"Kookie!" pekik Wonwoo yang dengan kilat memeluknya. Begitupun dengan Mingyu yang segera berdiri dari duduknya untuk memeluknya.

"Bagaimana kabar kalian?"

"Sangat baik, kau terlihat sangat menawan Kookie-ah!" Wonwoo mengembangkan senyumnya seraya memperhatikan Jungkook dari atas hingga bawah.

"Kau juga terlihat keren Woonie!"

"Ini semua ide dari Mingyu" ujarnya seraya mengalungkan tangannya pada lengan Mingyu dengan manja.

"Hai Yoongi! Wah.. Kau terlihat manis sekali!" pelukan Wonwoo dan Mingyu berpindah pada Yoongi yang berada di belakang Jungkook.

"Terimakasih banyak"

Jungkook membiarkan Yoongi, Yugyeom, Wonwoo, dan Mingyu untuk mengobrol sejenak. Sedangkan dirinya melanjutkan langkahnya menuju Hobie, Namjoon, dan Jimin yang sedari tadi menatapnya dari tempat duduknya masing-masing.

"Halo hyung" sapa Jungkook dengan sebuah senyuman yang terlihat sangat indah.

"Kookie, aku bersumpah bahwa kau terlihat begitu mengagumkan saat ini" Hobie menggeleng kecil seakan memberikan kesan terpana.

Lagi-lagi, Jungkook memberikan senyum manisnya pada Hoseok.
"Terimakasih banyak"

"Aku menyarankanmu untuk duduk disampingku dengan segera" ujar Jimin cepat yang tak memindahkan pandangannya dari Jungkook sedikit pun.

"Kenapa?"

"Lakukan saja" dengan sigap, Jungkook mengikuti saran Jimin untuk duduk tepat di sampingnya.
"Apakah kau tak sadar?"

Jungkook menaikan kedua alisnya.
"Hm?"

"Semua orang memperhatikanmu dan aku tidak mau mereka mendekatimu"

Seketika tawa Jungkook meledak.
"Ayolah hyung, penampilanku tidak ada apa-apanya jika dibandingkan mereka semua"

"Yak, aku serius. Kau terlihat sangat tampan dengan setelan jasmu yang menawan. Lihatlah tatapan teman-temanku, seakan ingin mendapatkanmu"

Tak ingin membenarkan ucapan Jimin yang berlebihan, Jungkook menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Kookie" mendengar namanya yang terpanggil, ia pun dengan segera menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

"Hai Joonie hyung"

"Kau datang" Namjoon menunjukan senyum leganya ketika melihat kedatangan Jungkook.

"Seperti permintaanmu hyung" ucap Jungkook seraya terkekeh pelan.

"Kau sangat tampan hari ini"

"Terimakasih"

Anggukan kepala dilakukan Namjoon untuk menanggapi ucapan Jungkook.

"Jimin hyung, um.. Dimana Taehyung hyung?"

"Dia diluar"

Jungkook menganggukan kepalanya tanda mengerti. Kemudian mulai mengobrol dengan teman-temannya yang lain.

Gelak tawa yang disebabkan oleh tingkah para hyungdeul, membuat tenggorokannya terasa mengering. Ia pun memutuskan untuk beranjak dari duduknya untuk mengambil minum sejenak.

"Kau mau kemana?" cegat Jimin dengan tangan kanannya yang melingkar sempurna di pergelangan tangan Jungkook.

"Mengambil minum"

"Berhati-hatilah Kookie. Percayalah teman-temanku menginginkanmu"

Jungkook tertawa kecil mendengar perkataan Jimin yang pikirnya tak masuk akal.
"Kau berlebihan Jimin hyung"

"Berhati-hatilah"

Jungkook pun hanya menganggukan kepalanya agar dapat segera mengambil segelas minuman untuk dirinya.

Melangkah secara perlahan untuk mendapatkan segelas orange jus, ia menghentak-hentakan kakinya dan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

Seketika tubuhnya menegang ketika pandangannya tercuri oleh seorang pria yang baru saja memasuki rumah ini. Begitupun dengan seorang laki-laki yang berhenti sekejap saat kedua matanya bertemu dengan mata indah dari Jungkook.

Cepat-cepat Jungkook mengalihkan kembali tatapannya untuk mengambil minumannya. Sejujurnya, ia hanya tak ingin bertatapan dengan lelaki itu kembali. Kejadian malam itu seakan terulang dengan jelas di benaknya apabila ia melihat bola mata berwarna hazel itu.

"Taehyung tunggu!" mendengar seruan yang berhasil menarik perhatiannya, Jungkook segera menolehkan kembali kepalanya ke tempat berpijak laki-laki tadi.

Detak jantungnya berhenti berdetak saat melihat sosok wanita yang sejak dulu menyakitinya. Walau begitu, ia tidak dapat memalingkan pandangannya dari dua insan yang menjadi penyebab kepedihannya selama ini.

Terlihat sang wanita yang menampakan wajah sedihnya. Berbeda dengan sang laki-laki yang menampakan wajah muaknya terhadap wanita tersebut.

"Dengarkan aku Tae!" serunya kembali yang membuat beberapa orang disekitarnya mengalihkan pandangannya dengan cepat.

"Aku hamil"

Kim Taehyung POV

Aku meneguk sekali lagi segelas alkohol di tanganku. Sesungguhnya aku sangat ingin bergabung dengan Namjoon hyung, Jimin, Hobie hyung, Seokjin hyung, dan teman-temanku lainnya yang kurasa tengah bersenang-senang sekarang. Tapi kurasa akan sia-sia bagiku. Jika aku bergabung dengan mereka, tentu aku tidak bisa menikmati pestanya.

Pikiranku terus tertuju pada Jungkook.
"Apa aku sudah benar-benar keterlaluan padanya ?"

Tentu saja bodoh.

Sial.

Dengan cepat aku meletakkan gelas alkoholku di meja.

"Jungkook tidak menyukaiku meminum alkohol" ucapan laki-laki itu tiba-tiba saja terlintas ditotakku. Membuatku menyudahi acara minumku yang sebelumnya menjadi obat rasa hancurku.

Aku terdiam cukup lama. Memikirkan apa yang telah kuperbuat selama ini pada Jungkook. Otakku selalu memikirkan laki-laki yang selalu tersenyum dan terlihat baik-baik saja jika berada di depanku. Laki-laki yang entah bagaimana selalu berhasil mengunci tatapanku hanya karena melihat mata indahnya. Laki-laki yang telah rela melakukan apapun untuk berada di dekatku.
"Laki-laki yang sangat aku cintai"

Aku menyesal

Sangat Menyesal

Tuhan.. Kenapa aku tidak menyadarinya dari awal? Kenapa aku tidak menyadarinya bahwa aku menyayanginya? Sejak pertama kali ia membelikanku makanan di dorm, kenapa aku tidak sadar bahwa ia rela berhujan-hujanan? Saat memberikanku makanan miliknya di bus, kenapa aku tidak sadar bahwa ia mengorbankan dirinya untuk tidak makan? Saat ia memberikan jaketnya untuk Irene, kenapa aku tidak sadar bahwa ia melindungiku dari terpaan angin malam hingga membuatnya sakit? Saat ia menyuruhku untuk berbaikan dengan Irene, kenapa aku tidak sadar bahwa ia hanya tidak ingin melihatku bersedih sedangkan dirinya merasa sakit yang begitu dalam? Saat ia merawatku ketika aku sakit, kenapa aku tidak sadar bahwa dirinya harus terjaga sepanjang malam hingga pagi hari?

Ugh!

Kenapa aku sebodoh ini?!

Kenapa aku melepaskan laki-laki yang sudah jelas mencintaiku setulus hatinya?!

"Sial!"

Aku tidak henti-hentinya merutuki kehidupanku serta apapun yang terjadi padaku selama ini.

Melangkah masuk dengan gontai, mengedarkan pandanganku ke segala arah. Detak jantungku seakan berhenti berdetak saat menemukan Jungkook.

"Dia disini" gumamku yang tak dapat mengalihkan penglihatanku dari laki-laki itu. Dia terlihat seperti pangeran!

Ia tampak sangat mengagumkan dengan setelan suit hitam yang dikenakannya.

Betapa bodohnya aku membiarkannya pergi ?!

Ia memalingkan tatapannya ketika kedua mata indahnya tak sengaja bertemu dengan mataku.

Aku tidak akan membiarkannya pergi lagi. Aku akan berbicara padanya dan meminta maaf padanya.

Memberanikan diri, aku pun mulai melangkahkan kakiku untuk menghampirinya.

"Taehyung!" sebuah tangan kecil melingkari pergelangan tanganku.

APA YANG IA LAKUKAN DISINI?!

Dengan sigap, aku menyentakan tanganku hingga terlepas darinya. Terlihat jelas bahwa ia sedang merasa sedih serta tatapannya yang memohon padaku.

Cih. Masa bodoh dengannya, aku sudah sangat muak dengan gadis itu.

"Apa?" tanyaku sedingin mungkin padanya.

"Aku ingin meminta pertolonganmu Tae.."

"Aku tidak ingin menolongmu, pergilah" aku segera meninggalkannya dan melanjutkan langkahku menuju Jungkook.

"Dengarkan aku Tae!"
"Aku hamil"

Seketika mataku terbelalak lebar saat mendengar seruannya yang berhasil mengundang perhatian dari hampir sleuruh pasang mata di sekitarku. Termasuk Jungkook.

"Apa yang kau bicarakan?! Ulangi lagi!"

"Aku hamil"

Aku tertawa sinis seraya memutar bola mataku malas.
"Terbukti siapa yang benar-benar menjadi jalang, bukan?"

"TAEHYUNG!" ucapnya menatapku tajam.
"Kau harus bertanggung jawab!"

Emosiku bergejolak hebat saat mendengar ucapannya yang terdengar sangat gila.
"HA?! untuk apa aku bertanggung jawab? Aku tidak berhak melakukan hal itu. Aku tidak pernah meng-"

"Ada apa Tae?" suara Jimin berhasil memotong ucapanku. Beruntunglah keempat temanku segera menghampiriku dengan cepat.

Aku mendelik ke arah wanita di depanku.
"Dia gila teman-teman" ujarku sarkastik.

"Apa yang kau bicarakan, Irene?"

"A-aku hamil"

"APA?!" Namjoon hyung, Jimin, Hobie hyung, dan Seokjin hyung memberikan reaksi yang tak jauh berbeda denganku.

"Aku ingin Taehyung menolongku"

"Ugh! Kenapa aku?! Kau ja-"

"Sshh.. Ayo bicarakan di tempat lain" ucap Namjoon hyung yang kemudian melangkahkan kakinya untuk keluar dari keramaian ini.

"Taehyung" langkahku terhenti sejenak ketika mendengar bisikan dari Seokjin hyung.

"Hm?"

"Kookie mendengar ucapan Irene tadi, dan dia kabur"

Degup jantungku memompa dengan sangat cepat saat mendengar ucapan Seokjin hyung.

Kumohon tidak lagi.

Hendak berlari untuk menghampiri Jungkook, Seokjin hyung menahanku dengan lengannya.

"Selesaikan Irene dulu"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung

Hayooo yang belum vomment, i can see u 👀

Continue Reading

You'll Also Like

164K 17.3K 68
Hanya sebuah kisah pacaran ala Kim Taehyung dan Jeon Jungkook yang jarang umbar kebersamaan tapi selalu menjadi topik hangat pembicaraan. "Kalian be...
1.4M 81.4K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
49K 6.8K 65
Ini kelanjutan warna-warni dari kehidupan si Pasusu, diramaikan oleh si manis kloningan cilik mereka yang bernama Kim Taera. Akankah mereka merasa c...
55.8K 5.3K 19
Just vote and read, simple. 😁