Hai!
.
.
.
Double Up, gapapa lah ya:*.
Tangan ku gatel mau up👁️💋👁️.
"Gw berhasil nyelesain dua langkah pertama. Tinggal tiga langkah lagi!".
"..."
"Lu gak sedih kan kalo di bakalan sama gw?".
"..."
"Hehe makasih, gw sakit tau gak ditampar terus-terusan, bener-bener kasian gw sama pipi gw."
"..."
"Eh jangan kita udah setengah jalan, kita harus bisa nyelesain ini apapun keadaannya, dan apapun risikonya, sampai nyawa pun taruhannya, demi dia gw bakal lakuin apapun.".
"..."
"Oke, besok gw bakal nentuin rencana-rencana lain oke".
"..."
"Gw tutup dulu ya, mau makan malem, ya sebenarnya gw rada takut sih bakal dimarahin kakak gw lagi atau gak".
"..."
"Makasih, Lu juga, harus bisa nyelesain misi kita ini."
"..."
"Bye."
Mashiho baru saja selesai dengan panggilannya
Sengaja dititik-titikin biar makin seru ಠ◡ಠ.
Mashiho memutuskan untuk makan malam, dia lapar, seharian mendapatkan hampir lima tamparan keras dari orang yang berbeda-beda. Mashiho takut besok akan lebih buruk.
Mashiho ragu, apakah Hyunsuk masih marah dengannya atau tidak. Hyunsuk bukan lah tipikal orang yang mudah marah. Namun sekalinya marah, pasti akan se-menyeramkan ini.
Mashiho memutuskan untuk turun, namun sebelum itu, dia melihat ke cermin yang ad di lemarinya tersebut.
"Demi (Censored) gw bakal lakuin apapun. Ayo lewati ombak tsunami ini". Ucap Mashiho bermonolog dengan cermin yang ada dihadapannya. Mashiho tersenyum miring kearah cermin otomatis bayangan dirinya yang ada di cermin pun mengikutinya.
Mashiho turun menuju meja makan, ia melihat Kakaknya makan dengan seseorang (?). Mashiho merasa heran, dengan siapa kakaknya ini makan malam?, Siapa orang itu?.
Mashiho mendekat kearah Hyunsuk dan Orang atau lebih tepatnya Pria itu.
Mashiho terkejut, dia kenal dengan pria ini. Style, postur tubuh, pakaian, gaya rambutnya sama persis dengan yang pernah ia lihat.
"Eh Cio, makan malam bareng yuk, bi Ijah gak masak, habis bahan katanya, jadi dibawain sama pacar kakak, kenalin ini Jihoon.". Kata Hyunsuk sambil tersenyum manis kearah Mashiho. Apakah semudah itu kakaknya memaafkan Mashiho?.
Mashiho tak menggubris perkataan Hyunsuk, dia menatap tajam Pria—Jihoon itu.
"Jihoon?"
"Mashiho?
"Dek?, Kalian saling kenal ya?, Bagus lah, yuk makan bareng". Ajak Hyunsuk yang mengeluarkan beberapa makanan dari kantong plastik yang dibawa oleh Jihoon.
Mashiho dan Jihoon hanya menurut. Saat makan, suasana benar-benar hening, tidak ada satu pun yang membuka suara, sibuk dengan makanannya masing-masing.
Mashiho tidak habis pikir mengapa kakaknya harus memiliki pacar seperti Jihoon ini, dialah yang menyuruh Mashiho menjauhi Junkyu. Itu yang membuat Mashiho benar-benar tidak suka dengan Jihoon.
"Jihoon, Besok kamu bisa nganterin aku kan?". Tanya Hyunsuk yang memecahkan keheningan diantara mereka.
Yang ditanya hanya mengangguk, dan kembali fokus dengan makanannya.
Skip aja lah ya
"Bye bye Jihoon, Hati-hati ya. Makasih makanannya loh". Kata Hyunsuk yang diberi balasan berupa senyuman manis dari Park Jihoon.
"Iya sama-sama sayang, bilang ke adek kamu itu untuk jauhin Junkyu ya, bye bye sayang. Good night. Love you". Kata Jihoon lalu pergi begitu saja meninggalkan pekarangan rumah Hyunsuk
Baru saja Hyunsuk ingin bertanya maksud dari Jihoon tadi, namun sudah terlambat. Akhirnya Hyunsuk memutuskan untuk masuk ke rumah lalu menuju kamar Mashiho.
Saat Hyunsuk mengetuk pintu kamar Mashiho untuk pertama kalinya tidak ada jawaban ataupun respon dari yang di dalam. Begitu juga dengan ketukan yang kedua. Sehingga Hyunsuk memutuskan untuk langsung masuk saja, walaupun terlihat agak tidak sopan. Namun jika sudah tiga kali ketukan tidak ada jawaban ataupun respon, wajar kan kalau khawatir dan memutuskan untuk mengeceknya langsung.
Hyunsuk melihat Mashiho yang sedang menangis dibalik selimutnya. Hyunsuk heran , apakah ini karena dirinya menampar Mashiho tadi.
"Dek kamu kenapa, kok nangis?". Tanya Hyunsuk yang khawatir, tapi belum ada jawaban ataupun respon dari Mashiho.
"Dek, maaf ya kakak nampar kamu tadi, soalnya kakak bener-bener kesel sama kamu, maaf ya, merah gak pipinya?." Tetap tidak ada jawaban dari Mashiho membuat Hyunsuk semakin khawatir dan mencoba untuk membuka selimut yang menutupi Mashiho. Dan ternyata....
Mashiho baru nonton Drakor yang sad Ending.
awalnya Hyunsuk benar-benar kesal namun tidak jadi, karena melihat di hidung adiknya ada ingus yang belum di-lap.
"Kirain kakak kamu nangis karena apa, tau nya gara-gara Drakor, lap dulu sini ingusnya". Kata Hyunsuk menawari tisu yang ada disebelah Mashiho. Mashiho hanya menurut dan menge-lap Ingus yang ada disekitaran hidungnya.
"Sedih banget hiks kak". Kata Mashiho sambil menunjukkan orang/aktor/pemeran yang ada di Drakor tersebut. Padahal toh adegannya biasa aja, bagi Hyunsuk.
"Udah udah ya gak usah nangis gitu lagi." Kata Hyunsuk mencoba menenangkan Mashiho sembari memeluk adiknya itu.
"Dek, kata Jihoon kamu disuruh Jauhin yang namanya Junkyu itu, yang pernah nganter kamu pulang". Kata Hyunsuk yang teringat akan pesan dari Jihoon.
Mashiho yang awalnya menangis, langsung menatap sang kakak dengan tatapan Kenapa.
"Loh kenapa kak, kenapa cio harus disuruh Jauhin Kak Junkyu?". Kata Mashiho semakin heran.
"Gak tau, tapi ada baiknya sih dek, soalnya kakak pernah denger cerita dari Jihoon kalau si Junkyu-junkyu itu pernah buat orang jadi gila loh, kamu mau jadi gila, mending kamu Jauhin ya". Kata Hyunsuk sambil tersenyum kearah Mashiho.
Tidak Terima. Mashiho tidak mau, dia tidak mau menjauhi Junkyu, dia sudah cinta dengan Junkyu, lalu kenapa harus disuruh menjauhi Junkyu. Mashiho mencoba menolak dengan sehalus-halusnya.
"Gak bisa kak, soalnya Cio ada urusan yang penting banget sama kak Junkyu, alah palingan itu kak Jihoon cuman buat jahilin Cio doang". Tolak Mashiho, sudah dengan cara sehalus-halusnya.
"Dek, kamu gak tau apa, kata Jihoon, ada orang yang sampai gila gara-gara Junkyu itu. Kakak gak mau kenapa-napa". Kata Hyunsuk yang menaikan nada bicaranya
Mashiho sudah menolaknya dengan sehalus mungkin, kenapa dijawab dengan nada naik?. Mashiho mencoba menjelaskannya lagi.
"Kak biarin aja, aku yakin kak Junkyu gak bakalan gitu kok, palingan itu cerita yang dibuat-buat oleh Kak Jihoon". Perjelas Mashiho lagi.
"Kamu kok sekarang susah banget dibilangin sih?!". Tanya Hyunsuk sebal. Mashiho heran apa yang salah dari perkataannya tadi, apakah dia ada menyinggung sang kakak?.
"Kak, kakak gak usah urusin urusan aku sama kak Junkyu, kakak lanjutin aja kuliahnya ya". Kata Mashiho dengan nada yang halus.
"Udah lah, kakak cape sama kamu, kamu bener-bener berubah sekarang. Terserah kamu, kakak gak mau lagi ngurusin kamu." Kata Hyunsuk berjalan keluar kamar Mashiho dan membanting pintunya dengan keras.
Mashiho awalnya terkejut namun dia tersenyum miring.
"Bener-bener Tuntas". Ucap Mashiho bermonolog. Lalu melanjutkan dengan Drakor nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Cio, gw mau tanya deh, lu kenapa dah kemaren, gw ajak pergi bareng lu gak mau, malah asyik ngebo padahal hari Kamis. Telat kan jadinya, mana nendang meja nona Eunbi pula. Bener-bener dah". Kata Asahi, Yap mereka sedang menuju sekolah bersama. Awalnya Mashiho ingin bersama Hyunsuk, tetapi Mashiho ingat kalau kakaknya itu sedang marah kepadanya, sehingga Mashiho terpaksa, bersama Asahi menuju ke sekolah.
Pertanyaan Asahi diabaikan begitu saja oleh Mashiho. Membuat Asahi sedikit kesal karena terabaikan. Mashiho masih sibuk dengan Handphonenya entah asyik memberikan pesan dengan siapa. Asahi jadi kepo.
"Chat-an sama siapa sih?". Kata Asahi heran, namun apakah membuahkan hasil?
Hoho tentu saja tidak.
Mashiho tetap mengabaikan Asahi, membuat Asahi geram dan memiliki rasa untuk merampas handphone Mashiho tersebut, tali tidak jadi karena dia melihat temannya sedang melambaikan tangan kearah Asahi.
"Dah lah Mending gw sama Jaehyuk daripada sama lu, dikacangin terus gw". Kata Asahi, namun tetap saja tidak digubris oleh Mashiho.
Asahi meninggalkan Mashiho yang asyik dengan handphonenya dan pergi kearah Jaehyuk orang yang melambaikan tangan kearah Asahi tadi. Perlahan Mashiho melirik kearah Asahi dan tersenyum tipis.
"Maaf ya Asahi, sementara kita gak bisa temenan dulu, tapi aku janji bakal balikin semua keadaan ini". Ucap Mashiho bermonolog. Lalu lanjut berjalan menuju gerbangs ekolahnya yang tidak jauh lagi.
Tbc
Yah:(
D
ouble up gapapa lah ya:v. Agak pendek sih soalnya sore-sore gini otak udah capek banget.
Dari Chap ini kita menyimpulkan kalau Mashiho sedang merencanakan sesuatu?
Apakah disaat Mashiho menjadi jahat atau nakal atau berandalan itu merupakan bagian dari rencananya juga?.
Siapa yangMashiho telfon saat diawal tadi ya?
Rencana kedua? Rencana ke satunya apa? Dan apa rencana selanjutnya?
Hanya Mashiho dan Yang Maha Kuasa lah yang tau ಠᴥಠ.
Oh ya hampir kelupaan
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN
TYPO = HAL YANG MANUSIAWI.
Maaf kalau gak ngefeel ya readersnim:(.
Bentar deh mau ngasih asupan dikit aja.
OMEGAT JUNKYU 😭😭😭😭😭. Oh ya sekedar info, kalo manggil aku tuh gak usah "Author" ya, sebut aja Reo biar asyik aja gitu:D.
Oh ya satu lagi kelupaan
(n) Reo tidak mendapatkan Mashiho pas SBS Gayo Daejun kemarin, jadinya lake pas Christmas aja lah ya. Gemesh banget ya lord 👁️💋👁️.
Eh satu lagi deh gapapa lah ya 😗
Reo meleleh saat melihat ke imoet-an Mashikyu 😭😭😭.
Pengen deh rasanya buat book Mashikyu Yang......
Junkyu jadi Ukenya
Mashiho jadi semenya
Bisaa gak sih😭😭
Dahlah tutup-tutup.
See you!