BAB 5

25 2 0
                                    

            Kebun binatang Gembira Loka sangat ramai meskipun bukan hari minggu. Kebun binatang yang memiliki luas sekitar 20 ha itu memiliki satwa lengkap. Jadi tidak heran jika yang datang adalah para pelajar dan anak-anak yang ingin tahu lebih dekat tentang berbagai jenis satwa yang ada di dunia.

Setelah membayar tiket masuk, Netta berjalan santai menikmati pemandangan di sekelilingnya. Sekali-kali kameranya membidik beberapa objek yang dia rasa cukup bagus untuk diabadikan. Meskipun Netta sendirian, namun dia merasa cukup senang bisa berada di tempat ini. dia bahkan merasa jika pergi travelling sendirian merupakan sebuah kebahagiaan baginya. Tak ada yang akan mengatur, dan dia bahkan bisa dengan sesuka hati mengatur jadwal jalan-jalannya.

Netta mengambil ponsel yang berada di saku rok jeansnya. Tangannya dengan lincah membuka riwayat panggilan untuk menelpon Arjuna. Sejam yang lalu pria itu mengabarinya jika Netta bisa menghubunginya lagi setelah masuk ke dalam area kebun binatang.

"Hallo....." Suara Arjuna menggema sepeti biasanya. Netta sudah mulai cukup familiar dengan suara itu setelah beberapa kali mereka saling bercakap via telepon.

"Aku udah sampai nih...."

"Sampai mana?"

"Baru beberapa meter dari pintu masuk."

"Oke, tungguin di situ."

Netta tersenyum, kembali membidikkan kameranya pada beberapa pohon yang berada di depannya sebelum akhirnya duduk di salah satu bangku kosong di pinggir jalan. Tangannya cekatan membuka album kameranya. Baru sadar jika beberapa langkah saja sudah ada banyak foto di galerinya.

"Hei....." Sebuah suara menginterupsi, memaksa Netta menoleh dengan cepat.

Arjuna tampak tersenyum, berjalan dengan perlahan tapi pasti menuju ke arahnya.

"Lama?" tanya Pria itu setelah duduk di samping Netta.

Netta menggeleng. "Enggak kok." Jawabnya sambil melirik diam-diam Arjuna yang tampak berbeda dari semalam. Siang ini cowok dengan rambut dikucir itu tampak lebih berkharismatik daripada semalam. Mungkin karena hari ini dia memakai kemeja, sedangkan semalam dia hanya mengenakan kaos polos beserta celana jeans belel.

"Oh iya." Netta baru ingat tujuannya datang. Tergesa dia mengambil buku milik Arjuna dari dalam tasnya.

"Aku kan mau ngembali'in ini." dia menyodorkan buku tebal itu.

"Oh....."Arjuna menerima buku itu. "Sebenernya gak dibalikin cepet-cepet juga nggak papa kok."

Netta menggeleng. Sepertinya Arjuna mulai salah paham dengan maksud kedatangannya.

"Enggak....swear deh! Niat aku murni buat ngembali'in buku kamu kok. Nggak macem-macem. Dan kalaupun aku nolak buat di Go-Send karena jadwalku hari ini memang mau kesini!" cicit Netta cepat.

Arjuna menoleh dengan senyum tipis dan kening yang berkerut.

"Kalau enggak percaya, kamu bisa cek jadwal aku di notes......" Netta bersiap membuka kembali tasnya sebelum akhirnya Arjuna tertawa.

"Udah tau.....aku udah baca schedule kamu di notes pink itu." kata Arjuna setelah tawanya reda.

Netta mengelus dadanya dengan lega. "Syukurlah......"

"Buat apa bersyukur?"

"Karena kamu nggak mikir aku lagi modusin kamu."

Arjuna tertawa. entah kenapa gadis di sampingnya itu terlihat menyenangkan dengan sikap humble-nya.

Kisah TerakhirDonde viven las historias. Descúbrelo ahora