001

42.5K 3.6K 107
                                    

001

***

Nina menghela napasnya berkali-kali sembari menyapu lantai perpustakaan yang sudah sepi. Sudah ketiga kalinya Nina menjalani hukumannya dalam seminggu ini. Entah itu karena tertidur di kelas, terlambat datang ke sekolah, bolos waktu ekstrakulikuler, dan lain-lain.

"Padahal si Ratna juga ikut bolos, tapi kenapa aku doang yang dihukum?" Gumam Nina pelan.

Dengan amat terpaksa Nina menyapu lantai tersebut dengan kasar. Sampai-sampai penjaga perpustakaan yang melihat gadis itu hanya menggelengkan kepalanya pelan karena tingkahnya.

"Ah, nggak adil!"

Penjaga perpustakaan pun berjalan mendekati Nina yang saat ini sudah duduk di lantai setelah membanting sapu yang ia gunakan tadi.

"Apa yang nggak adil?" Tanya Hanum selaku penjaga perpustakaan sekolah.

Nina mendongakkan kepalanya menatap Hanum yang saat ini sudah berdiri di hadapannya. "Masa aku bolos sama Ratna tapi yang dihukum aku doang," ujar Nina.

"Suruh siapa kamu bolos? Mending ke sini, baca buku, baca novel daripada bolos," ujar Hanum.

"Duh ... aku tuh sedikit alergi bau buku, Kak." Begitulah alasan Nina setiap kali ia dipinta untuk belajar atau membaca buku.

"Halah, bosen Kakak denger alesan kamu itu-itu terus," ujar Hanum.

"Abisnya aku tuh nggak suka sekolah! Aku capek, aku mau nikah ama orang kaya aja," ujar Nina dengan diakhiri mengerucutkan bibirnya.

Hanum spontan memukul kepala Nina hingga sang empu meringis kesakitan.
"Jangan ngomong gitu! Banyak di luar sana pengen bisa sekolah, kamu malah pengen yang enggak-enggak."

"Eh? Menikah itu sunnah lho, Kak. Dianjurkan bagi setiap manusia untuk melakukan salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah," sahut Nina tak mau kalah.

"Iya, sunnah tapi nggak harus putus sekolah juga. Udah ah cepetan sapu, abis itu kamu ikut Kakak," ujar Hanum seraya memberikan sapu yang tadi dipakai pada Nina.

"Mau kemana emang?" Tanya Nina.

"Bawelnya kamu ...."

***

Sesuai perintah Hanum, setelah selesai menjalani hukuman, Nina dipinta untuk mengikuti Hanum. Selama perjalanan Nina tampaknya tidak tertarik untuk ikut pergi dengan Hanum, terlihat dari wajah dan cara jalannya yang tidak begitu bersemangat seperti biasanya.

"Mau kemana si, Kak?" Tanya Nina dari  belakang.

"Udah, ikut aja."

Setelah beberapa saat berjalan mengikuti Hanum, mereka kini berhenti di kamar mandi perempuan yang berada di lantai bawah. Nina sedikit terkejut ketika melihat sahabatnya, Ratna tengah mengepel lantai kamar mandi seorang diri.

"Ya ampun Ratna! Kamu ngapain disini?" Tanya Nina sambil berlari mendekati Ratna.

"Menurut ngana?"

Ukhti Bar-Bar [TERBIT]Where stories live. Discover now