06

1K 125 9
                                    

[][][]

Namjoon menunduk ketika sang kakak terus saja menatapnya tanpa beralih sedikitpun, kelima temannya membiarkan kakak beradik itu berbicara dan mereka agak menjauh meski merekapun tetap berada di atap

"Apa kau punya alasan?" tanya Seon ho 

"Hyung, mianhe-" ucap Namjoon 

Seon ho menghela nafas, ia hanya khawatir adiknya ini dilukai sang ayah lagi

"aku hanya khawatir" ucap Seon ho membuat Namjoon mengangkat wajahnya dan menatap sang kakak

"aku akan baik baik saja" ucap Namjoon meyakinkan

tetap saja Seon ho tidak yakin, terakhir ia melihat Namjoon tidak bisa berjalan sekitar seminggu yang lalu karena dipukul sang ayah dengan tongkat golf. ia akui itu memang kesalahan Namjoon yang mengacau di bar sambil mabuk, nama ayah mereka terseret ke kantor polisi dan itulah yang membuatnya marah

"pulang ke apartemenmu malam ini, biarkan abeoji tenang dulu, dia benar benar marah karena kau tidak datang" ucap Seon ho dan Namjoon hanya diam, mungkin ia setuju 

"apa kakimu sudah lebih baik sekarang?" tanya Seon ho dan hanya dibalas anggukan Namjoon 

"Namjoon ah, tolong dengarkan hyung untuk kali ini, berhenti membuat abeoji marah, hyung hanya tidak ingin kau terus terusan terluka" ucap Seon ho dan lagi lagi Namjoon hanya diam 

"Namjoon ah, kau mendengarkanku!" sentak Seon ho 

"ne, akan aku pikirkan hyung" ucap Namjoon ragu 

Seon Ho mengangguk kemudian memegang pundak sang adik lembut

"Jaga dirimu, hubungi aku jika membutuhkan sesuatu" ucap Seon ho kemudian pandangannya beralih menatap lima pemuda yang memperhatikan mereka, Seon ho tersenyum dan sedikit membungkuk ketika menatap teman teman Namjoon begitupun sebaliknya

Seon ho kembali menatap Namjoon dan menepuk pundak adiknya itu pelan sebelum akhirnya berlalu meninggalkan atap apartemen itu 

Suasana masih hening, mereka tak ada yang memulai pembicaraan setelah Seon ho pergi

[][][]

21.30 KST

Seokjin menghentikan mobilnya di depan rumah yang cukup besar itu, itu adalah rumah Dahyun dan orang tuanya, ya, tentu saja Jin mengantar Yeoja itu pulang setelah perayaan kecil di apartemennya 

Jin dan Dahyun keluar mobil bersamaan

"terimakasih Isanim, sudah mengantar"

Jin mengangguk sebagai jawaban 

"emm, Isanim tidak ingin mampir dulu?" tawar Dahyun 

"ah, lain kali saja" ucap Jin dengan suara pelan

Jin menekan dadanya kuat dengan tangan kanannya, dan beruntungnya pergerakan Jin tidak dipertanyakan Dahyun, dahyun seakan manganggap itu hanya pergerakan yang wajar 

"masuklah" pinta Jin, ia sudah tidak kuat menahan nyeri didadanya 

Dahyun mengangguk, sebelum akhirnya masuk ke dalam rumahnya. Disaat itu pula Jin berlari masuk mobilnya. ia dengan cepat melajukan mobilnya dengan sisa tenaganya, ia harus bisa sampai apartement nya sebelum ia kehilangan kesadarannya

namun nyatanya tidak, ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan ketika setengah perjalanan sudah ia lalui, tubuhnya lemas, dadanya terasa nyeri, ia tidak bisa menahannya

LONELY But not Alone | KSJ | [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang