Chapter 20

637 49 1
                                    

"Oh begitu"

Teru mengangguk pelan kemudian menundukkan kepalanya.

"Dia itu memang bodoh."

"Tidak, aku yang bodoh" elak Teru.

"Ayolah Sanae. Kau tidak boleh menyalahkan dirimu sendiri. Lagipula, bukankah Kise sudah mengatakan perasaannya padamu? Jika dia menerima perempuan itu, dialah yang bodoh"

Teru masih menunduk dan mengayunkan kakinya ke depan dan ke belakang. Kemudian dia mengangkat wajahnya.

"Ngomong-ngomong, Apa yang sedang kau lakukan disini, Aomine-san?" Tanya Teru pada orang yang dipanggilnya "Aomine" itu.

Laki-laki dengan kulit gelap, rambut biru tua dan jaket abu-abu yang digunakannya itu menggaruk punggung lehernya yang tidak gatal itu.

"Hanya bermain-main." Jawabnya. "Oh ya, kau juga tidak perlu memanggilku dengan tambahan -san. Panggil saja Aomine"

Teru mengangguk. Tiba-tiba seorang perempuan dengan rambut bewarna pink terurai , celana pendek diatas lutut dan jaket hoodie bewarna hijau tosca menghampiri mereka.

"Daichan! Aku mencarimu kemana-mana tau!" Omel perempuan tersebut. Kemudian dia melirik ke arah Teru.

"Sanchan?!"

-----

Boneka panda ukuran sedang keluar dari mesin . Perempuan tersebut pun langsung mengambilnya.

"Waaa, Sanchan Arigato!" Pekik perempuan tersebut sambil memeluk Teru.

"Ah ya.." ucap Teru singkat. "Ngomong-ngomong, bagaimana kabarmu sekarang, Momoi-san?" Tanya Teru.

"Eh, Aku? Aku baik-baik saja kok. Sanchan wa?" Tanya perempuan yang dipanggil "Momoi" itu.

"Hehe.. baik-baik saja kok" jawab Teru sambil nyengir kuda. Bagi Kise, ini adalah keajaiban untuknya. Bagaimana tidak? Jarang sekali dia melihat Teru bisa tersenyum bahkan nyengir seperti ini.

"Hei hei, ayo kesana!" Ajak Momoi sambil menarik tangan Teru. Dia hanya membiarkan Momoi menariknya. Aomine pun berjalan mengikuti mereka.

Tiba-tiba handphonenya berdering dan dia pun menghentikkan langkahnya. Tanpa melihat siapa yang menelponnya, dia pun langsung menjawab panggilan tersebut.

"Halo?"

"......"

"Oh kau. Ada apa?"

"......"

"Dia ada denganku"

"......"

"Satsuki selalu ikut denganku kemana saja. Mana mungkin aku berdua saja dengannya."

"......"

"Oh begitu kah?"

"......"

"Baiklah. Ini kau yang minta. Goodluck, bro"

Dia pun memutuskan panggilannya dan menyusul ke tempat Momoi dan Teru berada.

"Oi Satsuki" panggil Aomine.

"Hm?" Sahut Momoi sambil menoleh ke arahnya.

"Ayo pulang" ajak Aomine.

"Hee? Aku masih ingin disini" rengek Momoi.

"Ayolah. Aku ada urusan di rumah"

"O-Oh. Baiklah"

Momoi pun berjalan menuju Aomine.

"Jadi, kalian mau pulang?" Tanya Teru.

"Ya. Maaf ya , lain kali kita main lagi disini. Oke?" Kata Momoi sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Oke" jawabnya dengan senyuman tipis.

"Jaa nee, Sanchan" kata Momoi sambil melambaikan tangannya.

"Jaa" kata Aomine.

Perlahan punggung mereka pun menjauh dari pandangan Teru. Karena dia bermain sendiri lagi, apa boleh buat? Dia akan menaklukan semua mesin catcher game disini. Terlalu banyak boneka yang menggoda imannya. *Eh

Tbc

1 chapter lagi menuju sebuah ending yang *piip* :v *dikejer reader*

Say I Love You [✓] » Kuroko no BasketWhere stories live. Discover now