Chapter 6 ; Everything's Got a Price

2.7K 382 56
                                    

"San! Tenangkan dirimu!" Hongjoong berteriak saat bos mafia itu menendang brutal pintu rumahnya. Para anak buahnya yang berdiri didepan rumahnya bahkan ikut terkejut melihat kebrutalan atasannya itu. Bos mafia itu sepertinya terlihat sangat marah sekarang.

Ketika Hongjoong masuk kedalam rumah besar itu bersama Youngjae, dia sudah kehilangan bos nya itu. "Dia pasti pergi ke ruang senjata." Pria disampingnya mengangguk. "Ayo."

Apa yang dikatakan Hongjoong benar adanya, sekarang pria marah itu tengah mengumpulkan semua koleksi senjata dan amunisi dalam sebuah koper besar.

"Sial, dia pasti sangat marah." Youngjae meringis ketika melihat San berdiri didepan lemari yang dipenuhi dengan belati. "Aku harap ini bukan seperti apa yang aku pikirkan." Hongjoong pergi ke sudut ruangan untuk mempersiapkan dirinya juga.

"Tunggu, apa aku harus mengganti pakaianku dulu? Sepertinya pesta kali ini akan sedikit ... kotor?" Youngjae berjalan kearah San dan ikut mengambil beberapa amunisi untuk mengisi ulang senjatanya.

San menatapnya, ekspresi wajah pria itu sudah berubah. Sekarang dia tersenyum miring, "Aku kira kau akan menyukainya nanti." Katanya. Youngjae tertawa terkesan, "Sial, kau benar juga."

"San, apa kau yakin?" Hongjoong yang sudah siap, menyembunyikan pistol cadangan dibalik ikat pinggangnya. San beralih menatap Hongjoong, menaikan satu alisnya.

"Aku hanya ingin kau ingat bahwa jika saja kau salah mengira, ini bisa menjadi—..." , "Aku mengerti dan aku sangat yakin keparat itu yang melakukannya." San menggeram dan membawa pergi koper senjatanya.

"Aku suka dia. Berani dan benar - benar tidak menyayangi nyawanya sendiri." Youngjae mengekori San setelah menyembunyikan senjata dibalik jas putihnya. Hongjoong juga mengekorinya dengan langkah khawatirnya. Tentu saja karena dia seorang penasihat mafia, dia tidak ingin majikannya justru terkena boomerang dari serangan ini.

Hongjoong menyayangi San. Dia menyayangi bos mafia itu seperti anaknya sendiri.

Anak muda itu tersentak ketika mendengar suara decitan besi berkarat disudut ruangan gelap itu. Pintu terbuka dan ada seseorang muncul dari cahaya terang itu, Wooyoung mengerjapkan matanya berusaha mengenali sosok itu. Namun sepertinya anak itu mulai menyesali indra penglihatannya ketika matanya mendapati pria asing yang menculiknya itu. Siapa tadi namanya?

Ah benar, ... Juho.

Dia menyeringai berbahaya dan membuat Wooyoung ketakutan. "Choi San mungkin akan datang menemuiku. Tapi aku tidak akan mati ditangannya dengan mudah." Pria itu berjalan ke arahnya. "Aku akan membuat itu menjadi sebaliknya."

"Mati kau, Juho." Entah keberanian dari mana yang dia dapatkan sekarang sehingga kalimat itu dia lontarkan begitu saja. Wooyoung menatap tajam pria yang memasang wajah marahnya.

"Kau kira siapa dirimu?" Juho terkekeh dan meraih dagu milik Wooyoung kasar. "Kau tidak lebih dari mainan si Choi itu."

"Aku membencinya. Mereka memanggilnya sempurna, kau tahu. Dan ya, bajingan itu memang sempurna." Dia menjauh membelakangi Wooyoung dan tiba - tiba berbicara dengan nada seriusnya.

"Aku adalah yang paling kuat dalam bisnis ini, aku menguasai kota ini. Tapi kemudian, dia datang. Dan dia mengambil semuanya dariku!" Ia menatap Wooyoung dan tersenyum gila. "Dan sekarang aku, aku akan mengambil segalanya darinya."

"Kau gila!" Wooyoung berdecih ke arahnya.

"Gila? Oh itu tidak sopan." Kata orang itu. "Tapi ya, kau mungkin benar. Aku gila." Ia menarik rambut Wooyoung dan mendorongnya ke meja yang terletak disudut ruangan dekat ventilasi kecil.

Cosa Nostra ||SanwooOù les histoires vivent. Découvrez maintenant