4

1.3K 147 8
                                    

Karenanya tim A lebih dahulu mencetak angka satu poin lebih cepat dari pada tim C, meski begitu tim C sama sekali tidak terlalu tertekan dengan itu karena mereka masih memiliki waktu untuk mengejar dan kalaupun mereka kalah itu bukan masalah karena di sini yang di nilai adalah potensi dan bakat mereka tetapi walaupun begitu mereka tetap harus menunjukkan keinginan untuk kemenangan karena itulah simbol dari basket Teiko sendiri.

Tidak lama tim C juga mencetak angka sehingga kedua tim sama-sama mendapatkan satu poin, sorak teriakan semangat dari pinggir lapangan dari anggota basket baru, senior dan beberapa siswi yang datang untuk menonton.

Hal itu tentu saja sama sekali tidak membuyarkan konsentrasi masing-masing tim yang bertanding, namun semangat sorakan mereka entah mengapa ikut tertular sehingga kedua tim menikmati pertandingan mereka.

Dua puluh menit berlalu dengan cepat, kedua tim sama sekali tidak pernah mengalah dalam hal mencetak poin setiap kali tim A mencetak poin yang akan selalu diikuti oleh tim C sehingga selisih poin kedua tim tidak pernah jauh.

Saat ini skor kedua tim 25:24 dimana tim A mendapatkan 25 sementara tim C 24, tersisa tinggal 40 menit lagi sebelum pertandingan selesai dan kedua tim sama sekali tidak ada yang ingin mengalah.

Di saat ritme pertandingan sedikit melambat Noya tengah menjaga tim C bernomor 5, keringat terlihat menetes dari dahi lalu jatuh ke lantai yang sama sekali tidak mengganggu konsentrasinya dalam menjaga lawannya.

Namun tatapannya tidak sengaja tertuju pada Tetsuya yang berdiri tidak jauh di pinggir masih dengan ekspresi datarnya tetapi iris azurenya selalu terfokus pada pemain yang memegang bola.

Hal yang membuat Noya bingung adalah ia sama sekali tidak menyadari kalau Tetsuya selama ini ada di lapangan dan bahkan sejenak melupakan keberadaannya di timnya, namun ekspresi Noya berganti menjadi heran ketika tidak ada satu pun orang yang menjaga remaja bersurai biru itu.

Tetapi dengan cepat Noya kembali fokus karena tim lawan telah menuju ke arah wilayah mereka, meski begitu pikirannya masih tidak lepas pada Tetsuya yang berdiri tenang yang sangat cocok ketika dibandingkan dengan suasana bersemangat di lapangan.

Akibat konsentrasi Noya yang sedikit terganggu tim A berhasil mencetak angka membuat Noya cukup kesal, tetapi segera ia hilangkan dan berjalan menuju tempat Tetsuya kini berdiri dengan memanfaatkan sedikit waktu.

"Apakah kau tidak apa-apa?" tanya Noya pada Tetsuya.

Mendengar suara di sampingnya membuat Tetsuya mengalihkan perhatiannya menuju Noya, iri azure gelapnya menatap langsung ke arah remaja laki-laki itu.

Melihat tatapan Tetsuya membuat Noya hatinya secara tidak sengaja tidak stabil, meski mereka memiliki perbedaan tinggi yang mencolok dimana tinggi pemuda bersurai biru itu bahkan tidak dapat mencapai bahunya.

Namun krisis kepercayaan diri yang di alami Noya membuatnya tiba-tiba saja meragukan tinggi badannya, aura menekan yang ada di sekelilingnya sama sekali tidak sesuai dengan usia yang di miliki oleh Tetsuya.

"Tidak, aku baik-baik saja." balas Tetsuya dengan wajah tanpa ekspresi.

"O-oh, aku berfikir kamu sedang gugup atau tengah tidak enak badan." ungkap Noya membuat Tetsuya menyunggingkan senyum tipis.

"Aku hanya sedang mengulur waktu dan sepertinya sudah tidak perlu lagi sekarang." kata Tetsuya membuat Noya kebingungan.

Namun sebelum menyeruakkan kebingungannya tim lawan berlari ke arah mereka untuk mulai mencetak angka kembali selain itu Tetsuya yang sebelumnya berada di sampingnya kini menghilang entah kemana semakin memperparah kebingungannya.

[AKAKURO] OBSESSIONWhere stories live. Discover now