6

1.2K 131 17
                                    

Setelah kegiatan klub selesai, Tetsuya mengemas barang-barangnya bersiap untuk pulang.

Karena jarak antara rumahnya dan Teiko tidak terlalu jauh Tetsuya memilih untuk berjalan kaki untuk sementara ini karena kedua orang tuanya masih belum sempat membelikannya sepeda.

Angin musim semu berhembus lembut menggoyangkan surai biru langit milik Tetsuya di tambah dengan kelopak sakura berguguran di tepi jalan yang di lewatinya menerpa sosok indah Tetsuya namun terlihat sepi.

Sementara Tetsuya yang tidak terlalu mempedulikan sekitarnya terlihat dari kejauhan sebuah mobil yang terparkir yang menampakkan sosok pemuda tampan bersurai merah yang memperhatikan Tetsuya dari dalam mobil yang tidak lain adalah Seijuro.

"Berhenti sejenak nanti di sana!" kata Seijuro menunjuk ke arah Tetsuya pada supirnya.

"Baik tuan muda." angguknya patuh.

Seperti apa yang di pinta oleh Seijuro, supir itu berhenti tepat di samping Tetsuya membuat remaja laki-laki bermata azure itu ikut berhenti.

Tidak lama setelahnya pintu kaca mobil itu secara perlahan turun mulai menampakkan sosok Seijuro yang ada di dalamnya.

"Butuh tumpangan?" tanya Seijuro menaikkan sebelah alisnya seraya tersenyum tipis.

Tetsuya terdiam sejenak sebelum menggelengkan kepalanya pelan ke arah Seijuro.

"Tidak perlu Akashi-san, rumahku tidak jauh dari sini." tolak Tetsuya dengan suara halus.

"Bagaimana kalau aku memaksa?" tanya lagi Seijuro masih dengan senyuman main-mainnya namun mata crimsonnya menatap Tetsuya dengan jenis tatapan tegas dan tidak menerima penolakan.

Mengerti dengan itu Tetsuya memilih untuk menjadi penurut, ia tidak ingin menimbulkan rasa tidak senang Seijuro akibat penolakannya terlebih dirinya ingin lebih dekat dengan pemuda itu.

"Baiklah, maaf merepotkanmu Akashi-san." jawab Tetsuya sembari kembali mengangguk setuju lalu membuka pintu mobil kemudian masuk setelah pemuda bersurai merah itu bergeser memberi ruang untuknya duduk.

"Tidak akan terlalu merepotkan hanya untuk menghantar teman sekolah pulang." timpal Seijuro menatap ke arah Tetsuya dengan penuh minat.

Tetsuya balas menatap Seijuro dengan mata biru cerahnya namun terlihat gelap saat di perhatikan oleh pemuda bermata crimson itu, Seijuro selalu merasa kalau mata Tetsuya sangat mirip dengan dirinya cerah dan menarik namun menyimpan banyak misteri serta kegelapan di dalamnya.

"Aku tidak berfikir kalau kamu memikirkan trik sulap dapat di lakukan dalam bermain basket." katanya membuka suara setelah beberapa saat terjadi keheningan di antara keduanya.

"Aku juga tidak berfikir seperti itu." balas Tetsuya dengan nada pelan namun dapat di dengar jelas oleh Seijuro.

"Aku melihat pertandinganmu sebelumnya." kata lagi Seijuro membuat Tetsuya sejenak merenung tentang pertandingan mana yang di bicarakan oleh remaja tampan itu.

Seolah mengerti apa yang tengah dipikirkan oleh remaja berambut biru itu Seijuro kembali berkata.

"Saat sekolahmu melawan sekolah dasar no.3."

Mendengar itu Tetsuya sejenak terkejut, karena pertandingan yang di bicarakan oleh Seijuro itu adalah pertandingan terakhirnya saat berada di kelas 5 sekolah dasar yang dimana itu berarti kejadian itu tepat 2 tahun yang lalu.

"Aku tidak berfikir kalau Akashi-san masih mengingatku." balas Tetsuya karena tidak tahu harus mengatakan apa.

"Siapa yang akan dengan mudah melupakan jenius seperti mu." puji Seijuro masih menoleh ke arah Tetsuya seraya menopang dagunya dengan anggun.

[AKAKURO] OBSESSIONWhere stories live. Discover now