17 ☽ : CHAPTER XVI

724 172 23
                                    

maap kalo ada typo _(:з」∠)_































































"jadi lo nyuruh dia ke lab. komputer supaya lebih gampang nyarinya terus lo bunuh dia, yeji?"

tidak ada jawaban yang terlontar dari mulut yeji. jangankan jawaban, menatap ke arah teman-temannya saja tidak. ia lebih memilih melihat ke atas, ke arah mayat ketiga temannya yang tergantung bebas di atas sana.

"yeji,"

"WAKTUNYA VOTE!"

"GAUSAH TERIAK WOY BUSET!" seru jaemin dengan suara yang tidak kalah nyaring, lama-lama gedeg juga kalo di kagetin mulu.

"gak ada pembelaan kan? oke gue vote yeji."

siyeon menatap heran ke arah, "jeno??!"

"udah di jelasin secara detail kok di rekamannya. mau dia ngebela diri setengah mati pun gak akan ada bedanya." timpal renjun,

"gue juga vote yeji," lanjutnya.

siyeon menghela nafas panjang "awalnya tadi gue percaya banget sama lo. tapi itu tadi, bukan sekarang." siyeon yang semula duduk berdekatan dengan yeji langsung pindah ke tempat duduk lain. menyisakan yeji dan hyunjin yang sekarang tengah jadi pusat perhatian mereka.

sudah jelas, semua pasti menaruh rasa tidak percaya pada yeji sekarang. dan besar kemungkinan dia yang akan di gantung.

"tersisa satu orang lagi yang belum melakukan vote. kamu pilih siapa, hyunjin?" tanya sang moderator sambil mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuknya.

"ayo, teman-temanmu sudah semua."

hyunjin menoleh sebentar ke arah yeji, sama sekali tidak ada raut sedih atupun ketakutan di wajahnya. seolah-olah ia sudah siap dengan kemungkinan apa pun yang akan terjadi nanti.

"yeji, kenapa harus lo sih?" ujar hyunjin dengan ekspresi wajah yang bisa di katakan sedang tidak baik? ah, entahlah, yang pasti ia kecewa juga sedih di saat bersamaan.

"time is out! OK yeji, you want to go your own way or go by force?" tanya irene seperti biasanya sebelum melakukan penggantungan.

"of course, in my way───,"











'sret'










bisa yeji rasakan, ada sesuatu yang menahannya untuk bangkit. tentu saja itu hyunjin, memang siapa lagi yang mau peduli dengannya di saat seperti ini?

"jangan yeji, jangan tinggalin gue." pinta hyunjin dengan wajah memelas. sedangkan salah satu tangannya di gunakan untuk menarik ujung kemeja yeji yang keluar dari balik hoodienya.

"ck, lepas gak!" sarkasnya. jujur, yeji tidak mau melakukannya. tapi jika tidak, hyunjin akan terus merengek agar dia tidak jadi pergi.

padahal ya, walau hyunjin sudah meminta, memohon, atau sekalipun bersujud, yang namanya peraturan ya tetap peraturan. yeji akan tetap di gantung karena mendapatkan banyak suara.

"gak!"

"gue gak bakal anggap lo saudara gue lagi kalo masih begini," ancam yeji.
tapi hyunjin tetaplah hyunjin yang keras kepala.

"GAK!"

terdengar helaan nafas panjang dari si gadis hwang, "hyunjin, listen to me,"

ia memegang pundak yang lebih muda lalu berkata, "don't worry, i'll be fine. i know what i'm doing."

押° 𝐖𝐞𝐫𝐞𝐰𝐨𝐥𝐟  ✔Where stories live. Discover now