33

5.8K 668 70
                                    

*maafkeun bila ada typo.

Enaknya hari gini nangis ato ketawa nih? Selamat membaca❤












📉📉📉




Kamu baru saja menengok ke arah dalam lagi namun sang empu sudah ada didepan matamu sekarang.

"Ngapain lo disini?" Ucap Chenle datar.

Kamu langsung menggeleng. "Nggak kok Tuan."

"Lo nguping?" Ucapnya mulai dingin

Sebenarnya ada rasa senang yang menyelimuti hati Chenle, namun dia masih saja mementingkan gengsinya itu.

"Saya tidak bermaksud mendengar pembicaraan Tuan." Jawabmu jujur, walaupun sebenarnya kamu teramat kepo dengan hubungan Chenle dan Bhinie.

"Itu namanya lo kepo." Sarkas Chenle

Kamu hanya menggeleng lemah, tidak menjawab, toh tebakannya benar bagaimana mau berbohong.

"Maaf Tuan." Ucapmu menunduk, tidak berani menatap wajah Chenle langsung ditambah posisi kalian saling berhadapan sekarang.

"Ikut gue." Titahnya lalu berjalan menuju keluar

Kamu mengangguk lalu mengikuti langkah Chenle menuju keluar Apartement ini.

Laki laki itu membawa mu keluar, untuk membicarakan suatu hal yang sangat penting bagi Chenle. Hal yang selama tiga tahun ini dia simpan dengan sangat rapih. Menyusunnya agar menjadi satu sampai waktu yang akan mempersatukan kalian.

Chenle menghela nafas sebelum berbicara "Gue minta maaf kalo selama ini gue salah." Ucap Chenle padamu

Kamu menggeleng. "Tuan tidak pernah melakukan kesahan pada saya, jadi tidak usah meminta maaf." Balasmu pada Chenle

"Kalo bukan salah gue, gue gak akan buat lo trauma kaya sekarang." Jawab laki laki itu

"Gue bener bener minta maaf karna telah egois, selama ini gue selalu mementingkan diri sendiri dibanding hati lo."

Chenle menarik nafasnya panjang. Kali ini dia akan mengeluarkan semua isi dalam hatinya yang selama ini dia tata dengan rapih.

"Selama lo pergi, gak ada satupun yang bisa mengerti gue." Ucap Chenle perlahan

"Ternyata gue baru sadar kalo gue kehilangan sosok yang penting kaya lo." Lanjut laki laki itu

"Saat itu gue larut didalam pikiran yang selama ini mengganjal, gue coba terus berpikir tentang semua kesalahan yang pernah gue buat sebelumnya."

"Dan dari semua kesalahan itu gue sadar, bahwa kesalahan terbesar gue adalah lo jauh dari genggaman gue (y/n)."

Kamu sedari tadi hanya diam mendengarkan, tidak menyahut atau membalas perkataan Chenle tadi.

"Gue butuh seseorang untuk jadi tempat dimana suka duka gue tercipta, gue butuh orang yang bisa ngendaliin emosi gue, gue butuh seseorang yang bisa nemenin gue sampai dihari tua kelak." Ucap Chenle

Secretary Or Wife [Chenle]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang