21

5.2K 710 79
                                    

-HAPPY READING❤-

Note: maaf ya kalo ada typo, tandain aja kalo ada^^

📉📉📉









Setelah beres masak semuanya, kamu dan Chenle akan mengantarkan semua makanannya ke tetangga terdekat.

Kamu pergi ke arah barat sedangkan Shotaro mengantarkan ke rumah yang ada disebelah timur.

Mungkin pertama tama kamu akan mengantarkannya lebih dulu ke rumah yang terdekat seperti rumah ibu Sinta.

Kamu mengetuk pintu rumahnya lalu menunggunya sebentar. Sampai sang pemilik rumah akhirnya keluar.

"Eh (y/n) ada apa?" Ucap bu Sinta

"Ini ada hantaran nasi kuning buat keluarga dari ibu," ucapmu pada wanita paruh baya itu

"Makasih, ibu terima ya," ucap ibu sinta padamu "ngomong ngomong lagi ada acara syukuran ya?" Tebak bu sinta

"Hehe iya bu," jawabmu ramah

"Syukuran apa?" Tanya bu sinta lagi

"Kelulusan (y/n) aja," jawabmu lalu diangguki oleh bu sinta.

"Alhamdulillah, cepet banget ternyata, semoga dapet pekerjaan ya, terus cepet nikah sama Mas ya." Celetuk bu Sinta membuat mu tersenyum canggung

"Hehe makasih bu, tapi jodoh (y/n) mah bukan yang ini." Ucapmu pada bu Sinta

Bu sinta mengerutkan keningnya. "Lho kenapa? Emangnya dia bukan pacar kamu?" Ucap bu Sinta padamu

"(Y/n) pulang dulu ya bu, mau nganter ke tetangga ya lain assalamualaikum." Pamit mu lalu pergi sembari menarik tangan Chenle keluar rumah bu Sinta

Kamu menghela nafas lega, bisa bisanya mereka menyangka bahwa Chenle adalah pacar mu, padahalkan kenyataannya tidak sama sekali.

Chenle hanya menatapmu datar. "Kenapa Tuan diam saja pas ibu itu bilang Tuan pacar saya?" Tanya mu pada Chenle

"Kenapa?" Tanya nya balik

"Emangnya tuan gak malu kalo dibilang pacar saya?" Ucapmu lagi

"Status lo emang sekertaris, tapi menurut gue lo istri gue." Ucap Chenle lalu pergi meninggalkanmu

Kamu tertohok dengan jawaban Chenle tadi. Apa apaan ini, sebuah ungkapan yang sangat mengejutkan dan bisa dibilang seperti tahu bulat di goreng dadakan tapi gurih.

Kalo yang satu ini dadakan tapi geli, kamu benar benar tidak menyangka Chenle akan menganggapmu seperti itu.

Sungguh, apa ini karna sebuah pekerjaan, ini tidak mungkin, kamu mencubit pipimu pelan.

"Aww, bukan mimpi." Ucapmu pada diri sendiri. "Bodo amat yang tadi itu pasti mimpi!" Ucap mu lalu pergi menyusul Chenle

Kamu melihat Chenle yang sudah membagikan semua makanannya pada tetangga. Lalu menghampiri atasanmu itu. "Tuan gak demam?" Ucapmu pada Chenle

"Lo yang ngigau." Jawabnya acuh

Kamu menempelkan lenganmu didahi tanyata lumayan hangat. "Iya kayanya saya ngigau." Jawabmu polos

Padahal sudah sangat jelas sekali Chenle mengatakan hal seperti tadi. Kamu memang orang yang terlewat polos.

Namun semua orang disekeliling mu mampu menciptakan rasa nyaman yang kamu perbuat tanpa sadar.

Chenle mengerutuki dirinya karna terlewat batas, untung saja kamu tidak mempermasalahkan hal tadi. Jika iya mungkin harga diri Chenle semakin menipis dimata mu.

Secretary Or Wife [Chenle]✔Where stories live. Discover now