baekhyun menjeda kalimatnya menatap chanyeol lekat dengan jarak yang tidak dekat sembari melempar senyuman cantik penuh luka itu ke arah chanyeol dan rose yang sedang menatapnya juga. 

"aku tidak pernah membayangkan jika harus pergi dari mu dalam hal apapun, hingga akhirnya kau yang meminta ku pergi. tapi, sekarang semuanya sudah berakhir, dan aku akan pergi untuk membebaskan mu." 

"aku harap, kau mendapatkan semua yang kau ingin kan. dan juga semoga rose bisa membuat mu bahagia seperti yang kau mau... maaf aku selama ini menjadi istri yang tidak berguna untuk mu. dan rose terima kasih sudah memberikan chanyeol kebahagiaan dengan memberinya anak" 

"b-baek.." lirih rose dengan menatap baekhyun iba. 

"rose apa aku boleh menyentuhnya? maaf bahkan sekarang usianya sudah 6 bulan tapi aku belum pernah menyentuhnya.." 

rose mendekat ke arah baekhyun, sementara wanita itu hanya tersenyum kemudian berjongkok menyamakan wajahnya dan perut buncit rose yang sudah besar itu. "hallo baby, terima kasih sudah hadir dalam kehidupan kami. ah lebih tepatnya dalam kehidupan papa mu, jadilah anak baik hmm? jangan menyusahkan mama dan papa." 

"maaf imo tidak pernah menanyakan mu, menanyakan keadaan mu. tapi ketahuilah imo menyayangi mu, jika nanti di beri kesempatan kita bertemu lagi sayang... ingat nama imo byun baekhyun." 

baekhyun mengelus perut rose pada akhirnya dan tersenyum saat merasakan pergerakan di dalam sana, dan baekhyun anggap itu adalah respon baik dari si calon bayi rose dan chanyeol. 

chanyeol sedari tadi hanya diam, entahlah tiba tiba dadanya terasa sesak mendengar dan melihat semua yang baekhyun katakan dan lakukan. ingin sekali dia menahan wanita itu untuk tidak pergi tapi, emosi masih memenuhi pikirannya. 

"aah, ini akhirnya. setidaknya menyenangkan, pada akhirnya kalian menjadi keluarga yang bahagia" baekhyun menghela nafas beratnya menahan gejolak air mata yang sudah tidak tahan untuk keluar dari persembunyiannya. 

"chan boleh aku memeluk mu? s-sebentar saja" chanyeol masih tetap diam tanpa menanggapi permintaan baekhyun sedikitpun. "hum, baiklah tak apa. hehhee, kalau begitu aku pergi dulu" 

baekhyun menarik dua kopernya menuju ke arah pintu utama, baekhyuun menghentikan langkahnya menatap chanyeol yang tidak menatap kepergiannya dengan senyum lukanya. "ah rose, aku lupa. ini untuk aegy, semoga kalian suka" baekhyun menyodorkan paperbag baby blue itu ke rose. 

"chan, aku pergi. dan juga selamat ulang tahun pernikahan yang ke 4. aku akan selalu mencintai mu selama hidup ku. sekali lagi terima kasih untuk semuanya" setelah mengatakan semuanya, tubuh mungil baekhyun benar benar hilang dari pandangan rose dan chanyeol. 

Bersamaan dengan tertutupnya pintu, tubuh chanyeol merosot ke lantai dengan air matanya yang berderai. Rose mendekati chanyeol mengelus punggung suaminya itu "chan, mungkin baekhyun masih diluar. Jemput lah jika kau memang tak ingin"

Tidak menanggapi rose, chanyeol meraih paper bag yang tadi baekhyun berikan untuk melihat isinya. Lagi lagi air mata chanyeol jatuh mendapati banyak pakaian bayi di dalamnya.

Chanyeol benar benar tidak bisa mengontrol dirinya lagi, sekarang dia sangat marah pada baekhyun dan merasa bersalah dalam waktu bersamaan.

Bagaimana tidak, dia melihat dengan mata nya sendiri yang terjadi di mall tadi siang antara baekhyun dan jaehyun. Sungguh chanyeol sangat mencintai baekhyun lebih dari apapun, tapi marah takut dan cemburu bercampur menjadi satu membuat pria bernama chanyeol lee itu tidak bisa menahan dirinya.

Chanyeol beranjak dari duduknya, membawa langkah lesunya menuju dapur berniat mengambil air untuk membasahi tenggorokannya yang kering tanpa memperdulikan rose yang sedari tadi menatap iba pada dirinya.

Langkah chanyeol terhenti tepat di depan meja makan yang sudah tersaji banyak makanan favoritnya dengan cake pisang yang lilinnya sudah menyala dan satu kotak berbungkus seperti kado terletak di atas meja itu.

Benar saja baekhyun sudah menyiapkan semuanya untuk pria yang sangat dia cintai itu. Sama hal nya dengan chanyeol, rose yang sedari tadi mengikuti chanyeol juga terkejut dengan semua yang ada di depan matanya.

"Rose tinggalkan aku. Kau istirahat lah" Tegas chanyeol dengan suara bergetarnya. Rose hanya menurut tanpa membantah memberikan chanyeol ruang untuk menyesali semua yang sudah pria itu lakukan.

Air mata chanyeol tak berhentinya mengalir merasa bersalah karena sudah merendahkan istrinya yang sudah melakukan dan memberikan semua yang chanyeol berikan untuknya.

"Bahkan kau mengizinkan aku menikah lagi hanya untuk mendapatkan anak baek. Dan aku dengan tidak bersyukurnya mengusir dan merendahkan mu..."

Sungguh chanyeol ingin mengejar baekhyun sekarang keluar sana. Tapi kakinya sungguh sudah tidak sanggup berjalan dengan apa yang terjadi dalam waktu sekejap. Pria itu hanya bisa menangis di hadapan semua sajian yang sudah di siapkan oleh baekhyun.

"M-maafkan aku... "

To be Continue...

Annyeong... Lama ya nunggu nya. Yudah maapin bulan ya... (O_O) jangan lupa vote sama komen ...

HELLO!Where stories live. Discover now