"Selamat pagi dokter jung"
"eoh baekhyun. silahkan masuk"
baekhyun mengangguk sembari tersenyum dan berjalan mendekat ke arah Jaehyun yang bertugas sebagai dokter nya bersama chanyeol
"tumben sekali, ada apa baek?"
"jae, kau ini pikun atau bagaimana? tentu saja pemeriksaan rutin ku"
mendegar ucapan baekhyun membuat jaehyun menghela nafas beratnya "kau melakukan pemeriksaan rutin ini hampir setiap bulan bersama chanyeol, tapi sudah dua bulan terakhir hanya kau yang melakukan pemeriksaan ini?"
baekhyun tersenyum mengangguk pelan menjawab pertanyaan jaehyun, entah bagaimana hati wanita itu sekarang yang jelas dia harus tetap tersenyum kepada semua orang.
"apa alasan chanyeol tidak ikut pemeriksaan kali ini? apa chanyeol sudah tau jika dia yang seben...."
"tidak, dia tidak tau sama sekali"
baekhyun menggeleng lemah sembari menunduk, sorot matanya berubah sendu melihatkan ada kesedihan dalam mata bulan itu.
"jadi kau masih merahasiakannya? lalu, apa kalian menyerah?"
dan lagi baekhyun hanya menggeleng lemah dan itu membuat jaehyun kebingungan dengan sikap baekhyun kali ini.
"lalu kenapa baek?"
"dia tidak menyerah sama sekali Jae.."
baekhyun terdian memberi jeda untuk melanjutkan kata katanya sendiri, terlalu sakit mengingat apa yang akan ia hadapi dalam waktu dekat ini.
"c-chanyeol.. dia akan menikah lagi"
baekhyun meremat ujung dressnya menahan rasa sakit yang sudah tidak bisa di sampaikan dengan kata kata lagi. seketika sekarang matanya terasa sangat panas.
"mwo! menikah lagi?"
wanita itu hanya mengangguk pelan membuat Jaehyun sekarang berada di puncak amarahnya yang tertahan sudah lama.
"kau menyetujuinya? kalian bahkan sudah sepakat untuk berjuang bersama sampai akhir! kau gila baek!"
"aku bisa apa Jae, suami ku menginginkan anak tapi aku tidak bisa memb..."
"berhenti menjadi orang yang terlalu baik sampai kau harus mengorbankan perasaan mu sendiri!"
nada suara jaehyun berubah tinggi dan setiap kata yang diucapkan penuh penekanan, membuat baekhyun terdiam tidak tau harus berkata apa lagi.
"dan semua ini bukan salah mu baekhyun!"
baekhyun mendongakan kepalanya yang sedari tadi menunduk mentap jaehyun dengan tatapan lukanya. menahan genangan air yang ada di pelupuk matanya yang sudah tahan untuk meluap.
"Cukup! cukup baekhyun! selama ini kau sudah banyak mengorbankan banyak hal, kau mengorbankan perasaan mu untuk orang orang seperti mereka. kau dihina dan di rendahkan mertua mu dan sekarang? kau mengorban kan perasaan mu lagi untuk berbagi suami seperti itu? bukan kau yang salah baek, tapi suami mu!"
baekhyun menundukan kepalanya dalam, berusaha menahan tangisnya.
"sekalipun dia menikah lagi, itu akan percuma baek"
pada akhirnya benteng pertahanan baekhyun hancur, dia sudah tidak kuat hingga akhirnya air mata itu terjatuh. membuat Jaehyun tidak tega melihatnya
"a-aku hanya tidak tau bagaimana aku menyikapi semuanya. Chanyeol menginginkan anak, tapi akku juga tidak sanggup memberi tahu kebenaranya. itu akan menyakitinya Jae, aku harus apa?"
baekhyun terisak setelah mengucapkan semuanya, tidak bisa menahan rasa sesak yang menghujam jantungnya membuat jaehyun membawa baekhyun dalam dekapannya.
"kau tahu, kau tidak perlu merasa bersalah atas apapun. karena mau bagaimana pun kau tidak berhak disalahkan" Jaehyun mengelus punggung wanita itu dengan lembut.
"sebaiknya kau mengatakan semua kebenaran pada chanyeol dan keluarganya. dengan itu mereka akan mengerti dan kau tidak akan terus merasakan sakit ini"
jaehyun terdiam beberapa saat mengingat bagaimana tersiksanya baekhyun, dan teringat bagaimana dulu ketika wanita itu tahu jika chanyeol lah yang bermasalah disini.
wajah wanita itu sendu, bukan karena kecewa tapi lebih merasa takut jika chanyeol akan merasa kecewa dengan dirinya sendiri.
Jaehyun ingat bagaimana dulu wanita ini memohon agar mengubah semua diagnosa dan mengubah semua identitas berdasarkan atas namanya.
baekhyun sangat mencintai chanyeol dan selalu berusaha untuk melindungi suaminya itu, ia lebih memilih suaminya kecewa kepada dirinya sebagai istri dari pada harus merasa kecewa dan malu pada dirinya sendiri.
Hingga perlahan hidup baekhyun berubah begitu saja, ibu mertua yang dulu sangat menyayangi nya berubah membencinya dan memakinya tanpa ada kasihan.
baekhyun mendapatkan semua itu dan menerima nya tanpa ada pembelaaan dari siapapun, bahkan dia tidak bisa mengharapkan pembelaan dari sang suami. karena nyatanya lelaki itu hanya diam dan tidak melakukan apa apa.
setelah menyaksikan semua kesakitan yang baekhyun rasakan hingga dia bertahan sampai sekarang, hari ini dia kembali harus melihat ini semua.
setelah semua kebaikan dan ketulusan yang baekhyun berikan, ia justru mendapat pengkhianatan dan itu sukses membuat Jaehyun ikut merasakan sakit yang baekhyun rasakan.
"tapi aku mengerti, kau tidak ingin menyakitinya dan aku tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam masalah rumah tangga mu. tapi.." jaehyun beralih mengelus rambut coklat baekhyun
"kau punya aku untuk pulang, perasaan ku masih seperti dulu tidak pernah berubah. kau boleh datang pada ku kapan pun kau merasa penat. kapan pun kau sudah tidak sanggup lagi melewati semuanya, aku akan merentangkan tangan untuk menyambutmu dengan hangat dan cinta yang sama seperti dulu bahkan sekarang"
baekhyun semakin menenggelam kan dirinya pada Jaehyun, memeluk pria itu erat dan menangis sejadi jadinya untuk meluapkan sakitnya.
To be Continue...
