08

1.3K 203 11
                                    

Kerajaan di hari ini terlihat sibuk mempersiapkan penobatan kaisar baru, dan baru pertama ini lah kaisar di angkat dari seseorang yang tidak memiliki hubungan darah dengan kaisar sebelumnya, bahkan dia adalah mantan mafia.

Madara menoleh dan menatap dirinya di cermin, tubuhnya sudah terbalut baju kebesaran untuk penobatannya. Ini bukan hal baru baginya, karena dia pernah bergelar pangeran mahkota dari dinasti Uchiha.

Sudah bertahun-tahun berlalu dan Madara kini Madara merindukan keluarganya, kira-kira bagaimana ekspresi ayahnya ketika dia tahu jika anak paling pembangkang nya ini menjadi seorang kaisar di sebuah dinasti besar.

Pantulan pelayan keluar masuk nampak jelas di cermin yang Madara lihat, hingga seseorang masuk dan membawa perlengkapan sisanya. Gadis yang sepertinya sudah memiliki setengah hatinya. Naruto.

Hari ini Naruto pun terlihat cantik walaupun rambutnya hanya di gulung sederhana, sisa rambut di depan telinganya seperti menambah kemanisan di wajahnya.

"Tinggalkan kami." Ucap Madara yang di ikuti anggukan para pelayan, kemudian mereka satu per satu pergi, terkecuali Naruto.

Madara berbalik, Naruto membungkukkan badannya sejenak, "Yang mulia."

Saat berdiri tegak mata Naruto pun menatap lurus mata Madara.

"Ini adalah sabuk dan pedang yang di gunakan kaisar terdahulu." Ucap Naruto.

Madara mendekati Naruto, kemudian meraba sekilas pedang itu.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Madara.

"Dia sudah di pindahkan ke kamar yang ada di istana, dengan beberapa tabib yang mengobatinya. Tapi... Karena racunnya tidak bertahan lama, mungkin... -"

"Mungkin dia akan pergi cepat atau lambat."

Suasana pun hening, Madara mengambil alih nampan itu, kemudian meletakkan di sebuah meja. Setelah itu kembali menatap Naruto yang menundukkan wajahnya.

"Menikahlah denganku."

Naruto mendongakkan wajahnya, raut terkejut nampak begitu jelas.

"Tidak yang mulia." Balas Naruto tegas.

"Kenapa tidak?" Tanya Madara.

"Hamba seorang pelayan, sedangkan orang yang bisa menjadi permaisuri ataupun selir adalah wanita pilihan dengan darah bangsawan yang sama. Seorang pelayan tidak berhak menyamakan dirinya dengan itu semua." Jelas Naruto.

Madara menggenggam tangan Naruto.

"Tapi aku bukan bangsawan, hanya dulu. Sekarang walaupun dunia sudah mengenalku sebagai kaisar, aku tetaplah orang yang kau kenal sebelum ini semua terjadi." Balas Madara.

Naruto tetap diam, kini rasanya seperti ada sebuah jarak yang terbuat tanpa sadar sejak Madara di titah kan menjadi kaisar. Naruto seperti melihatnya bukan sebagai orang yang sudah dia kenal semenjak di kediaman tamu.

Naruto melepaskan tangan Madara dengan lembut, kemudian menatap Madara.

"Penobatanmu sebentar lagi yang mulia. Hamba permisi."

Naruto pun membungkuk dan akan pergi, tapi Madara menahannya.

"Tunggu,"

Madara melangkah mendekati Naruto, kemudian menyerahkan sebuah tusuk rambut yang sederhana tetapi sangat indah.

"Aku mohon kepadamu untuk memikirkannya, aku bersungguh-sungguh memintamu untuk menikah denganku. Walaupun kau memintaku untuk meninggalkan ini semua akan aku lakukan selama aku bisa memilikimu."

The legend of Mafia [End] ✓Where stories live. Discover now