19

1K 154 17
                                    

Hinata tidak terlihat setelah kejadian itu. Tidak ada kabar ataupun informasi kenapa dia tidak pernah terlihat di kantor.

Membuat Madara semakin yakin jika apa yang terjadi di masa lalu akan kembali terjadi. Dan Madara memasukkan nama Hinata menjadi list utama sebagai pelaku dari segala hal yang melukai Naruto.

Kini di mejanya Madara berpikir. Memang yang namanya masa lalu harusnya tidak di pikirkan lagi. Bahkan jika bisa tidak bercampur aduk dalam urusan masa kini. Tapi semuanya mengusik, masa lalu itu mengusik ketentraman kehidupan Madara dan Naruto. Membuatnya memutar otak untuk mencari cara agar ini semua selesai.

Naruto membuka pintu kantor Madara sambil membawa secangkir kopi. Madara pun menatap Naruto dan di balas senyuman.

"Semangat lah bekerja untuk saat ini." Ucap Naruto sambil meletakkan kopi itu di meja kerja Madara. Setelan kantor Naruto hari ini seperti menambah kecantikannya. Blouse biru dengan pencil skirt, sederhana tapi elegan.

Madara beranjak untuk mengecup kedua mata Naruto dengan mesra, kemudian memeluknya dari belakang.

"Ngomong-ngomong soal pernikahan, pernikahan seperti apa yang kau inginkan?" Tanya Madara.

"Mmmm... Aku ingin pernikahan di luar ruangan, dengan banyak bunga. Seperti di film twilight." Jawab Naruto.

"Kalau begitu kita harus cepat-cepat menyelesaikan masalah ini."

Madara pun mencium puncak kepala Naruto dan menggoyangkan badannya ke kanan kiri, membuat Naruto tertawa.

••

Jalanan kota ramai, orang-orang berlalu lalang, dan Hinata berada disalah satunya.

Ada sebuah rencana yang tersusun di kepala Hinata, dia sudah merancang semuanya dan siap melakukannya hari ini. Pertama-tama dia akan menculik anak kecil yang sangat di sayangi Naruto. Hana. Bagaimana Hinata bisa tahu? Tentu saja kekuatan uang.

Kaki Hinata berjalan menuju ke sekolah kanak-kanak tempat Hana bersekolah. Bagus, beberapa menit lagi sekolah akan usai dan belum ada seseorang yang di rasa akan menjemput anak itu.

Hinata menunggu hingga bel berbunyi, para penjemput sudah datang dan anak-anak berhamburan keluar. Netra Hinata menangkap anak kecil bersurai hitam diantara mereka.

"Hei adik." Panggil Hinata mendekat. Membuat Hana menoleh padanya.

"Iya Tante?"

Perempatan muncul di dahi Hinata, muka mulus dan masih muda begini di panggil Tante. Tapi senyuman masih bertahan di wajah Hinata.

"Aku orang baru di sini, bisa tunjukkan jalan?" Tanya Hinata.

Hana nampak berpikir dan ragu, karena Naruto mengajarkan padanya untuk tidak berhadapan dengan orang asing.

"Hem... Maaf Tante, tapi-"

"Aku ingin bertemu dengan seseorang, namanya Naruto. Apa kau kenal?" Begitu mendengar nama Naruto Hana tersenyum cerah, umpan berhasil di tangkap.

"Tentu!"

Hinata menarik tangan Hana dan mengatakan jika dia memarkirkan mobilnya sedikit jauh, seringai licik terbentuk di bibir Hinata.

••

"Mada!"

Naruto berlari menghampiri Madara yang kebetulan sedang berbicara dengan salah satu karyawan di luar ruangan. Peluh memenuhi dahi Naruto dan wajahnya terlihat panik. Madara yang menyadarinya pun mendekati Naruto sambil memegang kedua bahunya.

The legend of Mafia [End] ✓Where stories live. Discover now