apartemen Johnny (Hanna POV)

2.2K 216 2
                                    

Johnny mengetuk pintu kamarnya yang kugunakan untuk mandi dan membersihkan diriku. Kami tidak pulang ke apartemenku karena dia bilang kalau di depan apartemenku para fans fanatiknya sedang menunggunya. Jadi, kami pergi ke apartemen pribadi Johnny. Aku juga meninggalkan mobilku di parkiran karena ternyata mereka sudah mengetahui plat mobilku juga. 

Sejak kejadian tadi, aku jadi sangat takut dengan para fans fanatiknya. Aku baru tau kalau mereka akan melakukan hal sejauh itu untuk mencelakaiku. 

"Apa kau sudah selesai?" ucap Johnny dari luar kamar.

"iya aku sudah" ucapku lalu keluar dari kamar dan berjalan kearah Johnny dan duduk di sofa yang berada di depan Johnny.

Dia pun memberikan gelas berisi kopi. Aku pun mengambil kopi itu dari tangan Johnny.

"Terimakasih" ucapku lalu Johnny mengangguk dan tersenyum canggung.

Kami berdua terdiam untuk beberapa saat. Aku menunduk melihat kopi yang baru seteguk kuminum dengan lemas. Aku masih kepikiran dengan kejadian tadi. Itu sangat menakutkan. Aku tidak pernah diperlakukan seperti itu seumur hidupku.

Johnny yang ada di depanku juga tidak membuka suara sejak tadi. Dia hanya melihat kearah jendela lalu melihatku sesekali.

Dan lagi, air mataku menetes tanpa ku ketahui. Dengan cepat aku menghapus bulir air mata yang mengalir di pipiku. Tapi sepertinya Johnny menyadari hal itu.

Dia langsung bangkit dari tempat duduknya dan pindah kesebelahku.

"Hannah, maafkan aku. Ini semua karenaku. Karena diriku kau jadi diperlakukan seperti itu oleh fans fanatikku" Ucapnya sambil memegang bahuku.

"Aku sangat takut tadi. Aku tidak tau mereka akan melakukan hal berbahaya seperti itu" ucapku sambil terisak. Aku pun menutup wajahku dengan kedua tanganku dan terus menangis. Entah kenapa, aku tidak bisa menghentikan tangisanku. 

Dan lagi, Johnny menarik tubuhku kedalam pelukannya dan menenggelamkan kepalaku di dada bidang miliknya itu. Membiarkan baju nya basah terkena air mataku yang mengalir semakin deras.

"Johnny, kau harus membereskan ini semua, kumohon" ucapku di sela-sela tangisanku.

"Iya aku janji, aku akan membuat semuanya kembali ke keadaan semula Hannah. Aku janji" ucapnya lembut.

Aku pun lalu melepaskan pelukannya dan mengeluarkan jari kelingkingku.

"janji?" ucapku. Dia pun mengeluarkan jari kelingkingnya dan mengaitkannya ke jari kelingkingku.

"Iya, aku janji" 

Lalu kami pun bertatapan, aku memperhatikan setiap inci dari wajahnya. Pantas saja semua wanita itu tergila-gila dengannya. Wajahnya sempurna, tanpa ada kekurangan sedikit pun.

"Sebaiknya kau tinggal disini dulu, berbahaya jika kembali ke apartemenmu" ucapnya.

"Tidak, aku bisa tinggal di apartemen sahabatku" ucapku.

"Mereka juga sudah mengetahui alamat rumah sahabatmu itu. Para fans fanatik ku itu bahkan menyebarkan alamat apartemenmu dan apartemen sahabatmu itu ke sosial media" ucap Johnny.

Aku pun memijit kepalaku karena pusing dengan semua ini.

"Maafkan aku Hannah" ucapnya.

"Kalau aku tinggal disini, kau bagaimana?" tanyaku.

"Aku akan tidur dikamar itu" ucapnya sambil menunjuk kearah pintu yang berada di sebrang kamar yang aku tempati tadi untuk membersihkan diri. 

Dan jika kalian bertanya aku memakai baju apa sekarang. Jawabannya adalah , aku memakai baju yang dibelikan oleh manajernya. Dia menelfon manajernya dan menceritakan semua yang terjadi.

"Okay baiklah"ucapku.

"Bilang saja apa saja yang kau perlukan, nanti aku akan menyuruh manajerku" ucapnya lalu akupun mengangguk.

### ### ### ###

Because Of Your Sasaeng Fans // Johnny SuhWhere stories live. Discover now