permintaan maaf

870 89 2
                                    

Barusan saja aku mendapat telfon dari staff Rumah Sakit, ia mengatakan kalau Hyerim sudah dipindahkan ke bangsal VIP atas permintaannya sendiri. 

Aku pun langsung pergi ke Rumah sakit dan menuju bangsal VIP yang ditempati Hyerim. Saat aku melangkahkan kaki masuk, aku melihat ia terbaring lemah disana sambil melihat ke arahku.

"Hannah" ucapnya lemah. Aku pun langsung duduk dikursi yang ada disebelahnya.

"Hmm, bagaimana keadaanmu?" ucapku canggung.

"Mereka baru memberiku obat pereda rasa sakit lagi, jadi aku tidak merasakan rasa sakit sekarang" ucap Hyerim.

Dia adalah orang yang berbeda dari yang kulihat sebelumnya, 180 derajat berbeda. Bicaranya sangat lembut dan tatapannya juga berbeda.

"Hannah, aku minta maaf padamu. Aku sudah dibutakan rasa cemburuku" ucapnya.

Aku pun menundukkan kepalaku dan tersenyum kecil.

"Aku wanita yang sangat jahat bukan? Bisa bisanya aku mencelakai wanita sebaik dirimu. Aku bahkan menjauhkan dirimu dari kekasihmu, pria yang sudah kulukai perasaanya. Maafkan aku Hannah, sungguh aku minta maaf. Tidak seharusnya aku melakukan itu semua. Aku berhutang nyawa padamu" ucapnya sambil menangis.

Aku pun langsung memegang tangannya dan menggeleng.

"Sudahlah Hyerim, yang penting sekarang aku sudah menyadari kesalahanmu. Aku bahkan tidak membencimu sama sekali, jangan menangis" ucapku.

Ia pun menghapus air matanya lalu tersenyum lebar.

"Hannah, hatimu sangat baik. Johnny sangat beruntung mendapatkan wanita seperti dirimu" ucapnya.

"Hyerim, tetapi bagaimana kau bisa tertusuk pisau seperti itu? Siapa yang melakukannya?" tanyaku.

"Aku sudah menyuruh orang-orangku untuk menyelidi pria yang menusukku itu sebelum kau datang. Dan barusan mereka memberitauku kalau pria itu adalah pembunuh bayaran yang disuruh oleh mertuaku. Mereka ingin membunuhku agar harta kekayaan anaknya kembali ke mereka" jelas Hyerim.

Aku terkejut mendengar hal itu. Bagaimana bisa mertuanya melakukan hal sekejam itu, aku merasa kasihan dengan Hyerim. 

Ia melihatku lalu tertawa.

"Hannah, tidak perlu kasihan kepadaku. Aku perempuan yang kuat, aku akan baik-baik saja" ucapnya.

Dan mulai saat itu aku dan Hyerim berteman.

*** *** ***

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, aku sudah berada di apartemenku dan sedang bersiap-siap untuk menonton film yang direkomendasikan oleh Hyerim tadi.

ting tong..

Baru saja aku mendudukkan diriku ke sofa, bel apartemenku berbunyi. Aku pun melihat siapa yang datang, dan ternyata itu Jaeyun dan Taeyong. Dengan cepat aku membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk.

"Kenapa tidak bilang jika mau datang?" tanyaku.

"Kau tidak suka kami datang ya?" tanya Taeyong sambil memanyunkan bibirnya.

"Aku malah sangat senang kalian kemari" ucapku sambil tertawa melihat ekspresi lucu Taeyong.

"Ini, tadi kami membeli pizza" ucap Jaehyun sambil memberiku 2 box pizza ukurang besar.

"Dimana Johnny?" tanyaku.

"Dia masih ada dikantor SM. Kami belum memberitahunya jika kami kemari hehe" ucap Taeyong.

"Kemari Hannah, aku akan memfotomu dan mengirimnya ke Johnny" ucap Taeyong lagi lalu memotretku cepat.

"Apa yang sedang kau lakukan tadi sebelum kami datang Hannah?" tanya Jaehyun.

"Tadi aku hendak menonton film, Ayo kita tonton bersama sambil makan pizza" ucapku sambil mengajak Mereka ke livingroom.

Kami pun langsung menonton film 'parasite' dengan serius sambil memakan pizza dengan lahap. Tanpa kami sadari, Johnny sudah datang daritadi dan duduk dibelakang kami.

"ASTAGA!! KAU MENGAGETKANKU!!" teriak Taeyong saat melihat kearah belakangnya.

"Kapan kau datang Johnny?" tanyaku bingung. Johnny memang bisa masuk tanpa harus menekan bel terlebih dahulu karena ia mengetahui sandi pintuku. Tetapi aku bahkan tidak melihatnya masuk tadi, mungkin karena kami terlalu fokus menonton.

"Kalian terlalu fokus menonton sampai tidak sadar kalau aku duduk di belakang kalian daritadi" ucap Johnny lalu berdiri mengambil pizza yang ada di meja.

"Sorry hyung" ucap Jaehyun.

"Dan bagaimana bisa kalian pergi kerumah kekasihku tanpa memberitahuku terlebih dahulu?" tanya Johnny lalu melipat kedua tangannya didepan dada dan berakting seperti sedang marah.

"YAKK!! Meskipun Hannah kekasihmu, tetapi dia adalah teman kami juga. Jadi kami tidak perlu bilang terlebih dahulu kepadamu" ucap Taeyong sambil memukul Johnny pelan. Aku dan Jaehyun tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

Taklama, Jaehyun dan Taeyong pun izin pulang karena kelelahan dan ingin tidur.

Sekarang tinggal aku dan Johnny disini. Kami duduk di balkon sambil melihat gemerlapnya gedung-gedung Seoul dimalam hari.

Ia lalu memelukku erat lalu mengecup keningku.

"Johnny" 

"Hmm?" 

"Aku dan Hyerim sudah berteman, dia tadi meminta maaf kepadaku" ucapku.

"Baguslah kalau begitu" ucapnya sambil mengangguk.

"Kau pasti sangat lelah ya, latihan terus menerus, mempersiapkan ini dan itu" ucapku sambil mengelus pipi Johnny lembut. 

Dia pun menganggukkan kepalanya pelan lalu menutup metanya. Aku pun dengan cepat mengecup bibirnya. Ia langsung membuka kedua matanya lalu tersenyum lebar.

"Kuharap tur Konsermu di Amerika nanti berjalan lancar" ucapku.

"Kuharap kau bisa ikut bersamaku. " ucapnya sambil menatapku dengan mata sendu berwarna coklatnya itu.

"Kuharap aku bisa ikut bersama mu Johnny, tapi aku tidak bisa" ucapku sambil menggenggam tangan besar milik Johnny.

"Tur konser kali ini hanya sebentar Hannah, hanya 2 minggu" ucap Johnny.

"Tapi waktunya sangat bentrok dengan grand opening cafeku. Aku juga harus mengawasi cafeku sendiri sebelum menemukan manajer yang bisa kupercaya. Kuharap kau mengerti Johnny" 

"Hmm, baiklah" ucapnya.

Kami pun kemudian kembali melihat kearah langit malam Seoul sambil tenggelam dalam pikiran masing-masing.

to be continued..

Because Of Your Sasaeng Fans // Johnny SuhWhere stories live. Discover now