Sweet Sugar | Part 16 - Mulai Curiga

326K 14.7K 260
                                    

DEBURAN ombak beserta suara gerimis air yang jatuh ke tanah membangunkan tidur nyenyak Laura. Langit terlihat mendung. Sepertinya mereka tidak bisa berjalan keluar hari ini.

Laura melenguh pelan ketika tidak sengaja bergerak sehingga milik Eros sedikit menekan miliknya. Secara perlahan-lahan, ia melepaskan tautan mereka dan berjalan ke kamar mandi dengan pelan. Untungnya semalam mereka hanya bercinta satu kali. Jika lebih, mungkin Laura tidak bisa berjalan pagi ini.

Setelah mengisi bathtub dengan air hangat, Laura berendam di dalamnya dan memejamkan matanya, menikmati tubuhnya yang perlahan-lahan menjadi rileks.

Cup.

Kecupan di pipinya membuat Laura membuka matanya dan mundur ketika Eros ikut masuk ke dalam bathtub.

"Mulai sekarang, kamu dilarang meninggalkan aku di pagi hari," ucap Eros seraya mendekatkan tubuh Laura kearahnya.

"Kenapa?" tanya Laura, tak sadar meringis ketika kejantanan Eros menekan miliknya.

"Because you're mine now," jawab Eros. Tangannya menangkup pipi Laura dan memangut bibir gadis itu, mengulum bibir bawah dan bibir atasnya bergantian.

"Benarkah?" tanya Laura nakal. Gadis yang secara biologis bukan gadis lagi itu menumpu tangannya pada pundak Eros dan melesakkan kejantanan pria itu yang sudah berdiri ke dalam miliknya.

Dengan mengikuti instingnya, Laura bergerak dengan tempo acak. Sedangkan Eros, pria itu mendesis nikmat dengan tangan memegang pinggul Laura.

"Lebih cepat..," pinta Laura ketika Eros ikut menggerakkan pinggulnya dari bawah. Sedangkan Eros, pria itu tersenyum miring melihat betapa nakalnya Laura sekarang, hanya kepadanya.

Tiba-tiba, Eros mendorong pelan tubuh Laura agar bersandar di sisi bathtub lainnya sehingga dirinya yang berada di atas. Bunyi percintaan erotis mereka terdengar jelas, apalagi penyatuan mereka berada di dalam air.

"Aku ingin—" ucapan Eros terputus karena kejantanannya menyemburkan cairannya ke dalam sarangnya. Karena Laura belum mendapatkan pelepasannya, Eros tetap bergerak di atas gadis itu hingga berdenyut dan mengeluarkan pelepasannya juga.

"Aku mencintaimu," bisik Laura di tengah pelepasannya.

"Hm? Apa yang kamu katakan?" tanya Eros yang tidak mendengar bisikan Laura karena suara gadis itu dikalahkan oleh bunyi air yang tumpah ruah di sekitar mereka karena kegiatan tadi.

"Tidak ada," jawab Laura dengan senyuman manisnya.

"Kalau begitu, ayo kita mandi!"

Akhirnya, mereka memutuskan untuk mandi di shower karena Laura tidak ingin membersihkan tubuhnya di bathtub. Katanya sih karena airnya sudah terkontamisasi oleh cairan mereka berdua. Eros hanya tertawa mendengarnya. Padahal mereka bisa membuang airnya terlebih dahulu dan mengisinya dengan yang baru.

Dengan jahil, Laura mengganti takaran suhu air yang tadinya hangat menjadi dingin, membuat Eros menggigil sejenak, lalu mengangkat tubuh telanjang gadis itu dengan memeluknya dari belakang dan membawanya ke bawah shower. Karena suasana masih gerimis dan shower mereka terletak di outdoor, tubuh mereka jadi basah kuyup sekarang.

"Ahahahaha," Laura tertawa kencang ketika Eros memutar tubuhnya di bawah dinginnya air shower dan air hujan.

Eros menurunkan tubuh Laura dan menekan tubuh gadis itu ke dinding. Laura mengerang pelan ketika bibir Eros mulai mengulum bibirnya atas bawah dan memainkan lidahnya.

"Aku lelah," rengek Laura karena ciuman Eros mulai turun ke lehernya. Sebenarnya Laura ingin, tapi ia lelah. Apalagi mereka sekarang berciuman di luar villa dengan keadaan hujan.

"Sekali lagi," bujuk Eros dengan tatapan memohon, tatapan yang membuat rekan bisnis wanita di perusahaannya selalu luluh dan menandatangani kontrak kerja sama mereka tanpa berpikir lama.

Sayangnya, Laura luluh dengan tatapan memohon pria itu. "Baiklah, sekali lagi," putusnya kemudian.

"That's my girl," bisik Eros nakal.

Eros merendahkan sedikit tubuhnya dan memasukkan kejantanannya ke dalam kewanitaan gadis itu dalam sekali hentakkan. Sensasi bercinta sambil berdiri benar-benar menjadi favorit Eros karena miliknya akan terhimpit oleh selangkangan Laura.

"Daddy.., lebih cepat..," pinta Laura di sela-sela hujaman yang diberikan Eros.

"As you wish, baby," bisik Eros dengan suara seraknya.

"Aku keluar," ucap Laura ketika merasa miliknya berkedut.

"Aku juga," balas Eros tanpa mengurangi kecepatan hujamannya, lalu mendesah pelan saat cairannya menyembur keluar dari kejantanannya. Tangan kirinya meraih pipi Laura dan membungkam bibir gadis itu dengan ciumannya untuk menikmati sisa pelepasan mereka berdua.

"Ayo mandi yang benar-benar mandi," ajak Laura dengan nada kesal, tapi napasnya terengah-engah. Mereka bahkan tidak sadar jika hujan sudah berhenti.

"Aku sudah ingin mandi sejak tadi, baby," balas Eros.

Selesai mandi, Laura memakai pakaian dalamnya dan menutupi tubuhnya dengan bathrobe. Setelah itu, ia meminta pihak villa untuk membersihkan kamar mereka. Selagi kamar mereka dibersihkan, Laura dan Eros duduk bersantai di temani makan siang mereka.

"Kita bahkan tidak pernah memakan sarapan disini," celetuk Laura.

"Kita akan sarapan disini besok," sahut Eros, mengingat jika besok mereka akan berangkat pukul 10 pagi dari villa ini menuju ke Bandara.

Laura hanya menaikkan kedua bahunya acuh, lalu melahap makanannya. Pemandangan di depannya ini sangat jarang ia temukan di perkotaan. Rasanya ia tidak ingin pulang, tapi kehidupan nyata sudah menantinya.

"Aku ingin bertanya," ungkap Laura setelah menelan makannya.

"Tanyakan saja."

"Apa alasanmu belum menikah? Selain karena belum menemukan wanita yang tulus, tentu saja."

"Aku tidak tahu, tapi aku belum pernah merasakan cinta," jelas Eros seraya meminum lemon tea-nya.

"Seumur hidupmu?" tanya Laura tidak percaya.

"Tidak juga," jawab Eros sambil menatap pemandangan di depannya dengan mata menerawang. "Ada seseorang. Aku belum pernah bertemu dengannya, tapi aku suka menghabiskan waktu dengannya."

"Kenapa tidak pernah bertemu?"

"Kami dilarang bertemu."

"Oohh, begitu. Lalu, siapa gadis itu? Apakah aku mengenalnya?" tanya Laura sambil melahap makanannya.

"Dia Sugar Baby lamaku."

Ukhuk!

Laura tersedak hebat. Gadis itu buru-buru mengambil air mineral dan meneguknya cepat tanpa memperdulikan Eros yang menatapnya heran.

"Hati-hati, Laura," tegur Eros.

"Maaf, aku hanya terkejut karena kamu juga pernah memiliki Sugar Baby sebelumnya," ujar Laura, memberikan cengiran polos untuk menutupi kebohongannya.

"Aku sudah pernah mengatakannya padamu," ucap Eros seraya mengusap pelan ujung bibir Laura yang terkena saus tiram dari kepiting yang mereka makan.

"Mungkin aku lupa," balas Laura sebelum melahap kembali makanannya.

"Sekarang giliranku untuk bertanya," ungkap Eros yang membuat Laura menatap penasaran kearahnya. "Aku baru menyadari jika kamu terbiasa memanggilku dengan sebutan Daddy, padahal biasanya orang-orang membutuhkan waktu untuk mengganti julukan seseorang. Pertanyaanku, apa kamu pernah menjadi Sugar Baby sebelumnya?"

Laura tersentak.

💸💸💸

Part 16 extended juga tersedia di KaryaKarsa dengan harga Rp.5000, thank you❤️

Sweet Sugar [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang