Beda dan bukan

384 58 6
                                    

Pagi hari seorang mama cantik sedang sibuk di dapur, seperti biasanya dia akan bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya. Dia sangat pandai memasak bahkan para mama-mama kompleks yang lain sering belajar memasak atau baking kepadanya. Bau harum dari masakannya mungkin tercium sampai ke rumah tetangganya.

"MAMA.. KAOS KAKI KAKAK MANA?"

"SAYANG.. DASI YANG KAMU PASANGIN KEMARIN ADA DIMANA?"

"MAMA WENDY, JEPIT RAMBUT ADEK DIMANA?"

Selalu seperti itu bagaikan alarm baginya, semua di rumah ini pasti akan ribut mencari sesuatu dan tentu saja hanya Wendy yang bisa menemukan.

"Hiih.. kebiasaan mereka" gerutu Wendy dalam hati

Berkali-kali dia sudah memberitahu dimana tempatnya mungkin orang rumahnya terlalu malas dan membuat Wendy yang harus bolak balik memberitahu mereka

"MAMA HITUNG SAMPE TIGA KALAU KALIAN GAK TURUN JANGAN HARAP MAMA MAU NGOMONG SAMA KALIAN"

"SATU.. DUA..TIG.."

Dengan berlari tegesa-gesa mereka turun dan kini berdiri di hadapan mamanya.

Wendy berjalan di depan mereka sambil menginspeksi persis seperti apel pagi.

Wendy memicingkan matanya kepada ke tiga orang yang berdiri di depannya. Seperti yang dia lihat, Jisung telah membawa kaos kakinya, Jae dengan dasinya dan Lami dengan jepit rambutnya.

"Udah ketemu kan?" tanya Wendy. Yang lain ngangguk-ngangguk takut kalau mamanya marah. gini bilangnya gak ketemu

"Kakak dipake kaos kaki dan sepatunya, adek jepit rambutnya dipake" setelah itu Wendy berjalan kembali ke dapur

"aku gimana sayang?" tanya Jae

"emang biasanya gimana?" balik tanya Wendy

"Kamu pasangin habis sarapan"

"terus ngapain berdiri disitu? cepetan sarapan" setelahnya mereka segera berjalan ke arah meja makan.

Dasar.. harus mamanya strap dulu baru nurut mereka.

Selama makan, Wendy sibuk memperhatikan anak-anaknya. Dia tersenyum ketika Lami dan Jisung yang saling membantu mengambilkan makanan satu sama lain. Dia tidak membayangkan mereka akan jadi sedekat ini.

Lami, putri kesayangannya. beruntungnya dia, Tuhan membawakan Lami untuk dirinya dan keluarganya. Rasanya bahagia melihat mereka seperti ini.

Wendy melihat perubahan pada putri kecilnya, Akhir-akhir ini Lami jadi sering manja pada kakaknya. tidak seperti Lami biasanya, dia jadi sangat clingy pada Jisung. Entah sejak kapan, seingat Wendy sepertinya sejak mereka pulang sekolah sore hari berdua kalau tidak salah.

padahal waktu itu mereka bolos sekolah karena Lami sedang bersedih karena patah hati jadi jisung mengajak Lami ke taman wisata dan baru pulang sore harinya.

Lihat saja sekarang, dia lebih banyak tersenyum pada Jisung daripada sebelumnya.

Perubahan ini tak hanya dirasakan oleh Wendy tapi juga teman-teman Lami dan Jisung terutama anak-anak kompleks. Mereka merasa Lami dan Jisung jadi makin dekat

Lami jadi sering ke kelas kakaknya hanya untuk berbicara sebentar saat jam istirahat, sering ke kantin berdua atau sekarang dia rela menunggu Jisung pulang latihan dance untuk bisa pulang bersama padahal biasanya Lami ogah menunggu dan memilih pulang duluan

seperti sekarang ini

"Loh Lami kok duduk disini, kok gak pulang?" tanya Yeji dan Ryujin yang baru datang

FAMILY ENAM HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang