Perpisahan (2)

338 39 4
                                    

Perpisahan terasa begitu nyata...

Seorang remaja muda sedang duduk termenung di sebuah taman kompleks perumahan besar. Dia duduk sambil melihat bebek-bebek yang tengah berbaris untuk pulang dan mengantri masuk kandang. sudah hampir empat jam dia duduk disana seperti patung kaku yang tidak bergerak sama sekali. Sebenarnya dia ingin sekali pulang seperti para bebek itu tapi sialnya badannya menolak untuk pergi meninggalkan tempat itu.

"Cung..." panggil seseorang

Remaja itu menoleh ke arah sumber suara, dia melihat seorang laki-laki sedang berjalan ke arahnya. Tak jauh dari penglihatannya,  anak laki-laki yang  berbadan kurus berlari ke arahnya. Dia hanya menghela napas panjang, tau apa yang akan dikatakan temannya itu.

"Heh bangkek, kemana aja lo? tante Wendy bingung nyariin lo kampret" kata Seungmin, teman sekaligus tetangganya itu

Jisung yang tadi diam saja kini menghadap dua temannya itu

"Gue tau lo lagi marah tapi jangan bikin orang rumah khawatir" tambah Seungmin

"ayok pulang, udah ditungguin keluarga lo di rumah"

Jisung kembali menghela napas panjang, dia membuang muka dan menatap lurus ke arah danau yang sudah terhiasi lampu taman malam hari.

"Gue mau pulang nanti aja" katanya

Seungmin jadi ikutan duduk di sebelah Jisung. Dia tau, akhir-akhir ini anak laki-laki bapak Jaehyung itu sering pergi dan menghilang dari rumah. Dia juga sudah tau perihal Lami yang bukan adek kandung Jisung dan sebentar lagi akan pergi ke London bersama orang tua kandungnya. Dan bahkan dia tau betapa marah dan kecewanya Jisung dengan keputusan Lami.

"Lo gak mau ketemu adek lo?" kata Seungmin lemah

Jisung terdiam sejenak, mukanya tadi yang tenang terlihat gelisah dengan perkataan Seungmin

"Sampai kapan lo gak mau ketemu adek lo?"

Jisung jadi jengkel, berhari-hari dia larut dalam kemarahannya. Berusaha lari dari kenyataan tapi temannya ini justru mengungkit nama yang membuatnya sakit hati.

"Gue gak ada adek" jawabnya lagi

"kenapa? lo masih gak terima ama keputusannya Lami?" tambah Seungmin

Sungguh.. mendengar nama Lami, Jisung jadi makin marah. Rasanya kecewanya saat ini menguasai dirinya

"bisa gak sih lo gak bahas orang yang ga ada disini?" ketus Jisung

Seungmin hanya tersenyum dan lanjut berkata " Dia emang gak ada disini, tapi ada di pikiran dan hati lo"

Jisung terdiam, memang benar. Pikiran dan hatinya sedang diisi oleh Lami saat ini.

"Gue tau lo sebenernya sayang banget sama Lami, dari cara lo marah dan kecewa sampai sekarang udah buktiin itu semua"

"Gak ada yang begitu" sangkal Jisung

"Lo boleh marah atau kecewa ama dia Cung, tapi gimanapun juga dia itu adek lo. Dia pasti ada alasan kenapa dia milih buat pergi"

Jisung menatap Seungmin dan berkata "Kurang apa gue, papa ama mama buat sayang sama dia? dia udah keluarga gue anggap anak sendiri. Bahkan mama gak mau pisah sama dia. Tapi karena dia udah ketemu mama kandungnya dia jadi seenaknya pergi ninggalin kita yang udah sayang banget ama dia"

"pasti ada alasannya Cung"

"ya tapi apa? Gue bukan cenayang yang bisa nebak pikiran orang"

"Mungkin Lami mau cerita tapi lo nya aja yang keburu emosi"

FAMILY ENAM HARITahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon