Semangat

429 54 13
                                    

Hari ini hari libur, Han dan Yeji sejak tadi terus menatap Ryujin yang duduk terdiam di kursi belakang rumah. Setelah selesai sarapan, Ryujin yang biasanya duduk di kursi tamu dan memilih menonton serial pagi favoritnya lebih memilih menyendiri di halaman belakang rumah. Semenjak Han memergoki Ryujin yang menangis di kamarnya, Ryujin jadi lebih banyak diam. Kadang dia tersenyum agar papa dan mamanya tidak khawatir.

"Bang, abang aja deh yang ngomong ama Ryujin?"

"Kamu aja deh Yeji, Kamu kan sama-sama cewek. Kalian kan juga sering cerita"

"Yeji takut bang, Ryujin kalau diem nyeremin"

"Lah dikata abang gak takut? udah ayoook buruan samperin sana" kata Han sambil mendorong Yeji

"EH!!!!" Bukan hanya Yeji yang terdorong ternyata Han juga di dorong seseorang. Ternyata papanya yang sejak tadi melihat kedua anak nya itu ribut memilih siapa yang akan berbicara dengan Ryujin. Akhirnya Brian dorong saja keduanyaaa

"Kelamaaan.. udah kalian berdua aja yang ngobrol sama Ryujin"

"Papaaa... kaget elah" Protes si Han

"Dari tadi kalian berdua ribut mulu, yaudah kalian berdua aja yang kesana kenapa pakek saling tunjuk sih?"

"Kita berdua takut Ryujin Pa.. Ryujin nyeremin kalau lagi diem" Kata Han

"Lebih nyeremin mama kalau lagi ngambek, udah sana" Perintah Brian. Alhasil kedua kakak beradik itu berjalan mendekati adik bungsunya. 

"Eh.. kak, abang ngapain?" Kata Ryujin yang setengah terkejut dengan kedatangan kedua saudaranya

"Abang sama kak Yeji boleh gak duduk disini?" 

"Eh, boleh kok. Duduk sini ajaa"

Akhirnya Ryujin duduk diantara Yeji dan Han. Mereka bertiga saling berpandangan ke depan menatap taman belakang rumah yang di dominasi bunga mawar dan anggrek yang mama dan papanya selalu tanam tiap akhir pekan

"Adek mikirin apa?" Tanya Yeji lembut

Tau kah apa yang membuat Ryujin menjadi lemah? salah satu alasannya saat kakak-kakaknya memanggilnya dengan sebutan adik. Jika demikian, itu berarti mereka sedang ingin bicara lebih serius dan mendalam padanya.

"Ga mikirin apa-apa kok kak Yeji" Kata Ryujin bohong

"Karena Jeno yang makin sibuk dan bikin kamu susah ketemu sama dia?" Kata Han to the poin

Ryujin yang mendengar perkataan abangnya, menundukkan kepalanya dan wajahnya menjadi sedih. Yeji segera mengusap kepala adiknya itu dan berkata

"kakak tau kamu sedih, tapi kalau kamu sedih begini papa sama mama jadi kepikiran "

"Aku gak bisa jadi macem kak Yeji, yang bisa nyembunyikan masalah. Aku emang sedih jadi jarang ketemu Jeno tapi aku gak bisa ngapa-ngapain kak. Ini kan pilihannya Jeno dan aku udah janji buat dukung apapun keputusan dia" 

"Nah itu tau, sekarang kenapa kamu sedih gini? harusnya kamu jangan sedih gini dong" 

"Tapi aku juga gak bisa kak, ini Jeno belum berangkat ke Australi rasanya sedih banget, gimana kalau udah di tinggal"

Han segera menarik pundak adiknya agar menghadapnya dan berkata

"Mana nih yang katanya Ryujin yang mau nyusulin Jeno ke Ausie? mana nih yang katanya mau jadi dokter anak?  kenapa jadi lemah gini?  mana Ryujin adek Han sama Yeji?  mana Ryujin anak papa Brian sama mama Seulgi?"

"Dek, daripada kamu sedih lebih baik kamu fokus buat gapai mimpi kamu. Kamu juga harus sibuk belajar kayak Jeno. Supaya apa yang kamu mau,  kamu bisa wujudin"

FAMILY ENAM HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang