7.Draco Malfoy

572 84 50
                                    

Achira Grace Gallagher, dia adalah seorang gadis cantik. Dia baik lembut pada semua orang, tetapi tidak padaku. Awalnya dia bersikap baik padaku, namun saatku mulai mengejek Hermione dia berubah.

Dia selalu saja sewot dan jutek. Tapi itulah yang menjadi daya tariknya,dia juga gadis yang apa adanya. Dia memang bukan seorang kutu buku, namun aku sering sekali melihatnya membaca buku pelajaran ataupun novel.

Para gadis asrama Slytherin banyak membicarakannya, mereka bilang grace orang yang menarik perhatian seluruh pria. Kuharap itu tidak benar.

Melihat Grace yang begitu dekat dengan Harry entah mengapa rasanya aneh, ingin sekali aku menonjok nya. Namun grace pasti membelanya, dan akan menjauhiku.

Karena hari ini tidak ada pelajaran, aku ingin mengajak grace untuk berbincang bincang saja.

Aku menghampiri asrama Gryffindor, dan melihat wood baru saja keluar.

"Ada apa kau kemari?" Tanyanya.

"Bisakah kau panggilkan Grace?"

"Mau ngapain?" Tanya wood lagi. Dia sungguh menyebalkan, kepo banget jadi orang.

"Gue ada urusan, ngapa lo? lo siapanya?" Balasku kesal.

Dia tidak menjawab, kemudian dia masuk dalam asrama.

"Ye si anying ditinggal gue"

Grace keluar dari asrama, dia terlihat begitu imut memakai hoodie berwarna biru pastel. Dia melihatku dengan ekspresi datar. Sepertinya dia masih marah padaku soal buckbeak.

Dia berjalan disampingku, jantungku berdegup dengan kencang. Tanganku reflek menggandeng tangannya, ia tampak kaget.

"Biar sosweet" Kataku.

Dia cuma memutar kedua bola matanya.

Aku membawanya ke menara Astronomi. Disana kami melihat langit yang gelap penuh dengan Dementor.

Grace POV

Si pirang hari ini bersikap aneh. Dia mengajakku berbincang-bincang kecil di menahan Astronomi. Terkadang ia juga membuat lelucon yang membuatku tertawa.

Moodku hari ini menjadi baik berkatnya, karena kalian tau lah tiap bulan cewe dapet tamu ga di undang😒💔

Perutku sakit, namun sedikit berkurang ketika Draco menggenggam tanganku. Entahlah aku gugup sekarang, bukan gugup namun malu. Jantungku berdegup dengan sangat kencang.

"Grace?"

Aku menatap Draco, dia juga menatapku. Kemudian Draco mendekat bahkan sekarang aku bisa merasakan nafasnya, dan...

"HEH KALIAN NGAPAIN!?" Ucap oliver tidak santai yang entah datang dari mana.

"ganggu aja lu sat" Jawab Draco dengan wajah sewot(😒)

"Ga ngapa ngapain, disini dingin jadi aku peluk draco. Udah ah ayo bentar lagi makan malam"
Kataku lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Aku berteleportasi ke kamar aidan.

"BANGSAT ANJING BABI DAN JUGA KUCING" Latah aidan karena kaget aku tiba-tiba muncul.

"Ih kasar, ayo ah makan laper"

"Dari mana aja sih lu?"

"Jalan jalan, udah ayooooooo cepetan anjim gue laper pengen indomie" Kataku sambil menarik-narik tangan aidan. Kemudian kamu berteleportasi ke dapur, untung saja tidak ada siapa-siapa disana.

Aku dan Aidan memasak indomie, karena makan malam masih satu jam lagi. Aku udah laper gengs ehehe😁

Aidan yang masak, aku sih bantu makan aja. Soalnya dia udah janji masakin selama sebulan sebagai permintaan maaf. Masakan dia enak tau, apalagi seblak nya beuhhhhh mantep

Heather Where stories live. Discover now