14. Pemakaman

469 67 38
                                    

Seluruh murid dan profesor berkumpul di aula sekolah untuk melaksanakan penghormatan terakhir pada cedric dan louis. Semua orang disana terlihat murung dan sedih. Sebagaimana mereka kehilangan sahabat dekat mereka. Namun diantara orang-orang, keadaan Grace lah yang paling buruk.

Hermione tak tega melihat sahabat dekatnya yang menangis tanpa henti. Grace yang dikenal sebagai gadis ceria dan pecicilan berbeda dengan grace yang ia lihat sekarang, murung dan sedih.

Profesor Dumbledore memberikan sedikit pidato—lebih tepatnya ucapan untuk menghormati Cedric dan louis yang mati di tangan Voldemort dan death eaters.

Grace tidak hadir dalam pemakaman, dia lebih memilih menangis dikamar dibandingkan harus melihat louis yang sudah tidak bernapas. Harry juga tidak ikut kepemakaman, dia menghampiri grace yang menangis lalu memeluknya.

Dilihatnya keadaan grace yang kacau, sangat kacau. Matanya memerah dan bengkak, pipinya basah, dan rambutnya acak acakan.

"Grace, are you okay?" Harry melemparkan satu pertanyaan bodoh, atau bisa dibilang goblok?

"Harry, sesakit itukah Kehilangan sahabat?"

Tunggu, sahabat?
Bukannya Louis pacar grace?
Begitu batin Harry.

Harry menjawab grace hanya mengangguk.

Kemudian keduanya hanya terdiam, grace sudah berhenti menangis. Kini grace sibuk dengan pikirannya yang hanya grace, Tuhan, dan author yang tau.

------------

Grace sudah membulatkan tekadnya untuk memulai rencana ke masa lalu. Dia sedikit takut, karena resiko kembali ke masa lalu sangat besar. Apalagi pangeran kegelapan sudah bangkit.

Sebelum berangkat dia menghampiri aidan dan sahabat-sahabatnya. Semoga saja ini bukan terakhir kalinya dia melihat mereka.

"Apanih tiba tiba meluk si bocil"

Grace menggeleng.

"Jadi beneran ya mau balik ke masa lalu?" Tanya aidan.

Grace terkejut, bagaimana aidan tau rencananya?
Apa aidan memata matai dirinya?

"Boleh?"–grace

"Ga"–aidan

"Kenapa? Kenapa ga bol-"

"Abang yang pergi, kamu disini aja. Terlalu berbahaya grace"

"Gamau, aku gamau abang jadi korban si botak atau antek anteknya!"

"Anjir si botak, ntar jodoh tau rasa lu sama si botak"–aidan lalu tertawa.

Grace memutar kedua bola matanya. Like this🙄

Pada akhirnya grace mengalah lalu membiarkan aidan ikut dalam rencananya.

Aidan dan grace mencoba mengatur waktu yang pas agar tidak tersesat ke dimensi waktu lain. Kemudian...

WUSHHHH

Kedua kakak beradik itu menghilang disertai dengan cahaya yang menyilaukan, do'akan saja mereka selamat.




Tanpa grace dan aidan sadari seseorang memperhatikan dan menguping pembicaraan mereka dari tadi. Dia terlihat cemas dan panik.

Dia berlari meninggalkan tempat itu menuju sebuah pondok yang jauh dari Hogwarts dengan menggunakan sapu terbang.

Ketika memasuki pondok ia bergegas mencari sesuatu. Dia seluruh ruangan itu namun barang yang ia cari belum juga ditemukan.

Heather जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें