5.Aidan

526 84 29
                                    

Grace POV

Awal dari tahun ketiga kami dikejutkan oleh kaburnya Sirius Black dari Azkaban. Katanya dahulu dia adalah kaki tangan dari Voldemort yang membocorkan keberadaan keluarga Potter.

Hogwarts dikelilingi oleh para Dementor, bahkan katanya Harry sempat diserang oleh Dementor. Untung saja ada Profesor Remus Lupin disana, guru DADA baru kami.

Hari ini kami ada di kelas Hagrid, ah haruskah aku panggil dia profesor sekarang?

Lagi-lagi Draco dan antek-anteknya mengejek Harry, tapi sepertinya dia mendapatkan karma. Tangannya dicakar oleh buckbeak, dan kelas pun di bubarkan.

Ketika sedang berjalan-jalan santai aku di panggil Madam Pomfrey. Katanya Malfoy mencariku.

Aku bergegas menghampiri Draco di hospital.

"Oh grace kau sudah datang" Ucapnya lalu tersenyum lebar.

"Hm, kenapa lu manggil gue?"

"Lu kagak khawatir gitu sama gue? sakit tau" Jawabnya dengan nada manja.

"Karma, lu gangguin orang mulu si jadi kena Karma hahaha" Kataku sambil tertawa.

"Grace.." Draco menatapku.

"Hm?" Aku menatapnya balik.

Dia memelukku.

"Biarkan seperti ini sebentar"

Aku hanya terdiam sampai suara pintu tertutup terdengar.

OH SHIT!
Sepertinya ada yang melihat kami berdua, ini gawat. Jika Aidan mengetahuinya dia akan mengadu pada ayah.

Aku meninggalkan Draco, aku harus mencari siapa yang melihat kami. Namun tiba-tiba saja.

"Crucio"

Badanku terasa sangat sakit, aku terjatuh dan melihat itu adalah Parkinson.

"Dasar jalang, semua saja kau embat. Kau mendekati wood lalu berpelukan dengan draco" Ucapnya lalu meludah.

Aku mencoba melawan, dan disaat ada kesempatan.

"Stupefy" Pansy terdorong ke belakang.

Aidan dia melihatku merapalkan mantra pada Parkinson, kupikir dia akan membelaku namun justru sebaliknya.

"Expelliarmus"

Tongkat ku berpindah ke tangan Aidan. Dia membantu Parkinson berdiri lalu menarik tanganku paksa.

"Bodoh" Katanya

"Apa!?"

"Gadis bodoh"

"Apa salahku?"

Kupikir Aidan akan memarahiku karena berdekatan dengan anak rival ayah, tapi nyatanya aku salah.

"BAGAIMANA BISA KAMU MENYAKITI SESEORANG HAH!? KAU MEMBUAT SESEORANG TERLUKA BODOH, KAU PIKIR AKU TIDAK MELIHATMU MERAPALKAN MANTRA PADA PANSY!?" Aidan berteriak lalu menghempaskan tanganku dan pergi meninggalkanku tanpa mendengarkan penjelasan.

Sakit, rasanya sangat sakit. Lebih sakit dari mantra cruciatus tadi. Apa aku salah? Aku cuma mau membela diri.

Grace POV end

Oliver ingin menghampiri Grace, namun grace sudah pergi duluan. Grace pergi menuju menara Astronomi, ia menangis sepanjang jalan. Grace memang wanita yang kuat, namun tidak dengan hatinya. Dia sangat mudah menangis.

Ernie yang kebetulan melihat grace menangis, berinisiatif untuk mengikutinya.

Di menara Astronomi grace menangis sejadi-jadinya, dia tidak menyangka Aidan semarah itu. Grace tidak bermaksud menyakiti pansy.

Heather Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora