Prolog

40 4 0
                                    

Namanya Rindu, anak bungsu dari dua bersaudara, punya kakak laki-laki yang usianya terpaut 3 tahun darinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namanya Rindu, anak bungsu dari dua bersaudara, punya kakak laki-laki yang usianya terpaut 3 tahun darinya.

Bungsu? Mungkin orang-orang akan banyak yang berfikir "enak ya jadi anak bungsu" "pasti dimanja, apapun keinginannya diturutin"

Hell... Salah.

Nyatanya, Rindu merasa tidak ada apa-apanya di keluarganya, cuma bayangan dari kakaknya yang terlalu amat sempurna itu. Kadang Rindu mikir, apa dia anak angkat? Tapi mengingat gimana miripnya dia sama Bunda, rasanya mustahil, terlebih ini bukanlah seperti kebanyakan cerita di wattpad, ini real kisah hidupnya.

Kak Awan yang selalu menjadi kebanggaan, tidak hanya di rumah, di sekolah, di kampus, bahkan dimana pun dia berada. Rindu bahkan sudah menyerah untuk mencari titik kelemahan dari si "mr. perfect" itu.

Di akademik, Kak Awan selalu juara umum sejak SD sampai SMA, dan sebentar lagi Kak Awan bakal wisuda Magister dengan predikat caumlaude. Tidak hanya itu, Kak Awan selalu mendapat beasiswa prestasi, 2 kali akselerasi. Tidak seperti Rindu, untuk mendapatkan juara kelas saja dia harus mati-matian belajar, bahkan sampai harus mengorbankan tontonan drama Korea kesukaannya.

Di bidang olah raga, Kak Awan bisa dikatakan hampir menguasai semua bidang, mulai dari sepak bola, basket, futsal, badminton, dan bahkan Kak Awan pandai dalam olah raga air.

Apa Rindu juga harus menyebutkan bagaimana hebatnya Kak Awan dalam bermusik? Sudah, Rindu tidak sanggup lagi, semakin banyak ia menyebutkan kehebatan Kak Awan semakin membuatnya sadar bahwa perbandingannya dengan Kak Awan ibarat bagaikan batu dan bintang.

Kenapa? Kenapa Kak Awan begitu sempurna? Bukankah katanya di dunia ini tidak ada yang sempurna? Lalu Kak Awan itu apa?

Sekeras apapun Rindu berusaha, nyatanya ia tidak akan bisa mengalahkan eksistensi Kak Awan dimanapun dia berada. Rindu ingat, saat ia berhasil juara kelas, Bunda hanya mengatakan semangat lagi belajarnya, biar bisa menjadi juara umum seperti Kak Awan.

Bolehkah Rindu membenci kakaknya sendiri?

Terlebih segala urusannya harus sepengetahuan Kak Awan, Rindu mau ini mau itu harus atas izin Kak Awan. Come on, Rindu bukan anak kecil lagi, sebentar lagi usianya genap 17 tahun. Sampai kapan ia harus hidup dalam bayangannya Kak Awan? Nggak, ini nggak bisa dibiarkan. Rindu punya hak penuh atas kehidupannya sendiri.

Okey Rindu, sudah saatnya lo buat wujud lo sendiri, stop jadi bayang-bayangnya Kak Awan!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rahasia AwanWhere stories live. Discover now