"sedang apa kamu diluar begini?"tanya bu erna sinis.

"biasa bu"ucap gibran.

"kamu tidak mengerjakan pr lagi?"tanya bu erna yang sudah hafal dengan taktik gibran.

"bukan ga ngerjain bu, tapi-"ucap gibran.

"tapi?"tanya bu erna.

"tapi lupa"ucap gibran membuat bu erna menghembuskan napas jengah.

"ya sudah kamu kerjakan hukumannya dengan baik, jangan mampir ke kantin, kalo sampai saya lihat kamu mampir, saya tambahkan hukuman kamu"ucap bu erna.

"nghoghey"jawab gibran yang hanya dianggap angin oleh bu erna.

• • •

"lo kenapa sih daritadi ga bisa diem? udah kaya belatung nangka tau ga?!"ujar luna yang sedari tadi tidak nyaman pasalnya teman sebangkunya itu bergerak gerak seperti cacing yang terkena bubuk garam.

"lun, anterin gue ke toilet yu, kebelet banget asli dah"ujar tasya.

"yaelah gue kira lo kenapa, yaudah ayo"ucap luna.

"eh gue ikut dong, bedak gue luntur nih"ucap syakila yang mendengar kalau temannya itu ingin pergi ke toilet.

"make bedak tabur bayi aja ribetnya udah kaya ema ema komplek beli perabot dah"gumam luna membuat syakila merucutkan mulutnya.

"iri bilang kampret! wle!"ujar syakila sambil memeletkan lidahnya membuat luna bergedik jiji.

"ada apa ni ada apa?"tanya tiara yang baru saja menyelesaikan tugasnya.

"toilet"jawab syakila.

"ikut dong"ujar tiara.

"buset semuanya ikut? ga sekalian aja sekomplek"cibir luna.

"udah ayo ah, udah diujung menara nih anjir!"ujar tasya yang grasak grusuk menahan sesuatu agar tidak keluar sekarang.

"ayo dih cepetan katanya mau ikut, gue ga tanggung jawab ya kalo tasya kencing disini"ucap luna membuat tiara dan syakila tertawa pelan.

"ish lo semua malah pada ngerumpi, udah lah gue cabut duluan"ujar tasya yang berdiri dari duduknya dan menghampiri wali kelasnya yang sedang duduk di singgahsana kedudukan guru, yap! wanita itu bernama bu dina.

"permisi bu"ucap tasya.

"ya, ada apa nak?"tanya bu dina.

"saya izin buang air kecil, bu"ucap tasya membuat bu dina mengangguk.

tiga temannya membulatkan matanya saat tasya hendak melanjutkan langkahnya.

"tasya tunggu!"ujar luna mengejar tasya yang diikuti oleh tiara dan syakila.

"gue udah ga tahan! lo semua nyusul aja ya! bye!"ujar tasya langsung kabur terbirit birit.

"kalian pada mau kemana?"tanya bu dina kepada ketiganya.

"toilet bu"jawab serempak.

"bertiga? ke toilet?"tanya bu dina.

"berempat bu, sama tasya juga, ibu lupa?"ucap syakila yang mendapatkan injakan kaki dari tiara membuat sang korban mengaduh kesakitan.

bu dina berdecak"kalian mau ngapain rame rame ke toilet?"tanya bu dina.

"yah ibu kaya ga pernah muda aja, kita kan mau gibah, bercanda, benerin rambut, dandan-"ucap syakila tanpa memakai akhlaknya terlebih dahulu membuat seisi kelas bersorak.

"iri bilang bos!"ujar syakila yang membuatnya disoraki lebih keras.

"sttttt"guram bu dina yang menyatukan jari telunjuknya ke permukaan bibir.

"sudah sudah jangan berisik, kalian boleh ke toilet"ucapnya lagi.

"aaaaaaa, your is the best baby"ujar syakila membuat guru yang diperkirakan berusia 25 tahun pun bergedik ngeri pasalnya anak murid yang satu ini menyebutnya dengan sebutan 'baby'.

"sana pergi, ada kamu disini pasokan oksigen saya jadi berkurang"ujar bu dina membuat seisi kelas tertawa.

"lo kira gue setan"ujar syakila sangat pelan, bahkan tidak ada yang mendengarnya kecuali dirinya sendiri dan tuhan.

mereka bertiga langsung bergegas menuju toilet lantai paling bawah untuk menyusul tasya.

yap! guru itu adalah guru yang paling the best, yang selalu akrab dengan siswa siswinya, bu dina juga termasuk guru termuda dari yang lain, tak jarang para murid lelaki menggodanya.

• • •

"jadi, lo masih ga mau bayar utang lo sama kita kita?"tanya luna yang sedang menyuci tangannya di wastaffel toilet.

"emang gue ngutang sama kalian? perasaan gue selalu bawa uang jajan dah"ucap tasya dengan sangat polos membuat luna menahan emosinya untuk tidak menjitak kepala sahabatnya yang sedikit tebir ini, ralat! sangat tebir.

"utang cerita bego, ya kali lo ngutang duit, ga mungkin anak pemilik perusahaan kek lo ngutang sama kita kita"ucap syakila panjang lebar.

"oh cerita"ucap tasya yang sedang duduk diatas keramik wastaffel sambil membulatkan mulutnya ditambah mengangguk kecil.

"emang gue belum cerita? bukannya tadi pagi udah ya"tanya tasya.

"dih lo jadi pikunan, lo aja tadi piket"jawab tiara yang sedang merapikan baju seragamnya.

"eh iya, btw ceritanya harus mulai dari mana nih?"tanta tasya menyengir yang dibalas dercakan hembusan malas dari tiga temannya.

"ya gatau lah! gue kan ga tau makanya lo harus cerita sama kita, gimana sih ish jadi pengen gue jitak dah"cibir tiara membuat tasya terkekeh.

"oh iya nih ya, jadi semalem gue ke supermarket, ketemu dia-"ucapan tasya terpotong.

"dia siapa sya?"tanya luna.

"ish! jelangkung amazon"jawab tasya acuh.

"siapa anjir jelangkung amazon"tanya tiara membuat tasya berdecak.

"kakak kelas lo yang katanya ganteng"ucap tasya dengan menekan kata ganteng membuat teman temannya tertawa geli.

"anjir jelangkung amazon dong"ujar tiara yang tak henti dari tawanya.

"ish bodo ah"cibir tasya.

"terus sya"ucap luna.

"pokonya gue rebutan minyak goreng sama dia karena kebetulan barangnya cuma ada satu, lo tau kan kalo gue alergi minyak goreng biasa"ucap tasya membuat tiga temannya kaget.

"lo alergian?"tanya syakila membuat tasya mengerutkan keningnya.

"emangnya lo belum tau?"tanya tasya.

"lo kan belum pernah cerita"ucap luna membuat tasya mengingat dan menepuk keningnya.

"eh iya kan dia semua temen baru gue"batin tasya.

"jadi gue alergi minyak goreng, mama gue kalo masak selalu pake yang berkualitas gitu, ya emang sih ga berdampak apa apa, cuma kalo makan pake minyak goreng biasa pasti tangan gue bisa pada merah"ucap tasya panjang lebar.

"sumpah gue baru ta-"ucapan syakila terpotong.

langkah kaki seseorang yang muncul didepan pintu toilet membuat keempatnya menoleh.

• • •

FOLLOW AKUN AUTHOR @nisaashaff

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN JUGA KALO BISA XIXI

SALAM SAYANG AUTHOR

nisaashaff
13/12/2020
DEPOK

TWO CHOICE GIRLWhere stories live. Discover now