[14] Berantem

231K 27.8K 9K
                                    

Hai hai, kangen gakk sama ArionAjeng??

BTW KALO AKU BUKA GC MAU IKUTAN GAKKK???

ABSEN DULU SINIII

Kalian lagi pengen banget makan apa?

Udah PAS belum? Susah gak?

Udah ujan belum hari ini?

BLUE LOVENYA DULU BUND💙💙

BLUE LOVENYA DULU BUND💙💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING💙

•••

"Woy di luar banyakan yang nyerang!" seru seorang cowok yang tiba-tiba nongol di celah pintu.

Arion dan yang lainnya sontak menegang. "Siapa?"

"Geng Alfa," sahutnya lagi dengan napas ngos-ngosan.

Sampai tak berapa lama suara gaduh makin terdengar nyaring.

"Bangsat!" cetus Arion yang langsung berdiri dari duduknya.

Bisa-bisanya mereka mencari ribut sampai ke sekolahnya.

Bara bersiap dengan senjatanya, ia mengambil tongkat base ball yang sengaja ia letakan di ujung ruangan. "Gak bisa di biarin, harga diri gue tercoreng," umpatnya.

Begitupun Diego dan Ander yang lebih memilih menggunakan tangan kosong.

Arion membuka kancing-kancing seragam sekolahnya, membiarkan kaos hitam di baliknya terlihat.

"Ed, kabarin semua pasukan," desis Arion tajam yang langsung di angguki olehnya.

"Ayo, maju!" ajak Ronald sembari merangkul bahunya.

"Jangan mundur sampe salah satu dari mereka belum ada yang mati!" teriak Bara dengan napas menggebu-gebu.

"Dia jual gue beli!" celetuk Ander keras-keras.

"Cakep!" sahut Diego.

"Gue bukan lagi pantun amjink," sarkas Ander sembari menoyor kepalanya.

Keenamnya berjalan keluar, ternyata suasana memang sudah tidak kondusif lagi. Semua siswa ramai-ramai berjalan keluar untuk menyaksikan apa yang terjadi, dan para guru yang kelimpungan menghubungi pihak berwajub untuk mengamankan anak-anak yang membawa senjata tajam.

Langkah Arion kian tergesa, melihat Ringgo dan pasukannya yang telah berdiri rapi di tengah lapangan seolah menungguinya membuat emosi Arion berkali-kali lipat lebih terpacu.

Cih, dia fikir keren dengan apa yang tengah dia lakukan, jelas saja TIDAK!

"OH INI KETUANYA!" seru si Ringgo keras-keras, salah satu tangannya memainkan sepotong besi yang sejak tadi ia genggam.

ARION : DANGEROUS HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang