[66] Belajar Bareng

163K 26.3K 26.3K
                                    

H.A.I

Mana yang kangen ARION AJENGG??

Belakangan ini kan aku updatenya mayan lama yaa, insya Allah dan gak janji juga sih buat kedepannya pengen banget update cepet, minimal 2 minggu 3 part gitu lohh updatenyaa😊 kan kalo sekarang-sekarang 1 minggu 1 part ya wkwk

ABSEN YUKK DENGAN SEBUTIN NAMA IG KALIAN, SIAPA TAU PADA MAU MUTUALAN!

Question of the day is ...

1. Coba komen seolah-olah kalian lagi ada di kelas dan tiba-tiba temen kalian ada yang bilang 'WOY ADA GURU!' padahal boong

2. Kalo kalian jadi mentri pendidikan, peraturan apa yang pengen kalian buat?

3. Cita-cita kalian apa sih guys?

BLUE LOVENYA YUK💙

HAPPY READING, DEAR❣

•••

Ujian Nasional sudah di depan mata, tidak ada lagi pintu pengampunan untuk para siswa kelas tiga. Semua canda tawa yang biasanya terlihat nyata kini hanya bagai bayangan tanpa rasa. Perjuangan mereka selama tiga tahun di tentukan dengan ini.

Seperti halnya Ajeng, ia memang tidak terlalu pintar tapi Ajeng tidak malas. Ia selalu yakin dengan sebuah pepatah yang mengatakan orang pintar akan kalah dengan orang rajin.

Dan yeah dia melihat semuanya dari diri Arion, dia tidak pintar dan juga malas. Cukup memprihatinkan.

BRUK

"Mulai sekarang kita belajar bareng," ucap Ajeng sembari meletakan beberapa tumpuk buku di atas meja, membuat fokus Arion akan game di hadapannya buyar seketika.

Sontak saja Arion menatapnya dengan penuh tanya. "Belajar?"

Ajeng mengangguk tegas kemudian cewek itu memlih duduk di sampingnya. "Bentar lagi UN, gue mau kita lulus sama-sama."

Tiba-tiba Arion terkekeh. "Emang lo pernah denger ada siswa yang gak lulus UN?"

Ajeng menatap Arion penuh protes. "Katanya lo mau kita satu kampus, berarti harus banyak belajar."

Arion memutar bola mata jengah, ia kembali fokus pada gamenya. "Lo ganggu, Ajeng," decaknya.

Ajeng tak habis pikir pada cowok ini, bisa-bisanya masih asyik bermain game di saat hampir seluruh siswa kelas tiga di Indonesia mencemaskan masa depannya.

GRAP

Dengan tiba-tiba Ajeng meraih ponsel Arion, kemudian mematikannya tanpa persetujuan cowok itu.

"Lo apain hape gue!" seru Arion tak terima.

Bukannya menjawab, Ajeng malah memasukan handphone tersebut ke saku celananya. "Gak ada main hape, gak bikin lo pinter," ketusnya.

Arion tak bisa berkata-kata karenanya. Ia memperhatikan Ajeng yang sibuk memilih buku yang ada di hadapannya.

Arion membuang muka, sejurus dengan itu melemparkan punggungnya pada sandara sofa. "Gue gak mau belajar."

Ajeng menghela napas lelah. "Terus maunya apa? Gak lulus UN?"

"Belajar bisa h-1," sahutnya.

"Buat orang genius bisa, tapi lo enggak."

ARION : DANGEROUS HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang