The Truth

240 25 10
                                    

Seungri meraba sakunya dan segera mengambil ponselnya untuk memanggil Youngbae. Tubuhnya bergetar hebat, rasa takut menghantuinya bukan karena dia terkunci di ruangan itu karena dia yakin akan ada orang yang datang tapi karena sikap TOP yang berubah dan sangat membencinya lah yang membuat Seungri takut.


"Yeoboseyo Ri?" Ucap Youngbae di seberang sana.


"Hiks...Hyung...Hyung dimana?"


"Seungriyah wae geurae? A-aku di dorm sebentar lagi aku ke gedung YG karena jadwalku diundur besok wae?"


"Hyung... cepat kemari... aku... aku terkunci hyung...."



"Mwoya? Dimana?!"


"Tempat penyimpanan rekaman hyung phali hyuung..."







Youngbae pun bergegas ke gedung YG dan setelah sampai dia mencari kunci ruangan yang dimaksud Seungri di ruang staff.

"Kami juga akan kesana Youngbae karena kemera cctv tertutup oleh kain..." ucap salah seorang staff.
"Apa? Seungri ku juga berada disana noona! Kalau begitu ayo kita kesana!"




Setelah pintu dibuka, Seungri langsung menyambar Youngbae dengan pelukan. Youngbae mendengar isakan dari Seungri tubuhnya pun basah oleh keringat padahal ruangan itu ber-AC. Youngbae melihat kearah CCTV yang benar tertutup kain.

"Yah! Kenapa kau bisa terkunci? Seungri jawab hyung!" Youngbae menangkup wajah Seungri.
"Hyuung..."
"Ri... Apakah ada orang yang menyakitimu? Kau terluka maknae?" Youngbae mengecek seluruh tubuh Seungri.
"Hyung aku ingin pulang ke dorm ayo hyung..."
"Ya sudah ayo kita pulang..."




Youngbae pun memapah Seungri tapi sampai di pintu mereka bertemu dengan Jiyong.


"Bae ada apa?"
"Ji... seseorang sepertinya ingin melukai Seungri..."
"Hyung... Ayo hyung..." Seungri menarik lengan Youngbae menghindari untuk berkomunikasi dengan Jiyong.
"Tidak, tunggu!" Jiyong menarik tangan Seungri untuk mendekat padanya.
"Hyung... lepaskan..." rengek Seungri.
"Ri... Hyung mohon apa hyung melakukan kesalahan? Kenapa kau semarah ini Ri? Hyung tidak bisa... Hyung merindukanmu..."
"Hyung... Aku pusing... Aku ingin istirahat..." Seungri mencoba melepaskan tangan Jiyong. Tapi Jiyonh geram dia mendorong tubuh Seungri sampai membentur tembok dan dia pun menatap Seungri tajam. Seungri hanya bisa merunduk tidak berani menatap mata Jiyong.
"Apa maumu? Huh? Aku peduli padamu tapi kau malah lari!" Bentak Jiyong , Youngbae melihat Seungri yang tiba-tiba lemas dan memegang dadanya.
"Yah, Seungri..." Youngbae menangkap tubuh Seungri dan membawanya ke pelukannya.
"Bae! Dia harus menjelaskan padaku!"
"Cukup Ji kau tidak lihat dia masih ketakutan?"



Youngbae pun membawa pergi Seungri, tapi saat beberapa langkah Jiyong memanggil mereka.


"Ok? Sebelum rasa sakitku terlalu jauh... Jangan ada lagi perhatian diantara kita Ri... Aku ingin bebas dari dirimu, tidak usah mengkhawatirkan aku lagi... Aku baik-baik saja tanpamu!" Ucap Jiyong dan Seungri hanya menoleh pada Jiyong lalu tersenyum.
"Baiklah hyung..." jawab Seungri lirih.
"Dasar penghianat!!" Bentak Jiyong dari kejauhan.




Sesampainya di dorm , Seungri langsung menuju kamarnya dan menidurkan tubuhnya. Daesung belum pulang dari jadwalnya, Youngbae membuatkan minuman hangat untuk Seungri tapi saat dia masuk terlihat Seungri memeluk bonekanya sambil menangis.

"Seungri..."
"Hyung..."
"Yasudah tenangkan dirimu..."'Youngbae mengusap pipi maknaenya itu.
"Daesung hyung belum pulang hyung?"
"Belum... tidurlah dulu... arasseo?"
"Ne hyung..."







Daesung pulang saat hari hampir petang, dia sudah mendengar kabar tentang Seungri dari managernya. Dia pun langsung ke kamar dan duduk di samping Seungri, dia menyentuh pipi Seungri dan terkejut karena sangat panas.

"Seungri..."
"Jiyong...hyung..." rintih Seungri, Daesung terkejut dan langsung menarik tangannya dari wajah Seungri.
"Ini Daesung hyung Ri..."




Seungri membuka matanya perlahan dan kemudian bangun lalu memeluk Daesung erat.


"Hyung..."
"Ri... Aku tau semuanya maknae... Aku tau..."
"Hyuung... Daesung hyuung..." Seungri tidak mampu berkata-kata hanya memanggil nama Daesung yang dia bisa.
"Ri... Aku ambilkan obat dulu ne maknae?"
"Ah andwae~ disini saja..." rengek Seungri membuat Daesung tersenyum.
"Youngbae hyung~ tolong ambilkan obat untuk Seungri, dia demam hyung!!"



Tidak lama kemudian, Youngbae datang sambil membawa obat dan air putih untuk Seungri.


"Ne? Maknae sakit?" Tanya Youngbae.
"Gwaenchanna hyung..."
"Apa karena perkataan Jiyong tadi?"
"Perkataan apa hyung?" Tanya Daesung penasaran.
"Uhm hyung ini obatku? Mana hyung aku minum..."  ucap Seungri sambil mengambil obatnya dari tangan Youngbae.
"Ne... ini minumlah..." Youngbae pun memberikan gelas berisi air itu pada Seungri, Daesung yang merasa dicuekin Seungri dia akhirnya diam dan menunggu Seungri untuk meminum obatnya.




Setelah menemani Seungri, Youngbae pun berpamitan untuk pergi hanya tinggal Daesung dan Seungri saja didalam kamar.

"Ri... Apakah Jiyong menyakitimu?"
"Aniyo hyung..."
"Jangan bohong padaku... Aku tau kau mungkin tidak mempercayaiku seperti kau mempercayai hyung yang lain tapi-"
"Kau bicara apa? Aku percaya padamu hyung... Tapi aku benar-benar tidak apa sungguh hyung..."
"Kenapa kau bisa sampai sakit hum?"
"Aku orang yang lemah hyung...." lirih Seungri.






Tiba-tiba TOP datang dan langsung menyeret Seungri lalu melemparkan tubuh Seungri ke lantai. Daesung yang terkejut hanya bisa mematung melihat Seungri yang terjatuh.



"Brengsek! Sebenarnya kau ini ada apanya eoh? Kenapa Jiyong sampe tergila-gila padamu?" Bentak TOP.
"Jiyong hyung kenapa hyung?"
"Dia mengurung dirinya didalam kamar!"
"Jinjja?? Hyung... Aku percayakan semuanya padamu... tolong pastikan dia baik-baik saja..." ucap Seungri membuat TOP semakin geram dan lalu menginjak perut Seungri keras.
"Ukh!" Pekik Seungri sambil menggulung tubuhnya.
"Hyung!!Kau ini kenapa? Dia maknaemu hyung!!" Teriak Daesung.
"Maknaeku? Seungri?" TOP mencengkeram rambutnya.







'TOP TOP TOP hyung~'






Suara imut Seungri bermain-main di otaknya.






"Seungri~" lirih TOP.






'sarangahae hyung!!'







"Aaarrghh!!!" TOP membanting lampu yang berada di meja dekat dirinya lalu pergi meninggalkan Seungri dan Daesung.






"Hyung..." panggil Seungri.
"Ri? Kau tidak apa?"
"Jiyong hyuung..." Seungri terisak memanggil nama Jiyong membuat Daesung melepaskan pelukannya dan membantu Seungri berdiri.










Keesokan harinya, Seungri pun membuka matanya dan tidak melihat siapapun di sekitarnya tapi pandangannya tertuju pada buku diary milik Daesung. Entah kenapa hati Seungri menyuruhnya untuk membukanya dan membaca isinya.



Seungri benar-benar terkejut dan mengepalkan tangannya erat, air matanya jatuh bercucuran dan dia menahan isakannya.



"Seungri~ bangun... ayo ki...ta...ma...kan..." ucapan Daesung terbata-bata saat melihat Seungri yang menangis sambil membaca buku diarinya.







Nex?

TOP Hyung!Where stories live. Discover now