BAB 08

8 1 0
                                    

Diperjalanan, bang ray tidak habis meledek ku. Bilang kalau daffa pacarku lah, gebetanku lah, apapun itu bang ray terus meledeku, sesampai di rumah bang ray terus meledeku. Jangan tanya aku membalas ledekannya atau tidak, kalian sudah tau jawabannya. Aku hanya diam, biarkan bang ray berkata apa nanti kalau dia sudah capek dia bakal diem sendiri. Aku langsung menuju kamar dan berganti baju, lalu kebawah membantu mamah yang sedang melipat baju yang bari selesai di jemur.

"Mah, mamah tau ga. Anak mamah yang masih SMA ini nih, masa udah punya pacar mah. Kacau banget ga tuh" tiba-tiba bang ray turun dari tangga dan langsung duduk di sofa sebelah mamah, sekarang posisinya mamah menjadi pemisah antara aku dan bang ray. Aku hanya melotot tetapi namanya saja bang ray, tidak akan menyerah.

"Yang bener kamu ray? Siapa yang mau sama dia? Ngomong aja gak pernah, mukanya judes gitu. Tapi kalau untuk visual, keturunan mamah tidak pernah mengecewakan." Timpal mamah, kenapa jadi mamah sekarang yang meledek ku.

"Apasih bang ray, mamah ga usah percaya deh ama bang ray. Dia ga tahu apa-apa." Ucap ku malas.

"Mimih gi isih pirciyi dih simi bing riy dii gik tii ipi-ipi ahahahah ... Abang tau semua waa, nih ya abang bilangin mulai sekarang jadi cewe jangan judes-judes. Nanti belum apa-apa dia udah mundur lagi cuma gara-gara muka kamu begitu". Ledek bang ray tiada habisnya. Aku melempar pakaian yang ada di tangan ku, dan shoot pas mengenai mukanya. Tak kupedulikan, aku kembali ke atas. Ke kamar.

Kusambar sembarang buku di tumpukan buku-buku ku. Ku baca di sembarang halaman nya, saat ini aku hanya ingin mengalihkan pikiranku, pikiranku tidak seperti biasanya. Hari ini kacau. Tiba-tiba handphone ku bergetar tanda pesan masuk, sudah lama sekali notice tersebut tidak berbunyi. Dan sekarang berbunyi kembali, ku ambil handphone ku dan tertera pesan dari nomer yang tidak dikenal. Aku mengerutkan dahi siapa nih ucapku dalam hati. Tak ku balas, paling hanya spam atau salah masuk? Tidak peduli. Ku lanjut membaca, tak sadar matahari sudah pergi meninggalkan semburat orange yang sangat indah, yaitu senja. Aku keluar menuju balkon depan kamar, kecil memang. Namun untuk diriku sendiri menikmati detik tiap detik senja seperti ini sudah lebih dari ukup.

Benar apa kata penulis-penulis di luar sana. Senja tidak pernah mengecewakan, bagi mereka yang terluka. Dengan senja semua luka itu tersembuhkan. Mengobrol dengan senja mungkin seru kali ya, menceritakan keluh kesah kepadanya, setidaknya aku tidak perlu mendengar balasan yang menambah sesak dada.

Banyak orang bilang, senja indah hanya sesaat. Sehabis senja datang gelapnya malam yang mencekam. Mereka lupa akan hukum alam yang berlaku, kehidupan bagai roda bukan? Tak selamanya hidup kita selalu indah seperti senja.

Hidup kita suatu saat akan kelam bagai gelapnya malam, hidup kita suatu saat akan cerah bagai terangnya mentari di siang hari. Disini, kita cukup menikmati setiap lika-liku hidup. Tuhan selalu punya rencana terbaik dari yang baik, percayalah. Ciptaan tuhan tidak ada yang pernah mengecewakan, terkecuali manusia. Mereka tempatnya salah memang.

Disaat senja sepenuhnya pergi, aku kembali ke dalam dan menutup pintu balkon. Udara sudah mulai dingin. karena besok sabtu dan sekolah ku libur, aku berniat untuk menuntaskan bacaan ku. Sudah saat nya aku membeli beberapa buku karena buku bacaan ku sudah habis, sudah kubaca semua. Mungkin bang ray besok bisa mengantar ku ke toko buku. Tak sadar waktu sudah menunjukan pukul 23.00 sudah cukup larut hanya dihabiskan untuk membaca. Aku tarik selimut dan tertidur.

........................................................................

Alarm membangunkan pukul 5.00 pagi cukup pagi untuk hari libur seperti ini. ku lihat handphonne 26 pesan belum terbaca. Ku mengerutkan dahi, siapa yang mengirim spam seperti ini di pagi hari pula. Nomor yang sama, nomor yang semalam mengirim pesan pula. Siapa empunya? penting sangat kah? Ku buka pesan nya satu persatu.

Hai..

Haiii...

Sudah terlelap kah?

Haii..

Nashwaa..

Haiii..

Selamat malam, terlelaplah dan jangan lupa mimpi indah seindah dirimu.

Dan masih banyak pesan-pesan yang kebanyakan isinya hanya hai. Kata sapaan itu seperti seorang yang ku kenal, tetapi tidak mungkin.

——————————————————
Hallooo...
Welcome to my first story
I hope you're enjoy to reading it
Dont forget to like, comment, and vote.
HAPPY READING!

TentangnyaWhere stories live. Discover now