[13] Kembali Sekolah

En başından başla
                                    

Ajeng kembali melanjutkan langkahnya, tidak perduli dengan suara ejekan yang kian lama kian terdengar nyaring di telinganya.

"Warna pink bagus juga!" teriak Arion tak tahu malu.

•••

"Acara keluarga apaan sih Jeng sampe izin 3 hari?" tanya Dion sembari merebut snack yang tengah Ajeng makan.

Seperti sekenario yang telah ia buat, ia mengangkat kedua bahunya. "Kan nikahannya di luar kota Yon, jadi ikut nginep juga di sana," sahutnya.

Dion mengangguk-anggukan kepalanya dengan mulut terisi penuh. Tak ada gelagat curiga sedikitpun, dan Ajeng merasa lega bukan main.

"Ohiya lo udah tahu belum," ucap Dion tiba-tiba.

"Apa?"

"Mingdep bakal ada perayaan hari jadi sekolah."

"Terus?"

"Ya kita bakal gawe lembur bagai kuda lagi."

Ajeng menghela napas. "Ya udah, gampang."

"Btw, si Adam kemaren nanyain lo tuh," celetuknya.

"Apa katanya?"

"Ya nanyain biasa, kek kenapa lo gak masuk? Kenapa chat dia gak di bls. Ya standar lah."

Gimana mau balas chat kalau handphonenya saja di sita oleh mamanya. Hmm :) sekedar informasi saja Adam ini selaku ketua osis di SMA PERTIWI.

Keduanya tidak ada hubungan apapun sih, hanya sebatas profesional saja sebenarnya. Tapi entah karena motif apa, akhir-akhir ini intensitas Adam mengechatnya jadi lebih sering. Di mulai bertanya bagaimana harinya? Ada tugas yang sulit atau tidak? Dan sebagainya.

"Yang di deketin ketos mah beda," sindir Dion sembari melayangkan senyum jahilnya.

"Apaan sih, orang cuma temenan," kilahnya.

"Temanan yang bentar lagi jadian."

"Yon, plis deh. Ntar ada yang denger malah nyebar gosip yang enggak-enggak lagi."

Kepalanya sih mengangguk tapi mulutnya tak berhenti meledek Ajeng sepanjang hari.

•••

"Ayo cepetan! Cepetan!" titah Diego pada teman-temannya.

Semuanya bersiap pada posisi yang telah di tentukan.

"1 ... 2 ... 3 ... GO!"

DUAR

Bersamaan dengan itu conveti berterbangan di udara dan tepat mengenai kepala seorang cewek yang berdiri dengan tampang syoknya.

Diego berjalan dengan penuh percaya diri ke hadapan cewek itu. Suasana jadi ramai, orang-orang menanti-nanti apa yang akan cowok itu lakukan.

"Would you be my girl friend?" ucapnya bersamaan dengan sebuah mawar merah yang di sodorkan pada cewek itu.

"Enggak!" tolaknya tanpa berfikir dua kali.

Suasana jadi sepi senyap.

Diego menarik sudut bibirnya. "Enggak nolak' kan maksudnya?"

Cewek itu menatapnya dengan kesal. "Gue gak mau jadi pacar buaya darat kayak lo," ucapnya penuh penekanan.

Teman-temannya langsung terbahak-bahak menyaksikan sang crocodilus cabang darat yang di tolak cintanya.

"Pelet lo udah abis Di!" seru Bara yang di balas dengan derai tawa oleh yang lainnya.

Diego tidak mau di tolak, ia menatap cewek itu dengan serius. "Pacaran sama gue, semua yang lo mau gue kasih."

ARION : DANGEROUS HUSBANDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin