15

1K 86 2
                                    

Hyung...

.

.

.

"Apa yang lakukan di sini Kim Jungkook kembali ke kamar sekarang"

"Ah biar saja hyung, nanti kau dapat masalah"

"Kau bilang kau sudah tidur di kamar"

"Mian..." Jungkook mendekati Yoongi dan memeluknya "Mian aku membuat hyung selalu khawatir"

"Mian..." Yoongi merasakan sandaran Jungkook semakin berat "Kalau aku mimpi jangan bangunkan aku hyung..."

"Jung... Jung!" Jungkook terlelap dalam mimpinya, tubuh Jungkook dingin sekali, Yoongi tau benar adiknya tidak tahan dengan dingin

Yoongi menggendong Jungkook menuju kamar

Dia membaringkan Jungkook di kasur miliknya

Yoongi memandang lekat wajah yang terkena tamparan itu "Mianhe Jung kau harus melalui ini semua" mata Yoongi sudah berkaca-kaca namun ia tahan

Yoongi kemudian keluar dari kamar itu dia berjalan menuju ruang kerja Siwon, benar saja Siwon belum tertidur

Yoongi duduk di hadapan appanya, orang yang pernah jadi pahlawanya

"Appa..." panggil Yoongi "Kau tau... dulu kau sangat keren..."

Siwon menghentikan kegiatanya "Aoa yang mau kau katakan heum?"

"Kau tau kau pernah jadi pahlawanku, kundae... pahlawan itu pensiun... dia terlalu bodoh untuk menyadari anaknya sangat menyayangi dia"

"Yoongi apa maksudmu"

"Kau tau Jungkook punya penyakit jantung yang berulah lagi saat dia dewasa... jagalah dia setidaknya jadilah pahlawan dimatanya... aku tau kau lebih menyayangi Junhyo karena saat Eoma mengandung Jungkook kau sedang selingkuh dengan wanita lain, sayangilah Jungkook percayalah padanya dia tidak akan membohongimu tanpa alasan ... untuk apa kau menghukumnya huh? memeperparah keadaanya?" Suara Yoongi bertambah serak

"Aku tau kau tidak sebodoh itu untuk melihat keadaan Jungkook..." Air mata Yoongi menetes, untuk pertamakalinya Siwon melihat Yoongi dewasa menangis "Kau hisk... hisk... berubahlah sedikit jebal Appa... hisk... aku tidak mau kehilangan adiku.. jebal!" Yoongi berdiri kemudian berlutut di depan Siwon

"Jebal... hisk setidaknya jika kau tidak bisa melihatnya sebagai anakmu... lihat dia sebagai manusia yang berjuang untuk hidupnya... jebal Appa... hisk... aku mohon!"

"Keluar..."

"Nde?"

"Keluar dari sini, sana tidur kau juga akan bekerja besok cepat tidur"

"Hisk... aku kecewa padamu..." ucap Yoongi lirih kemudian keluar dari ruangan itu

....

Hari berganti sejak kejadian hari itu Jungkook menjadi lebih pendiam di rumahnya, dia hanya akan bicara jika ingin bertanya dan menjawab pertanyaan

Semuanya kembali suram, hari kian menipis namun tak ada perubahan untuk Jungkook

"Lihat dirimu Jung, seperti mayat hidup... kau juga tambah kurus" ucap Jungkook pada cermin di kamarnya

Dia memandang beberapa obat yang kini menjadi sahabatnya, tiap kali kambuh obat itu menemaninya "Menyebalkan..." gumamnya

Ponsel di sakunya berbunyi

Drt...

"Iya An?"

"Apa kau sudah mandi?"

"Aku sudah siap apa kalian sedang menunggu di luar?"

Promise ✔Where stories live. Discover now