20. jadi benar?

174 82 117
                                    

Song : Hanin Dhiya - Terlambat Sudah

Lagunya like parahhh

Happy Reading
Welcome My Absurd Story

"Sedang bercandakah dunia?"


*****

"Jadi kamu gabisa milih? Antara aku sama temen temen kamu itu." Tanya perempuan itu membalikkan tubuh menghadap kekasihnya.

"Ra. Jangan kekanakkan."

"Kamu nganggep aku ga sih?"
Perempuan yang dipanggil ra masih terlihat menuntut jawaban dari kekasihnya.

"Menurut kamu?"

"Kalau aku tau. Ga perlu nanya ril." Perempuan itu memalingkan wajah dengan kesal.

Sedangkan disebrang mereka berdua, ada dira dan yang lainnya menyaksikan sedari tadi dengan bergeming.

Alya menatap dira. Rasa bersalah muncul dibenakknya. Bagaimana jika dira tau? Dia salah satu yang mendukung mereka berdua.

Dira berbalik ingin keluar dari tempat yang dipijakinya saat ini. Menghirup udara yang lebih menyehatkan untuk kesehatan hatinya.
Namun, ketika ingin melangkah keluar, Lengannya dicekal oleh alya dengan kuat.

Dira melepaskan cekalan tangan alya, terhadal lengannya dengan kuat.

"Jangan kemana mana dir." seru alya dengan wajah memohon. Dia tidak ingin ada yang terjadi dengan temannya.

Dira tersenyum kecut, "Jadi, Lebih baik gua lihat mereka berduaan di depan gua? Gitu?"

Jadi gini rasanya, melihat orang yang kita suka ada hubungan dengan teman kita sendiri.
Batin dira

Azla perlahan mendekati dira, raut terkejut dan tidak percaya meliputi wajah temannya. Dira memejamkan matanya, masih diliputi rasa tak percaya. Ini yang ia takutkan, kebenaran ini yang sebenarnya selalu ia sangkal.

Azla iba dengan dira yang berada disampingnya. Awalnya, ia juga tidak menyangka, jika orang terdekat mereka tega seperti itu. Azla pernah hanya sekedar dekat biasa dengan salah satu mantan pacar temannya itu. Tetapi langsung di hujat perebut pacar temen sendiri, pengkhianat lah.

Lalu jika begini? bukankah menelan ludah sendiri. Nyatanya, justru dialah yang berbuat seperti apa yang diucapkan.

Azla ingin melangkah ke pasangan kekasih itu. Namun, lengannya dicekal oleh dira. Ia berbalik dengan mengernyit bingung.

"Apan si dir?"

"Nan--"

"Kelamaan," seru azla. Ia langsung menarik lengan dira disebelah kanannya, sedangkan alya disebelah kirinya.

Mereka perlahan mendekat, azla dengan tatapan tajamnya. Sedangkan dira dengan menatap kosong.
"Aulia."panggilnya. Perempuan yang sedang bersama azril saat ini memang teman mereka.

Adakah yang mengira? Dari penyebutan namanya yang berbeda.

Aulia membalikan tubuhnya. Seketika raut wajah yang tadi terlihat kesal, justru kini menampakkan keterkejutan.

Sial! Jangan sekarang
Batin aulia

Azril yang berada disamping aulia ikut membalikkan tubuhnya, dan bergeming saat tatapan matanya bertemu kearah mereka.

Ini waktunya
Batin azril

Azla dan yang lainnya memberhentikan langkah. Begitu mereka berada dihadapan aulia, "Ada yang mau lu jelasin?"

Tatapan kosong dira kini berubah menjadi tajam, dengan senyuman kecut. Ia memperhatikan kedua orang yang dikenalnya bergantian.
"Sebenernya gua selalu nyangkal tentang ini, tapi ternyata bener!"

ANINDIRA ( TERBIT )Where stories live. Discover now