Di transfer?

51 5 11
                                    

**

Dira membuka ponsel setelah seharian ini berkutat dengan buku. Ia menautkan dahi kala melihat postingan snapgram di akun 
    @renha_239 salah satu author di wattpad, yang memberikan kabar bahwa salah satu ceritanya akan terbit.

Dalam postingan itu terlihat blurb dan juga sedikit cuplikan video yang membuatnya menyunggingkan senyum simpul.

"Pas banget dateng," gumam Dira.

"Apa yang pas?" tanya Arvind yang tiba-tiba datang. Ia menaikan alis seraya duduk di sofa, lalu melirik sekilas sebuah postingan disana yang membuat Dira tersenyum.

'Mencurigakan' batin Arvind.

Dira menoleh lantas menggeleng, dia mengulang lagi video cuplikannya. Saat adegan ditolong, terasa seperti drama-drama yang sering ditonton.

 Saat adegan ditolong, terasa seperti drama-drama yang sering ditonton

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kamu lihat apa? Sampai senyum-senyum begitu. Sama saya aja jarang senyum," cibir Arvind namun tidak Dira hiraukan. Gadis itu mengedikkan bahu. Lalu matanya seketika terbelalak melihat postingan beranda sang author.

"I--ini author Renhash udah mulai open PO buku ANINDIRA!"

Arvind berdecak seraya melipat tangan di dada. Ia tidak mengerti maksud dari ucapan Dira, Author? PO? Apa maksudnya?

"Jadi?" tanya Arvind.

Dira memutar bola mata malas melihat pria yang lebih tua darinya itu begitu. Kudet.

"Kita harus beli! Harga bukunya gak mahal! Cuma tujuh puluh lima ribu (75k) dan sembilan pulih lima ribu (95k)," beritahu Dira dengan antusias.

Arvind hanya mengangguk, dia mengeluarkan beberapa lembar uang. Membuat Dira menepuk dahi.

"Ini PO loh, Pre-Order. Kita harus mesen dulu, baru bukunya sampai. Bisa lewat dana, shopee atau apalah itu bayarnya."

"Saya juga ikut beli? Buat apa? Saya bukan seperti kamu, yang membaca cerita seperti itu. Lagipula ceritanya tentang apa memang? Kenapa begitu antusias," celoteh Arvind sembari memasukkan kembali uangnya ke dalam dompet.

"Ini bukunya menceritakan tentang seorang perempuan namanya Anindira, dari mulai dia suka sama temen sekelasnya, terus ternyata laki-laki itu sama temennya sendiri. Kaya aku pas masa-masa alay itu. Enggak hanya cinta-cintan kok. Kita bisa ambil beberapa pelajaran dari cerita itu."

"Contohnya?"

Dira menghela napas lalu ikut duduk di sofa. "Ada Alvin yang mencintai berbeda agama juga. Aku sih belum baca, karena di wattpad enggak ada. Terus beberapa kali baca aku dapat pelajaran untuk lebih teliti lagi mencari teman, dan jangan sepercaya itu sama orang lain, walaupun dia teman kita sendiri."

Arvind mengangguk mulai paham. "Ada lagi yang membuat kamu ingin beli?"

Dira mencoba menahan senyum. "Ada ... Pas Anindira ketemu sama Arvind, aduh nyebelin, gengsi, tapi seru! Mau deh sama Arvind nya Anindira."

Pria itu berdecak seraya bangkit membuat Dira ikut berdiri.

"Ngapain kamu ikutin saya?" tanya Arvind dengan raut datar.

"Mau pesenin bukunya 'kan? Mau ambil ponsel di nakas sana? Ini aku ikut biar ditunjukin nama store-nya atau akun author Renhash, jadi ga salah beli," balas Dira seraya mengerjapkan mata.

Arvind menghirup napas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan. Dia melangkah begitu saja disusul Dira dibelakang.

"Cari sendiri," tuturnya sembari memberikan ponsel pada Dira.

Gadis itu tentu saja dengan senang hati menerima. "Beli paket dua aja ya? Aku mau pakai tote bag nya, lucu gitu 'kan kalau lagi keluar."

Arvind hanya mengangguk. Setelahnya Dira mengembalikan kembali ponsel pada empunya.

"Udah?" tanya Arvind.

Dira mengangguk. "Aku udah pesan lewat author Renhash sama Instagram penerbitnya."

"Udah bayar?" Dira menggeleng. "Katanya tunggu dulu sampai 10-15 eks baru bisa transfer."

"Sampai kapan tunggu? Bilang aja, kamu bayar sekarang. Terserah ingin diberikan kapan."

"Iya ya. Tapi gak, aku mau bareng sama readers yang lain. Mereka juga pada beli, jadi bisa samaan deh."

Arvind hanya mengangguk saja. Dia membuka ponselnya sebentar lalu menaruh kembali ke dalam saku bersamaan dengan notif dari ponsel Dira.

Dengan penasaran Dira membukanya. Dia menatap Arvind dan ponsel bergantian. Seriously? Di transfer!

"Makasih. Tapi jangan sering-sering," sahut gadis itu.

"Kenapa?"

"Kalau transfer ke readers kak Ren baru enggak apa-apa sering-sering. Jadi mereka bisa ikut paket dua deh, samaan kita."

Arvind hanya menggeleng. Dia mengacak puncak kepala Dira lalu berlalu menghampiri Gio di kolam renang.

"Bagaimana dengan kalian readers? Sudah baca cerita Dira? Sampai mana hayo?
Yuk! Yang belum kita sama-sama ikutan PO bukunya. Nabung dulu dari sekarang yuk. Dira sama Arvind juga pesan loh. Bedanya Dira yang membaca, Arvind yang bayar!
Ayo segera ikut ditunggu Dira nih!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 08, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ANINDIRA ( TERBIT )Where stories live. Discover now