18. Just Mine

176 90 119
                                    

Virgoun ~ Bukti

Happy reading 🍭

Welcome my absurd Story


"Jika perasaan bisa ku atur, tak mungkin rasa ini ada untukmu."

*****

Dira pov

Sewaktu kegiatan mpls kelas 10, saat itu aku belum begitu mengenalnya. Walaupun saat itu aku dan dia sudah sekelas. tapi, belum ada rasa tertarik sedikitpun terhadap nya. Walau kita sering berada dilingkup yang sama.

keberadaannya masih tak ku hiraukan. Justru saat itu temannya lah yang menarik perhatian ku. Yah aku sempat menganggumi temannya, yang mungkin kalian kenal. Dia angga. Apakah terdengar aneh? jika aku pernah mengagumi dirinya.

Tapi perasaan itu tidak bertahan lama, terakhir dimasa LDKS. karena selanjutnya entah mengapa perasaan ku ini berpindah.
Dia dengan tingkah laku recehnya saat itu. guyonannya yang memakai pulpen bertali berwarna pink bergambar unicorn, yang ia pinjam dariku. Pulpen itu ia pasangkan ke lehernya. Lalu berpose dihadapan teman teman sekelas. Tidak begitu lucu memang, tapi menarik perhatianku.

Tapi kini aku tak mengenal sosok dia yang sekarang. Ia seakan menjelma menjadi sosok asing yang entah seperti tak tersentuh namun tersentuh. Saat didekatnya aku selalu bertanya tanya. Apakah aku berbuat salah? Hingga sikap nya berbeda seperti itu. Ataukah ia sudah mengetahui perasaanku? Lalu memilih menyimpannya dan menjauh.

Kemungkinan itu sangat masuk akal. Ditambah keyakinan bahwa sikapnya terhadap teman ku yang lain biasa saja.
Adakah yang salah? Dari sebuah perasaan.
Jika boleh memilihpun, aku tak ingin menempatkan namamu. Namun, aku bisa apa?.

Bukan karena fisik nya indah dipandang. Atau banyak dikagumi orang lain karena good looking.
Jika dia cantik atau tampan, namun tidak bisa menghargai orang lain. Lantas untuk apa?

Aku yang semenjak baca wattpad selalu mengidamkan tipe idealis harus cowo dingin, jago basket, anak geng motor, anggota osis, ketua osis, ketua bem, presma, seiman, ceo, Yah pokoknya salah satu dari itu.

Haluan ku lancar kan hehe, hingga melihat teman dikelas pun jadi suka membandingkan ke dunia orange ini.
Apa karena itu? Lalu, aku dibukakan entah mata hati kah atau mata batin, hingga melihat sosok dirimu. Yang padahal dibilang incaran semua orangpun, tidak juga.

Saat itu aku sedang mendengarkan
Lagu "bukti" di earphone, bersama azla. Lalu dia dan teman temannya datang. Dan salah satu dari mereka mengambil kertas lirik bukti yang azla pegang.

Azla yang tadinya ingin merebut kertas itu kembali, namun tidak jadi karena mereka sembunyikan dibelakang punggung. Aku menyuruh azla untuk membiarkan saja kertas itu diambil mereka. Toh apa manfaatnya juga buat mereka? Azla menurut dan memilih kembali duduk disampingku. Lalu kami berdua bernyanyi lagi dengan melihat lirik lewat handphone yang sedang ku pegang.

******

Saat aku ingin mengunjungi taman belakang sekolah, langkahku terhenti karena mendengar ada seseorang sedang bernyanyi.

Memenangkan hatiku bukanlah suatu hal yang mudah
Kau berhasil membuat ku tak bisa hidup tanpamu
Menjaga cinta itu bukanlah suatu hal yang mudah
Namun sedetik pun tak pernah kau berpaling dariku

Siapa itu? Aku pun mengedarkan pandangan ke sekitar. Mencari keberadaan pemilik suara itu.
Lalu, aku melihat ada seorang laki-laki yang sedang duduk termenung di bawah pohon rindang. Aku menghampirinya karena penasaran.

"Oii" panggilku setelah berada disampingnya.

Dia berbalik ke arah ku? "Ngapain kesini?"

"Keganggu denger suara fales orang, jadinya gua samperin."

Dia mendelik ke arahku. Lalu berdiri dan membersihkan celananya yang terdapat daun-daun berjatuhan.

"Cie nyanyiin lagu yang tadi gua nyanyiin sama azla." candaku padanya.

"Gausah gr lu. Itu lagu ternyata enak."

"Oh jelas pilihan gua emang bagus kan." balasku membanggakan.

Aku mengangguk bangga, "jelaslah pilihan gua emang bagus." Kecuali pilihan untuk suka sama lu. Lanjutku dalam hati.

Dia mengedikkan bahunya acuh, "ngapain disini zril?" Tanyaku berbasi basi, orang yang sejak tadi aku ajak berbicara azril.

Ia tak menjawab dan langsung meninggalkanku dibawah pohon rindang, aku memandang sekitar yang terasa begitu menyeramkan.
Belum terlalu jauh langkahnya, aku memanggil hingga membuat ia berbalik.

"Tau ga?" Tanya ku, yang membuat ia berkerut bingung.

"Engga" balasnya.

"Iya sama kaya gua sama lu. Engga tau suatu saat bakal berjodoh atau engga."

"Terus?" Tanyanya bingung. Ah sepertinya gombalanku tidak berhasil.

"Tau bedanya antara lu sama bunga melati ga?"

"Ya jelas beda lah!"

"apa bedanya?"

"Gua manusia sedangkan dia tumbuhan."

Aku menggelengkan kepala, "salah"

"Terus?"

"Kalau melati jasmine. Sedangkan lu just mine."

"Oh." balasnya cuek. lalu, benar-benar melangkah pergi.

Aku menghela nafas panjang. Melangkah meninggalkab pohon yang rindang ini, biarlah ia menjadi saksi bagaimana gombalan ku tidak berpengaruh.

Begitu aku masuk kedalam kelas, aku langsung bercerita kepada teman-teman yang lain. Jawaban dari mereka semakin membuat nyaliku menciut untuk mempertahankan perasaan ini.

"Jangan terlalu berharap"

"Dia ga mungkin suka sama lu"

Bersamanya memang tidaklah mungkin, ini mungkin hanya keinginanku semata. Ku harap, besok sudah bisa melupakannya.

*********
TBC

Thanks for reading
🤣🤣
Yauda gitu aja

20 november 2020.

ANINDIRA ( TERBIT )Where stories live. Discover now