1. Go to school

3.3K 214 250
                                    

Song : Nano ~ Separuhku

Happy reading🍭
Welcome my absurd story

"Kalau bisa banyak, kenapa harus satu?"

*****

Hari telah semakin larut. Namun terlihat seorang gadis masih tengah asik bercengkrama dengan dunia fantasi nya.

"Seru bangett avv," celotehnya yang sedang menyaksikan tayangan laki-laki tampan asal negeri gingseng lewat layar laptopnya.

Ia berseru histeris melihat salah satu dari mereka memberi finger love serta menyugar rambutnya.

"Pengen nonton langsung rasanya, yah disadarkan oleh kenyataan. Duitku menipis akibat check out belanja online," Gerutu gadis itu.

Terdengar suara pijakan langkah kaki menaiki anak tangga. Tidak lama terdengar seruan panggilan dari wanita paruh baya di luar kamarnya.

"Iya mah," Jawabnya. "Sebentar ya para biasku," Pamitnya.

Setelahnya ia langsung menutup layar laptop dan beranjak menuruni ranjang. Begitu pintu kamar terbuka, disana sudah terlihat wanita paruh baya yang tidak lain adalah Mama dari gadis itu.

"Ngapain Dira jam segini belum tidur," desis Mama dari gadis itu. Ia menautkan dahinya melihat sang putri yang masih terjaga di malam hari.

"Dira lagi ngeliat para bias Dira mah," tutur gadis itu yang tidak lain adalah Anindira Audinata, kebanyakan orang memanggilnya dengan nama Dira.

Mama Dira mencebikkan bibirnya mengetahui itu. "Bias kamu banyak banget."

Dira mengacungkan kedua jempol nya ke arah sang Mama. "Kalau bisa banyak, kenapa harus satu ?"

Mama Dira menggeleng mendengar penuturan putrinya yang tidak masuk akal. "Tidur sana udah malam, bias kamu lagi sibuk sama dunia nya sendiri."

Dira memanyunkan bibir ke arah Mamanya, yang diucapkan memang tidaklah salah sebenarnya.

"Pokoknya kamu tidur, Mama juga mau tidur. Dah sana masuk kamar!" perintah sang Mama, setelahnya ia langsung melangkah menuruni anak tangga menuju kamarnya.

Setelah wujud sang Mama tidak terlihat, Dira lalu melangkahkan kakinya menuju kamar sang Kakak untuk mengecek, sudah tidur atau belum Kakaknya yang sering membuatnya kesal.

Dira mengetuk pintunya berkali-kali namun tidak mendapat balasan. Ia menjadi merengut sebal. Kemana Kakaknya yang menyebalkan?
Karena malas menunggu, jadilah Dira kembali ke kamarnya.

Begitu sampai Dira langsung mematikan saklar lampu dan merebahkan tubuhnya ke ranjang kesayangan. Ia menarik selimut serata memejamkan mata, tidak lama Dira sudah tertidur. Padahal sebelumnya ia belum mengantuk. Rupanya efek ranjang yang nyaman masih sangat melekat.

Pantesan kaum rebahan bisa betah berlama lama di ranjang mereka.
Apa mungkin ada magnet yang terpasang?

****

Di pagi harinya tampak matahari bersinar terang hingga menembus celah-celah gorden yang berada di kamar seorang gadis. Sedangkan si empunya masih asik menjelajahi mimpinya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 06. 45 yang artinya 15 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup.

Tok tokk tok
Tokk tokkk tokkk
(Suara pintu di ketuk dari luar)

Tokk tokkk tokkk

"Dira! Bangun hey! Udah jam 06.45. Hari ini pertama kamu masuk sekolah lagi 'kan," cecar Mama Dira sembari mengetuk pintu kamar putrinya berulang kali.

"Iya Ma! Dira udah bangun," serunya sambil menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang. Saat melihat jam di dinding, ia membelalakan matanya, terlambat!!

"Ma! Ini jam 06.45, Dira terlambat ini! Kenapa Mama ga bangunin," tambahnya sembari bangkit dari ranjang dengan tergesa. Kantuk yang tadi menyerang, kini sudah sirna seketika.

"Mama udah bangunin dari tadi. Kamunya aja yang tidur kaya kebo! Atau malah koala yang susah dibangunin."

"Jangan samain Dira sama kebo, Ma! Udah terlambat banget ini Mah!" racaunya.

Tanpa menunggu jawaban sang Mama, Dira langsung melesat menuju kamar mandi.

Setelah 5 menit berkutat, akhirnya selesai.
Ia mandi seadanya, hanya mencuci wajah dan menggosok gigi. Dira keluar masih mengenakan baju tidur yang dipakai.

Kini dengan terburu-buru berganti seragamnya. Terlihat sudah rapih, Dira langsung berpamitan kepada sang Mama yang sedang  menyapu rumah.

"Ma. Dira berangkat ya, udah telat banget. See you later my Mom, assalamualaikum," pamitnya sambil mencium punggun tangan sang Mama.

Setelahnya ia langsung membuka pintu ruang tamu dan bergegas ke garasi untuk menghidupkan mesin kendarannya. Begitu sudah panas, ia langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Wa'alaikumussalam. Kebanyakan nonton drama jadi gitu tuh," gerutu Mama Dira yang melihat kelakuan putrinya.

Ia mengunci pintu terlebih dahulu lalu kembali masuk ke dalam rumah untuk melanjutkan beres-beres.

*******
TBC

Thank For Reading

See you later!!

17 september 2020

ANINDIRA ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang