9. Bosan

215 106 95
                                    


Happy reading 🍭
Welcome my absurd story

"Apa yang kalian lakukan jika sedang gabut?"

****
Aku dan yang lainnya terheran melihat aulia keluar dari kelas dengan menenteng tasnya. Kami tak berseru apa-apa, hanya diam. Karena bingung ingin menanggapi seperti apa.

Agatha yang baru saja datang terheran pula melihat aulia yang keluar dari kelas membawa tasnya, "aul mau kemana?" Tanyanya.

Alya yang lagi bergaya didepan kamera ponselnya berseru, "mau pindah kelas katanya." Aku dan yang lainnya terkejut, karena semalem tak ada kabar apapun.

Aku yang sedari tadi menyimak akhirnya buka suara, "ko pindah gabilang?" Karena kupikir ada sesuatu barang yang tertinggal.

Alya mengedikkan bahunya acuh, "katanya udah ga srek sekelas sama tukang tikung."

"Ko dia ga cerita di grup? Pantesan aja keluar tiba-tiba, btw orangnya siapa?" Tanya agatha berturut turut.

"Satu satu neng nanya nya." ucap azla menoyor kening agatha yang sudah duduk disebelahnya.

"Abisny gua penasaran njer kemaren maren kan biasa aja sikapnya." jawab agatha terheran.

Azla menganggukan kepalanya setuju, "tau deh ya intinya gitu," seru alya yang tak mau memberitahu informasi yang lainnya.

"Siapa si al?" Tanya gua yang sudah membendung rasa penasaran.

Alya mendengus, "tanya orangnya aja sono." Aku mengusap kening tak mengerti, kenapa dia malah balik nanya bambang.

"Dia dikelas mana?" Tanya azla dengan menautkan alisnya.

"Ips berapa gtu kayanya si 2." jawab alya sambil mengingat ingat. Azla mengangguk dan melanjutkan membaca cerita wattpad.

Ga srek ama siapa? Apa mungkin karena kemarin. Batinku.

Aku membuka room percakapan dengan azla. Lalu, mengetikkan p disana.

Azla

P
Woi

Apan? Ogeb. Gua didepan lu padahal

Balasnya, sambil melirik kearahku, aku menyengir hingga menampilkan gigi kelinci yang kupunya. "Paham ga?" Tanyaku pada azla tanpa suara.

Dia membalas tanpa suara juga, "lu belum kasih tau apa apa."

Aku berdehem pelan, "ntar aja." Balasku dengan suara biasa.

Agatha menautkan alisnya bingung, "ntar apaan?"

Aku menggeleng dengan tersenyum, "kaga." Yang kesel ditanyain dua kali bisa dicoba.

"Gajee." ucap agatha dan alya berbarengan

"Okee." ucap azla sambil mengangguk anggukan kepala kayanya dia udah peka deh.

Cenayang jangan-jangan?

****

Aku sedang berada difase bosan, kalian tau kan? Cerita yang berada diperpus aplikas wattpad terasa tak seru. Entah apa yang kuingkan sekarang.

Nonton youtube?
Bingung mau nonton apaa, kalau seperti ini memang diriku menjadi sungguh ribet.

Aku tlah tau kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu
Aku tlah tau hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa

Terdengar dering panggilan berbunyi, lagu itu sekarang sedang ku sukai. Mungkin kalian menyukainya juga.

"Halo? Assalamualaikum," seruku menjawab panggilan

Tut

Panggilan langsung dimatikan. Aku mendengus, tiba-tiba menghubungi. Sekarang dimatikan sepihak, aku lihat riwayat panggilan yang tadi menghubungiku. Disana tertera nomor yang tidak kusimpan, aku menghela nafas panjang. Rupanya kena ghosting.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00, lebih baik aku segera tidur. Karena kantuk telah datang.

****

Pagi ini seorang gadis lebih memilih berada di dalam selimutnya dengan keadaan lampu kamar yang di matikan.

Katanya kalau mau tidur terus lampunya ga di matiin itu bikin pusing
Emang iya?

Padahal jam menunjukkan pukul 10.00 tapi dia masih betah bergelut dengan selimutnya

Apasi namanya bergelayut or bergelut eh ber apa si itu namanya?

Tok tokk tokkk
Tokk tokkk tokkk
Tokk

Suara ketukan yang terdengar tak sahar dari depan pintu kamarnya.

"Woi"

"Hehh buka pintunya kebo"

"Woi udah siang ini busett dehh"

"Princess kerajaan bangunn woii"

"Belom aja gua dobrak pintu lu ya"

"Beneran ini mah gua dir ga bercanda." ujar seseorang di balik pintu ya you know kan, ka gio.

"Satu...dua...tii..."

"Iyaa! Gua bangun, ribet banget si." Ujar gadis yang baru saja bangun dari hibernasinya. Ia menghentak hentakan kaki sambil melangkah membuka pintu kamarnya.

Dira membuka pintu kamarnya, terpampang wajah sang kakak didepan. "Kenapa?" Tanyanya dengan menahan kantuk.

Gio menunjuk kearah jarum jam yang ada didinding dekat pintu kamar, "liat jam gih kanjeng ratu. Di dinding diam diam merayap."

Dira melirik jam dinding, "Yaela jam 10.00 kan masa gitu aja lu ga tau si bang"

Gio menoyor kening dira, "heh bahlul, gua kesini mau bangunin lu."

"Berisik mau tidur lagi aja." ucap dira, ia ingin menutup pintu namun di tahan oleh gio.

"Ish apansi masih ngantuk gausa nahan-nahan pintu gua begitu napasih." ucap dira sambil mendorong kaki gio yang menahan pintu kamarnya.

Gio masih tetap mempertahankan kakinya didepan pintu kamar, "eh mon mon lu ga ada pikiran ya." Ia kuat menahan pintunya karena sedang memakai sepatu.

"Apansii cepet 15 detik gc mau ngapain." Balas dira pasrah.

"Cewe tu bangun pagi, sekitar jam 5 an. Bukan jam segini, masa kalah sama ayam." Seru gio menyindir.

"Wah belum aja lu gua lemparin bantal." ujar dira yang langsung mengambil bantal diatas ranjangnya.

"Pis deh gua cuma di suruh bangunin lu terus katanya tadi ada yang nelpon lu tapi ga di angkat-angkat karena lu kebo!"

"Kaaaaaa pergi ga lu," seru dira siap siap melayangkan bantalnya.

Gio langsung terburu buru melangkah kebawah, "jangan rindu." Ia menjeda ucapannya, "telpon balik gih. Siapa tau penting." Setelah mengucapkan itu gio benar-benar sudah turun kebawah.

Siapa yang nelpon?

****
TBC

Thanks for reading

Ketemu lagi kitaa

Sehat Kan?

Ada yang nungguin ini up ga?wkwk

17 september 2020

ANINDIRA ( TERBIT )Where stories live. Discover now