23. Tak perduli

135 76 103
                                    

A thousand years ~ christina perri

Happy Reading 🍭
Welcome My Absurd Story 💜

"Bukan tak ingin berkata jujur, sebab apakah kejujuranku membuat semuanya lebih baik?"

******
Banyak orang yang berlalu lalang, namun tak satupun dari mereka seseorang yang ditunggui kehadirannya sejak tadi. Ia Berbolak balik melihat ke arah pintu masuk, namun tak tampak juga.

"Lama bangett anjir!"
Serunya sembari melihat arah pintu yang belum menampakkan kehadiran salah satu temannya yang sedang ditunggu.

"Ngaret." Balas yang lainnya.

"Bosen ngab kelamaan."

"Dah sore anjir!" Gerutunya sembari melirik jam tangan yang ia kenakan.

"Yaelah daritadi kali."

"Balik ga nih?"

Tlingg

Ada panggilan masuk disalah satu ponsel milik mereka. Salah seorang temannya memberitahu, arif langsung mengambil ppnsel miliknya dan menggeser tombol ke warna hijau.

"Hallo"

"Gua gabisa kesana."

"Dih si orang, gua ama yang lain udah nunggiin daritadi."

"Sorry."

"Ck tebir lu."

Tutt

Panggilan pun dimatikan dari orang disebrang sana. Mereka memilih bangkit dari duduknya, karena yang ditunggu pun tak jadi datang ke cafe ini.

*****

Perempuan itu menggerutu karena tak ada satupun balasan dari temannya yang ia hubungi. Ia celingak-celinguk melihat suasana sekitar, Tak ada orang yang ia kenal berada didekatnya. Ingin memesan ojol tapi tak memiliki aplikasinya, malas untuk mendownload.

Saat sedang melihat lihat sekitar. diarah ujung dari posisinya, disana terlihat ramai. Ia pun penasaran, Ada apa ramai begitu?

Melirik kembali kearah ponsel yang menampilkan room percakapan dengan salah satu temannya, sekiranya centang abu-abu itu berubah menjadi biru. Namun ternyata kenyataannya belum.

Ia menimbang nimbang ingin mendekati keramaian itu atau disini saja? Penasaran sebenarnya, akhirnya ia memilih untuk melihat. Baru saja ingin melangkah, dering panggilan dari ponsel yang ia genggam menghentikan langkah kaki miliknya.

"Halo" serunya.

"Lu dimana? Anjir." Balas orang disebrang sana.

Ia melihat lihat sekitarnya, tapi tak menemukan orang yang berada dipanggilan ini.

"Gua disini." Jawab perempuan itu dengan polos.

"Ya dimana bambang." Seru nya dengan sedikit kesal.

"Di mall lah! Kan gua suruh ke mall century sini." Balas perempuan itu dengan jengkel.

Laki laki disebrang sana menghela nafasnya yang terdengar hingga ke sambungan telepon, yang menimbulkan bunyi.

"Gausa tarik nafas di deket hp lu dong, kedengeran bgt ini!"

"Au ah."

"Lu dimana? Gua di loby arah pojok." Beritahunya ditempat ia berdiri sekarang.

"Si anjir! Bukannya bilang daritadi." Gerutu laki laki itu.

"Lah lu."

"Diem disitu cuk, gua kesana!" Balas laki laki itu menutup sambungan telepon nya sepihak.

ANINDIRA ( TERBIT )Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ