💕 T i g a b e l a s 💕

49.6K 3.8K 304
                                    

"Mas enggak menyembunyikan apa-apa," ucapku membela diri.

Lily masih menatapku dalam, tiba-tiba kedua matanya memerah, dan air matanya pecah. "Saat kita melakukan kegiatan itu, Mas beberapa kali manggil nama Laila," Lily menghapus air matanya kasar, "Lily mencoba positif thinking dan menyakinkan diri kalau Lily salah dengar."

Lagi-lagi air katanya terjatuh. "Tapi, besok paginya di laci ruang olahraga Lily menemukan foto mesra Mas Mahen sama Mama," ucapannya diselingi isakan kencang.

Aku terpaku seketika. Memang sedari dulu aku tidak pernah memperkenalkan diri sebagai mantan pacar Mamanya, aku hanya memperkenalkan diri sebagai teman dari Mamanya.

Aku, Laila, dan Pak Bima sudah sepakat untuk tidak mempermasalahkan masalah dimasa lalu karena bagi kami itu tidak penting. Lily bertumbuh semakin besar, fakta bahwa aku adalah mantan mamanya tidak pernah tersebut sehingga sampai saat ini Lily tidak mengetahuinya.

Sebelum pernikahan kami aku sudah memiliki niat untuk memberitahukan tentang masalah ini, tapi aku takut Lily salah paham membatalkan pernikahan kami.

"Kenapa perempuan masa lalu Mas Mahen adalah Mama sih, "air matanya semakin deras mengalir, aku mencoba menghapusnya. Namun, dia langsung menepis tanganku, "selama ini Lily nunggu Mas Mahen menjelaskan ini, Lily menunggu keterbukaan dari Mas, tapi enggak pernah diberikan."

Lily menarik napas panjang. Dia sepertinya mengeluarkan segala gundah-gulana yang ada di dadanya. "Lily jadi overthingking, mikir yang enggak-enggak. Jadi, muncul rasa benci sama Mas Mahen."

Aku mengambilkan tissue untuk Lily lalu dia mengambilnya. Air matanya tidak kunjung untuk berhenti. "Itu alasan kenapa Lily jadi nyuekin Mas," ucap Lily dengan nada tersendat-sendat.

Aku mengangguk. "Maaf ya, kamu tahu fakta ini dengan sendirinya. Mas cuma enggak mau bikin kamu terbebani karena faktaini," ucapku dengan nada rendah. Mencoba menjadi air disaat emosinya sedang berapi-api.

"Diberitahu dulu dan sekarang enggak ada bedanya, sama-sama bikin Lily terbebani," ucapnya ketus. Aku mencoba memahami, semua ini memang salahku karena tidak memberi tahu dari awal.

Aku egois.

"Dulu sebelum kita menikah, Mas Mahen enggak pernah bikin Lily merasa sesakit ini," isak tangisnya semakin membesar, "kenapa setelah kita menikah Mas Mahen bikin luka dan kekecewaan yang mendalam?"

"Maaf." Tidak ada kata yang dapat aku ucapan selain itu.

"Dulu Mas selalu bikin Lily bahagia dan tenang. Selalu menjaga hati Lily agar tidak terluka," Lily memberikan jeda diucapannya, "karena itu Lily menyetujui pernikahan kita. Lily pikir setelah menikah nanti Lily akan jauh lebih bahagia sama Mas Mahen."

Mendengar dia berbicara seperti itu, air mataku juga ikut turun. Sebelum Lily melihatnya, buru-buru aku menghapus air mataku. "Lily, maaf," ucapku lirih.

Dia kembali menatapku dalam. Matanya masih memerah dan air mata menggenang. "Mas," Lily memanggilku, "Lily jadi ragu dengan pernikahan ini."


Bersambung
T

eruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa.

eruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya dengan Rp39

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya dengan Rp39.000 kalian bisa akses semua itu, tanpa menunggu.

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakar

Cool Girl and Our WeddingWhere stories live. Discover now