💕 D e l a p a n (Awal Pernikahan) 💕

64.6K 4.7K 283
                                    

Setelah berumur tiga puluh sembilan tahun barulah aku mengakhiri masa lajangku. Hari ini aku dan Lily telah resmi menjadi sepasang suami istri. Sedari tadi aku terus memandangnya saat kami berada di pelaminan.

Masih tidak menyangka, bayi yang sering aku ajak main dulu, sekarang menjadi istriku. Gadis kecil yang dahulu aku sayangi sebagai keponakan, sekarang aku sayangi sebagai istriku.

"Kenapa sih ngeliatin terus?" ucap Lily saat tamu undangan mulai sepi.

Aku terus memandangnya sambil melukiskan senyuman di bibirku. "Kamu cantik banget, Li"

"Iya. Mas Mahen udah bilang berkali-kali."

Aku terkekeh pelan lalu mengusap pipinya. Sekian lama aku mengenal dan dekat dengannya, baru hari ini aku berani menyentuhnya. Menyentuhnya saat sudah halal rasanya lebih mendebarkan. Mungkin karena masih awal-awal.

"Kamu belum makan siang ini," ucapku yang baru tersadar akan hal itu.

Lily menggeleng cepat lalu tangan mungilnya menunjuk ke arah bibirnya. Apa nih. Aku sudah berpikir yang tidak-tidak. "Ga mau makan. Nanti lipstiknya luntur." 

Aku kira apa.

"Gapapa. Nanti di-makeup lagi," ucapku selembut mungkin, tapi dia tetap menggeleng.

"Kasihan Mbak-mbak riasnya, makeup-in aku terus."

"Itu kan udah tugas dia, Li."

Aku mencoba memberikan pengarahan, tapi dia tetap saja menggeleng. "Li, mulai sekarang kamu harus nurut sama Mas."

Dia menoleh lalu menatapku dalam. Beberapa saat kami berpandangan lalu dia mengangguk. "Lily ambil makanannya dulu ya." Lily bangun dari duduknya, tapi aku menahannya.

"Mas aja yang ngambil. Kita makan sepiring berdua."

"Yaudah. Lily yang ambil," Lily berusaha melepaskan genggaman tanganku, tapi aku semakin mengeratkan, "mulai sekarang itu kan tugas Lily." Seketika genggaman tanganku terlepas, dia bergegas ke bawab pelaminan untuk mengambil makanan untuk kami berdua.

Beberapa saat kemudian dia datang dengan membawa sepiring nasi dan juga dua gelas air mineral. Aku mengambil alih piring itu lalu aku menyuapinya makan. "Lily malu. Di liatin sama orang-orang."

"Gapapa. Cuek aja."

"Mas Sakti senyum-senyum ngeliat ke arah sini."

"Gapapa, Li."

Malam hari pun tiba. Ini adalah malam pengantin kami. Aku membiarkan Lily membersihkan dirinya lalu setelah itu aku menyusul.

Lily keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama hitam, tanpa motif. Awalnya aku menduga dia akan memakai piyama bergambar kartun, tapi nyatanya tidak.

"Sana, Mas. Gantian." Aku mengangguk lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi aku deg- degan. Bukan hanya perempuan doang yang deg-deg di malam pertama, pria pun juga, tapi aku berusaha untuk menutupinya dan mencoba setenang mungkin.

Hatiku semakin berdetak kencang saat keluar dari kamar mandi dan melihat Lily tiduran sambil memainkan ponselnya. Rambut hitamnya tergerai, membuat kecantikannya semakin bersinar.

Aku ikut naik ke atas ranjang, dia tampaknya sadar akan kehadiranku. Dia duduk dari tidurnya, mematikan ponsel, lalu meletakkan guling di antara kami. "Mas Mahen. Lily belum terbiasa tidur sama pria selain keluarga Lily."

Aku hanya terdiam. Harapanku sepertinya pupus untuk bersenang-senang malam ini. "Tolong beri waktu agar Lily terbiasa ya." Dia mematikan lampu di sampingnya lalu tidur memunggungiku.

Aku menarik guling di antara kami lalu tidur sambil membawa dia ke pelukanku. Tubuhnya seketika menegang. "Kalau belum terbiasa, ya dibiasakan, Li."


Bersambung
T

eruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa.

eruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya dengan Rp39

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya dengan Rp39.000 kalian bisa akses semua itu, tanpa menunggu.

Cool Girl and Our WeddingWhere stories live. Discover now