💕 E m p a t p u l u h 💕

31.6K 2.4K 382
                                    

"Dia mirip cinta pertama Lily."

Aku membuang pandanganku. Entah kenapa rasanya sesakit ini. Aku ingin meluapkan emosiku dan bertindak tegas, tapi ucapan Pak Bima tiba-tiba teringat. Aku tidak boleh terlalu kasar kepadanya.

"Mas melukai kamu terlalu dalam ya?" dia menatapku tanpa berkedip, "sampai kamu membalas dengan sesakit ini," ucapku melanjutkan.

Dia mengerutkan alisnya. "Apa sih. Lebai banget," celotehnya begitu ringan. Dia tidak merasa kalau yang dia lakukan menyakitkanku. Tidak ada rasa bersalah yang tercetak di wajahnya.

Aku terdiam sambil terus menatapnya. "Terus gimana, Mas?" tanyanya.

"Apanya yang gimana?"

"Lily sama Rendi."

Aku menarik selimut lalu tidur membelakanginya. "Lakukan hal yang membuat kamu bahagia," aku mematikan lampu di sisi ranjangku, "kalau kamu salah memilih. Mas tidak akan menyembuhkan lukamu."

"Oke." Dia mematikan lampunya dan kami tidur saling membelakangi.

Pada pagi harinya aku memilih ke kantor sebelum dia terbangun. Aku mau menjaga jarak dengannya. Mungkin cara ini efektif membuat dia  yakin akan perasaannya padaku atau membuat dia lebih dekat dengan Rendi. Entahlah.

Perihal rasa cinta, aku mencintainya dan aku menyadari akan hal itu. Aku juga sudah berusaha demi mempertahankan hubungan rumah tangga ini. Aku sudah berulangkali mempertahankan, tapi aku rasa Lily tidak pernah berusaha untuk mempertahankan hubungan ini.

Apakah aku cinta sendiri?

atau

Apakah aku menikahi perempuan yang salah?

Kedua pertanyaan itu seakan terbayang-bayang di pikiranku. Aku tidak tahu jawabannya dan juga tidak tahu kapankah pertanyaan itu akan terjawab.

Sesampainya di kantor aku melihat Zafran masuk ke dalam ruangannya. Karena dia Lily menjadi dekat dengan Rendi. Seharusnya dia tidak perlu memperkenalkan mereka berdua.

Aku berjalan melewati ruangannya dan menuju ruanganku. Di sepanjang perjalanan aku terus mempertimbangkan rencanaku untuk meminta Zafran memberitahu anaknya kalau perempuan yang dia sukai sudah menikah dan mengandung.

Kalau itu terjadi, Rendi menjauhinya dan Lily pasti sedih. Bisa jadi terpengaruh ke kandungannya. Memikirkan akibat dari hal itu, aku memilih mengurungkan niatku.

Aku mengikuti alurnya saja. Mungkin Lily memang berjodoh dengan Rendi dan mungkin aku akan berpisah dengan Lily setelah dia melahirkan.

Aku sudah tidak mau berusaha. Kesabaranku sudah habis untuk menghadapi sikapnya yang kekanakan. Aku hanya mengikuti alurnya saja.

Aku berusaha tidak memikirkan urusan pribadiku. Aku mengambil berkas-berkas lalu bergegas menuju ruang pertemuan. Ada pertemuan pagi ini.

Beberapa saat kemudian aku menutup pertemuan hari ini dan aku berjalan kembali ke ruanganku. Aku harus menjernihkan pikiranku. Pikiranku sedang terbagi untuk memikirkan Lily dan juga urusan kantor. Aku tidak bisa melupakan masalahku dengan Lily, walaupun sebentar saja.

Aku duduk di kursi kerjaku. Aku menjatuhkan kepalaku di meja, rasanya pusing sekali. Tiba-tiba suara ponsel terdengar, aku mengambilnya, dan melihat ada notifikasi dari Lily.

Lily Flower

Mas

Lily lagi makan berdua
sama Rendi

Dia mau kenalin
Lily sebagai pacarnya
ke Pak Zafran

Dia ngajak Lily nanti
malam ke rumahnya

Lily jawab apa?

Boleh ga, Mas?


Teruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa.

Teruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Hanya dengan Rp39

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


Hanya dengan Rp39.000 kalian bisa akses semua itu, tanpa menunggu.

Cool Girl and Our WeddingМесто, где живут истории. Откройте их для себя