💕 S e b e l a s 💕

54.9K 3.9K 143
                                    

Selesai dengan kegiatan kami, Lily langsung tertidur pulas. Aku memilih bangun dari tidurku lalu membuka kembali laptop miliknya.

Aku membuka tugas yang tadi Lily kerjakan. Memang hanya tinggal kesimpulan, aku membaca seluruh latar belakang dan pembahasannya lalu mengerjakan kesimpulan. Setelah tugasnya selesai, aku naik ke ranjang dan ikut tertidur.

Pada pagi harinya, Lily sudah tidak ada di sebelahku. Aku mencarinya di kamar mandi, dia tidak ada di sana. Aku mencari ke berbagai ruangan dan menemui dia di ruangan olahraga. Dia sedang berlari menggunakan treadmill.

"Li," dia menoleh ke arahku, "udah olahraga aja. Emang enggak sakit?" tanyaku sambil berjalan mendekatinya.

Dia terdiam sesaat, wajahnya berubah menjadi merah. Mungkin malu. "Lily enggak mau jawab," ucapnya cepat. Dia begitu menggemaskan. Aku jadi ingin di rumah seharian dan mengulang kegiatan semalam.

Aku terus mendekatinya. Namun, dia langsung menjauhiku. "Lily mau kerjain makalah semalam," ucapnya sambil keluar dari ruangan ini.

"Udah Mas kerjain, tugas kamu udah selesai." Dia masih terus berjalan, tanpa menghiraukan ucapanku.

Malam harinya saat aku pulang dengan dia yang tidak menyambutku. Aku bergegas ke kamar, Lily sudah tertidur pulas. Mungkin harinya melelahkan sampai-sampai dia tidak sanggup untuk menungguku pulang. Aku mencoba memakluminya. Aku membersihkan diriku lalu mengikutinya masuk ke dalam alam mimpi.

Aku terbangun pada pagi hari. Lagi-lagi Lily sudah tidak ada di kamar. Aku menoleh ke tanggalan di depan sana, hari ini adalah hari Minggu. Aku meliburkan diriku pada hari ini dan berencana untuk mengajak Lily jalan-jalan. Pacaran saat sudah halal sepertinya menyenangkan.

Sebelum mencarinya, aku lebih dahulu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diriku karena Lily tidak mau didekati kalau aku belum mandi.

Beberapa saat kemudian, aku menemukan Lily sedang berada di taman depan. Dia sedang menyiram tanaman-tanaman dengan bersenandung riang.

"Sayang," panggilku. Dia melirik ke arahku, tiba-tiba suara senandungnya berhenti, "lagi ngapain?" tanyaku berbasa-basi. Padahal tanpa dijawab pun aku sudah tahu jawabannya.

Lily hanya mengangkat selang di tangannya. "Makan sana," ucapnya datar, "makanannya ada di meja makan. Lily udah masak."

"Temani. Kita sarapan bersama," ajakku.

Dia masih saja asyik menyiram, tidak ada tanda-tanda ingin berhenti. "Lily udah makan. Mas makan aja sana," ucapnya menolak.

"Yaudah temani Mas aja."

"Enggak," dia mengencangkan kecepatan air yang keluar, "Lily masih mau nyiram." Aku menarik napas lalu mengembuskannya pelan-pelan.

"Yaudah, Mas masuk dulu ya." Dia hanya mengangguk lalu aku berlalu darinya.

Siang harinya, aku melihatnya sedang menonton acara televisi di ruang keluarga yang berada di sebelah kamar kami. Dia tampak begitu serius sampai-sampai tidak menyadari kehadiranku.

Aku menyentuh tangannya, dia terlihat kaget, dan langsung menarik tangannya. "Jalan keluar yuk," ajakku.

Dia tidak merespons, masih asyik dengan kegiatan menontonnya. "Ke mall atau ke mana gitu. Kita kencan. Mau gak?"

"Enggak."

"Hari ini Mas libur kerja. Mau jalan-jalan sama kamu."

"Lily enggak mau, Mas jalan-jalan sendiri aja." Lagi-lagi aku menarik napas lalu mengembuskan perlahan-lahan.

Entah kenapa aku merasa Lily jauh lebih dingin kepadaku.


Bersambung
T

eruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa.

eruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya dengan Rp39

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya dengan Rp39.000 kalian bisa akses semua itu, tanpa menunggu.

Cool Girl and Our WeddingWhere stories live. Discover now