"aku tidak tau bagaimana nanti hidup ku jika harus menerima kenyataan bahwa kau lebih memilihnya dan meninggalkan ku"
tubuh kecil si wanita tiba tiba merosot ke lantai dan kemudian memeluk kedua lututnya untuk menangis sejadi jadinya. rasanya dia ingin melepaskan semua tangis nya yang tertahan selama ini karena menahan sakit yang tiba tiba saja masuk dalam kehidupan damaainya.
Ting.. Tong...
disaat bersamaan bel rumah nya berbunyi menandakan seseorang yang datang. baekhyun menghapus air matanya kasar bergegas berdiri mendekat ke arah intercome untuk melihat siapa yang datang.
"imo..." pekik girang baekhyun saat membuka pintu menampakan jessica yang sedang tersenyum hangat padanya.
baekhyun membawa jessica masuk dan duduk diruang tengah kemudian sebelumnya baekhyun membuatkan minum terlebih dahulu dan ikut mendudukan diri disebelah jessica.
"apa kau baik baik saja baek?" pertanyaan pertama yang keluar dari mulut jessica membuat baekhyun menunduk sembari tersenyum pahit,
"bagaimana mungkin aku bisa baik baik saja tinggal bersama maduku di dalam satu rumah imo" jujur baekhyun kemudian tertawa remeh karena kebodohannya sendiri.
"baek, berpisah.." belum jessica melanjutkan ucapannya baekhyun lebih dulu bersuara "aku tidak akan melakukan itu imo, suatu saat chanyeol akan menerima kenyataan pahit tentang sebenarnya yang terjadi, aku tidak ingin dia terpuruk seorang diri..."
baekhyun menjeda kalimatnya "aku mencintai nya, bagaiamana pun aku yang salah tidak bisa tegas dengan apa yang di lakukan suami ku" dalam sekejap mata gadis itu memanas menahan sesuatu yang hendak meluap keluar dari tempatnya.
"baekhyun! imo tau bagaimana perasaan mu, bahkan kau mau menahan sakit untuk membahagiakan suami tercinta mu. bukan kah kau keterlaluan? aku mengizinkan mu menikahi chanyeol bukan untuk disakit seperti ini!.. " jessika menatap baekhyun yang kini hanya tertunduk mendengar nya.
"mommy mu akan marah pada ku, karena aku tidak menjaga putri satu satunya dengan baik,," suara jessica bergetar menahan tangisnya "tidak ada ibu yang baik baik saja melihat anaknya terluka bathin seperti ini."
baekhyun terdiam meremat kedua tangannya tidak bisa memungkiri semua yang di katakan jessica adalah benar. tapi dia tidak bisa karena rasa cinta yang terlalu dalam membuatnya bertekad sekuat tenaga untuk menjaga perasaan suami tercintanya.
"i-imo, tidak bisakah imo hanya mendukung semua keputusan ku? aku sungguh mencintai chanyeol, bagaimana pun aku akan terus berusaha ada untuknya. aku mohon"
akhirnya air mata itu tidak bisa lagi terbendung hingga akhirnya sekarang dia benar benar sudah mengalir deras di pipi putih baekhyun. "biar chanyeol yang meminta ku pergi, aku tidak akan meninggalkannya hanya karena ini, aku,,"
"lalu kau mau menyakiti perasaan mu sendiri? hati mu terbuat dari apa? kenapa kau seperti ini baekhyun... " jessica memotong ucapan baekhyun yang berhasil membuat gadis itu lagi lagi terdiam tidak tau harus mengatakan apa.
benar saja semenjak pernikahan chanyeol dan rose dia sudah sangat menyakiti hati dan perasaannya sendri, namun sayangnya perasaan cinta pada suaminya sama sakali tidak hilang.
"imo sudahlah, aku tidak ingin membahas ini. dan bagaimana pun keputusan ku tetap sama, aku tidak akan meninggalkannya apapun yang terjadi jika bukan dia yang meminta ku pergi"
tegas baekhyun dan hal itu berhasil membuat jessica terdiam tidak tau harus melakukan apalagi untuk membuat keponakannya ini paham dan berhenti menyakiti dirnya sendiri.
"baiklah, imo tidak akan memakasa mu lagi. meskipun begitu imo harap kau menemukan jalan terbaik dan ingat jaehyun menunggu mu baek"
jessica berdiri dari duduknya karena kesal dan pergi meninggalkan baekhyun tanpa sepatah kata pun. meski niat awalnya berkunjung untuk beradu mulut dengan sang keponakan, namun karena keras kepala baekhyun membuatnya tidak tau harus melakukan apa lagi.
"m-maafkan aku imo" lirih baekhyun kemudian menatap pintu yang baru saja tertutup menelan tubuh wanita paruh baya yang tentunya baekhyun sangat mencintai wanita itu seperti ibunya dengan air mata yang samakin mengalir deras tanpa henti.
(^_^)
To : Chanyeol..
"bisa aku datang ke kantor mu saat makan siang?"
chanyeol tersenyum membaca pesan yang masuk dari istrinya tercinta baekhyun, bagaimana tidak sudah lama sekali rasanya baekhyun tidak mengunjungi nya kekantor dengan suguhan masakan yang sudah di buat baekhyun terlebih dahulu.
setelah kesadarannya kembali, pria itu bergegas menatap dokumen yang masih bertumpuk di atas mejanya. tangan besar itu dengan sigap dan lincah menyelesaikan semua kertas kertas tidak berguna yang memusingkan kepalanya.
setelah 3 jam menghabiskan waktu mengurus berkas akhirnya kini jam makan siang sudah datang. chanyeol dengan semangatnya menanti kehadiran seseorang yang teramat sangat dia cintai dengan perasaan bahagianya.
hingga tak lama pintu ruangan itu terbuka membuat chanyeol spontan menoleh dan terkejut "eoh rose?" wanita itu tersenyum dengan tentengan dua paparebag di tangannya dan melangkah mendekati chanyeol
"maaf aku tidak mengabari mu kesini, aku hanya ingin makan siang bersama mu. apa boleh?" tanya rose takut takut chanyeol akan menolaknya. chanyeol hanya mengangguk dengan kesadaran yang tersisa.
"chan, kemari lah." entah terhipnotis dari mana chanyeol menurut dan mendekat ke arah rose yang sedang menata makanan di meja sofa ruangan chanyeol.
"nah, ini untuk mu.. " rose menyodorkan kotak makanan untuk chanyeol. "makanlah, aku tidak menaruh apapun dalam makanan itu" rose terkekeh melihat ekspresi bingung chanyeol.
disaat chanyeol akan memasukan makanan itu kedalam mulutnya, lagi lagi pintu itu terbuka menampakan wanita yang tengah membatu di ambang pintu. "oh baek kau datang" tegur rose yang melihat baekhyun termenung disana.
chanyeol kalut melihat rantang di tangan baekhyun yang sudah pasti itu berisi makanan untuk nya dan baekhyun. chanyeol terdiam tidak tau harus mengatakan apa lagi karena jelas terpancar raut kecewa di wajah gadis mungil istrinya itu.
"ah, mian aku mengganggu. lanjutkan makan kalian" baekhyun berbalik dan menutup pintu kayu itu sangat pelan.
"b-baek.." baekhyun menoleh saat merasa pergelangan tangannya di cegat oleh seseorang.
"kenapa kau kemari chan? lanjutkan makan siang mu" menepis lembut tangan chanyeol yang menahannya.
"dia yang datang tiba tiba, aku juga tid..."
"chan, aku baik baik saja. aku akan pulang hmm" baekhyun tersenyum kemudian melanjutkan langkah nya tanpa memperdulikan chanyeol di balakangnya. dan lagi air mata baekhyun mengalir tanpa permisi.
To be Continue..
aku butuh apresiasi heheheh... biar semangat nulis cerita yang ga jelas ini heheh
Part 16
Start from the beginning
