27. Baby Jeje

5.4K 694 209
                                    

Tiga bulan berlalu, artinya bulan ini bulan yang Jeffrey dan Rose tunggu-tunggu. Calon dede bayi coming soon.

Mereka berdua sudah siap menjadi orangtua, Jeffrey dan Rose sudah sama-sama belajar cara menjadi orangtua yang baik dan benar.

"Oy mas, udah disiapin belum keperluan dede Jeje?"

Iya, walaupun masih agak gimana gitu. Tapi Rose mencoba manggil Jeffrey pakai sebutan 'mas'.

"Ini lagi mas lipetin bajunya"

"Nih makan dulu, ntar pingsan, yang repot aku lagi"

Rose meletakkan sepiring nasi berserta lauk pauknya, kemudian dia yang mengambil alih kegiatan yang tadi Jeffrey lakukan. Yaitu menyiapkan keperluannya untuk lahiran.

"Anaknya besok cowok apa cewek ya?"

Si Jeffrey tanya begitu.

"Ya gak tau lah, pas di USG aja gak keliatan dia punya kntl apa enggak"

"Iya juga sih, kalo cowok pasti kntlnya mirip punya aku"

"Berhubung aku cewek, ya pasti mirip kamu lah, kntlnya~"

Rose senyum paksa, mencoba tidak emosi dengan perkataan Jeffrey.

"Udah lah, kamu gak usah tanya-tanya, makan aja napa!"

"Iya-iya aku makan nih"

Rose masih belum menyangka, hubungan terpaksa ini membawanya ke jodoh yang sebenarnya.

Tuhan memang memiliki rencananya sendiri.

"Yang, masakannya kok gak enak ya?"

"Iya lah, kan itu masakan Lisa semalem"

"Jadi kamu ngasih aku makanan basi?"

"Gak juga"

Ya udah tydak ava-ava, Jeffrey harus sabar.

"Akh-'"

Rose memegangi perutnya.

Jeffrey sampai tersedak nasi yang dia makan, takut istrinya kenapa-kenapa.

"Kamu kenapa? Udah mau lahiran apa gimana?"

Rose menggeleng saja, soalnya sakit beneran.

Jeffrey langsung membopong tubuh Rose dan mengambil tas yang tadi dia siapkan untuk lahiran istrinya.

Tanpa a i u e o, Jeffrey membawa Rose ke rumah sakit terdekat. Takutnya kalau kejauhan, si Rose lahirlah di mobil. Gak lucu, baby Jeje tydak boleh lahiran secara tydak aesthetic.

Sampai di rumah sakit, Jeffrey memanggil suster dan Rose langsung dibawa ke ruang persalinan.

Jeffrey langsung mengabarkan bahwa Rose sudah mau lahiran ke orangtuanya dan orangtua Rose. Mereka senang sekali mendengarnya.

Cucu baru

Awww

Mereka akan menjadi kakek nenek sebentar lagi.

Setelah itu, Jeffrey duduk dengan gelisah di ruang tunggu. Istrinya di dalam sana sedang bertarung nyawa demi sang buah hati.

Ayo baby Jeje dan mamanya pasti bisa.

Walaupun Rose kayak gitu, tapi Jeffrey tau persis seperti apa istrinya. Gampang menangis, gampang sakit, tidak sekuat yang dilihat.

"Ayo Rose, kita jadi orangtua bareng-bareng, besarin baby Jeje bareng-bareng, jangan nyerah! Katanya mau namain anak kita Jaehyun kalo gak chaeyoung! Ayo wujudin kemauan kamu!"

Seakan sedang melakukan telepati, Rose yang sebelumnya sudah pasrah akan hidupnya, kini kembali berjuang bersama sang calon anak dan ibu dokter.

Dia pasti bisa!

Untuk apa 9 bulan dia mengandung, kalau ujung-ujungnya tidak bisa melihat anak yang dia kandungan selama ini? Iya, pokoknya harus semangat!

"Gue bisa!"

Dia berpegang teguh pada kata-katanya satu itu, dia bisa! Iya dia bisa!

"Ayo sedikit lagi"

Kata Bu dokter.

"AAAAAAAKHHHH"

"OE.. OE.. OE.."

Rose bernafas lega, begitupun dengan Jeffrey dan keempat orangtuanya.

Baby Jeje sudah hadir di dunia!

Setelah selesai dengan ibu dan anak, dokter mengizinkan sang suami untuk masuk ke dalam.

Betapa bahagianya Jeffrey melihat Rose yang kini sudah menggendong bayi di kedua tangannya.

"B-bayi Jeje?"

Rose mengangguk bahagia.

"Aaaaaa, berkntl ga?"

"Enggak, dia cewek"

"Halooo anak papa, welcome to world. Makasih ya udah hadir di tengah-tengah papa sama mama, jadi anak yang baik yaa sayangnya papa."

Jeffrey mengecup kening anak dan istrinya.

"Makasih, Rose"

"Sama-sama"

"Kamu jadi namain chaeyoung?"

Rose menggelengkan kepalanya, "enggak, aku bercanda doang" katanya.

"Mmm, gimana kalo Jaera?"

"Jaera?"

"Jaera Ailee Audhyorra"

"Oke, Jaera!"

"Oke, Jaera!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(pinterest)

Aaaa baby Jeje

Kawin PaksaWhere stories live. Discover now